MERUQYAH DENGAN BERBAGAI AIR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, wa bihi nasta'iinu 'alaa umuuriddunya waddiin, wash shalatu was salamu 'alaa asyrafil anbiyai wal mursalin, wa 'ala aalihi wa ash-habihi ajma'in, amma ba'du:
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Kali ini akan saya utarakan dari berbagai pengalaman meruqyah dengan air , apabila tulisan saya ada yang salah sudi kiranya di betulakan dan di tambahi karena keterbatasan ilmu saya yang fakir ini.
Meruqyah dengan air sudah sejak dari jaman Rasulullah sehingga kita bisa mengkopi paste dari beliu, riwayat yang yang ada sebagai berikut
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika merasakan sakit beliau meniupkan bacaan surat Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Naas) pada tangan beliau sebanyak 3 kali. Lalu mengusapkan kedua tangannya pada bagian tubuh yang mampu diusap sebelum tidur. Dimulai dari kepala, wajah, lalu ke dada. Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh ‘Aisyah
radhiallahu’anha dalam hadits yang shahih.
Selain itu, Jibril pernah meruqyah beliau Shallallahu’alaihi Wasallam ketika beliau sakit, dengan menggunakan air yang dibacakan:
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺭﻗﻴﻚ، ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻲﺀ ﻳﺆﺫﻳﻚ، ﻣﻦ ﺷﺮ ﻛﻞ ﻧﻔﺲ ﺃﻭ ﻋﻴﻦ ﺣﺎﺳﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺸﻔﻴﻚ، ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺭﻗﻴﻚ
/bismillaah urqiika min kulli syai’in yu’dziika wa min syarri kulli nafsin aw ‘ainin hasidin allaahu yasyfiika bismillaahi urqiika/
“Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dan dari keburukan penyakit ‘ain yang timbul dari pandangan mata orang yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, Dengan nama Allah aku meruqyahmu”
sebanyak 3 kali. Ini adalah metode ruqyah yang disyariatkan dan ada manfaatnya.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga pernah membacakan (ayat Qur’an dan doa-doa yang ma’tsur , ed.) pada air untuk Tsabit bin Qais radhiallahu’anhu lalu memerintahkan ia untuk memercikkan air tersebut pada dirinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Ath Thib dengan sanad yang hasan.
Dan contoh-contoh lain metode ruqyah yang dipraktekkan pada masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam . Diantaranya juga, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sering mendoakan orang yang sakit dengan doa:
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺭﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﺃﺫﻫﺐ ﺍﻟﺒﺄﺱ، ﻭﺍﺷﻒ ﺃﻧﺖ ﺍﻟﺸﺎﻓﻲ، ﻻ ﺷﻔﺎﺀ ﺇﻻ ﺷﻔﺎﺅﻙ، ﺷﻔﺎﺀ ﻻ ﻳﻐﺎﺩﺭ ﺳﻘﻤﺎً
/Allaahumma rabbannaas adz-hibil ba’sa wasyfi antasy syaafii laa syifaa-a illa syifaauka syifaa-an laa yughaadiru saqamaa/
“Ya Allah, Rabb bagi manusia. Hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya dari-Mu. Berikanlah kesembuhan yang tidak meninggalkan sisa sedikit pun”
Air yang bisa di gunakan adalah sebgai berikut
1. Air hujan
2. Air embun
3. Air Zam-zam
4. Air 7 sumur
5. Air salju
6. Air laut
7. Air sumur
Dalil dan manfaat air hujan , salju dan air embun sebgai berikut :
Ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki. (QS. Al-Anfal: 11)
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya bacaan apa yang diucapkannya antara takbir dan al-fatihah, beliau menjawab, `Aku membaca, `Allahumma Ba`id Baini Wa Baina Khathaya Kamaa Baa`adta Bainal Masyriqi Wal Maghrib. Allahumma Naqqini min Khathayaa Kamaa Yunaqqats Tsaubal Abyadhu Minad-danas. Allahumma aghsilni min Khathayaaya Bits-tsalji Wal Ma`i Wal Barad.(HR Bukhari 744, Muslim 597, Abu Daud 781 dan Nasai 60)
Artinya: Ya Allah, Jauhkan aku dari kesalahn-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, sucikan aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan embun.
Embun juga bagian dari air yang turun dari langit, meski bukan berbentuk air hujan yang turun deras. Embun lebih merupakan tetes-tetes air yang akan terlihat banyak di hamparan kedaunan pada pagi hari. Maka tetes embun yang ada pada dedaunan atau pada barang yang suci, bisa digunakan untuk mensucikan, baik untuk berwudhu, mandi, atau menghilangkan najis. Dalilnya sama dengan dalil di atas yaitu hadits tentang doa iftitah riwayat Abu Hirairah ra.
Untuk air laut bukan di minum namun untuk di luar tubuh seperti di oleskan / di usapakan pada yang sakit.
Dalil 7 air sumur
Dari Aisyah ra berkata, sabda Rasulullah saw: “Ketika Nabi saw telah masuk ke dalam rumah dan sakit beliau semakin parah , beliau bersabda: “Siramkan air kepadaku dari tujuh geriba yang belum dilepas ikatannya, sehingga aku dapat memberi pesan kepada orang-orang”. Kemudian nabi saw didudukkan di dalam ember besar milik Hafsah, istri Nabi SAW maka kami segera menyiramkan air kepada beliau hingga beliau memberi isyarat kepada kami, bahwa kalian(istri-istri Rasulullah SAW) telah melakukannya, setelah itu beliau keluar menemui orang-orang.” (Shahih Bukhari)
Hadits tersebut menjadi dalil atas orang-orang yang membantah bahwa mandi dengan 7 macam air adalah merupakan adat yang syirik. Disebutkan dalam hadits tersebut bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sakitnya mulai parah, beliau meminta air dari 7 buah girbah untuk membasuh tubuh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, girbah adalah sebuah kantong air yang terbuat dari kulit kambing yang salah satu sisinya dijahit dan sisi yang lainnya diikat, yang mana jika girbah itu tertiup angin maka air di dalam girbah itu akan menjadi dingin.
Dalam hal ini Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany dalam Fath Al Baari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan bahwa ada sebuah riwayat dari Al Imam Thabrani menjelaskan bahwa yang diminta oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah air dari 7 Gerbah akan tetapi air dari 7 sumur, namun dalam riwayat Shahih Al Bukhari adalah air dari 7 girbah.
Cara Membuat air ruqyah
Dari Air Hujan
Hendaknya tempat tidak ada polusi seperti banyak pabrik dll.....
Pertama, sediakan wadah penampung yang terbuat BUKAN dari metal, besi ,alumunium , tetapi plastik atau kaca dan
dalam keadaan bersih. Kedua, letakkan wadah tersebut di tempat yang tinggi tanpa terhalang oleh
benda lain. Jadi benar-benar air jatuh dari langit dan langsung masuk ke dalam wadah.
Ketiga, hujan yang ditampung sebaiknya hujan yang terjadi pada malam hari tetapi menampungnya saat hujan yang telah lewat tengah malam.
Keempat, sebelum matahari terbit, air hujan dalam wadah sudah diambil, ditutup rapat dan jauhkan dari cahaya matahari langsung.
Endapkan semalam untuk hasil yang sangat bersih, ambil air yang di atas , endapan yang kotor di buang ,
Ruqyah beberpa hari apabila ada sisa air hujan simpan di kulkas ( jangan di tempatkan di wadah logam / besi / alumunium dan sejenis nya ) yang baik cari wadah berupah gelas kaca .
Manfaat air hujan sangat banyak sekali terhadap manusia ,tubuhan dan yang lainnya ,
Orang yang hujan-hujanan atau mandi hujan atau meminumnya dalam rangka mencari berkah, hukumnya boleh dan tidak berdosa. Hanya saja, selayaknya tidak meyakini air ini sebaai obat, kecuali berdasarkan bukti. Meskipun keberkahan air hujan, bisa jadi bermanfaat untuk pengobatan. Akan tetapi, kita tidak menegaskan adanya unsur obat, selama tidak ada dalil yang secara khusus menyebutkan hal ini. Dan tidak selayaknya menegaskan hal itu kepada masyarakat. (Fatawa Islam, 164231)
Barokallahufiikum