Cinta di putus dukun bergerak. Air hujanpun bisa untuk obat
Datanglah dua orang tamu di rumah saya berasal dari Kediri jawa timur, dia menceritakan keluh kesahnya mengenai penyakit nya yang aneh dan tak kunjung sembuh, awalnya dia mempunyai seorang pacar berasal dari kota bondowoso jawa timur, udah lama dia menjalin hubungan dengan dia layak nya muda-mudi seperti umumnya yang di landa kasmaran seakan-akan dunia ini milik berdua, tiba ahkirnya pacaran sudah terlalu lama,keluarga perempuan ingin segera anaknya di pinang, dan menjadi rumah tangga yang baik namun apa daya kehendak allah berbeda dengan kenyataan yang di harapkan, ternyata keluarga dari pihak laki-laki tidak setuju dengan alasan yang tidak jelas dan pada ahkirnya pihak keluarga laki-laki memutuskan anaknya
nikah dengan orang lain, maka apa yang terjadi dengan siperempuan tadi dia menangis, marah, jengkel kepada laki-laki dan keluarganya yang memutukannya tadi, keluarganya yang lakipun tak kalah berangnya dia mengumpat dan menyumpai agar perempuan yang ada di depannya tidak laku kawin dengan orang lain , sejak kejadian itu dia ingin melupakan masa lalu dan hidup degan tegar agar tidak depresi, bulan demi bulan berganti degan tahun dia ahkirnya mempuyai seorang pacar, namun aneh nya setiap kali ada orang mau melamar pasti gagal dan kejadian itu berulang-ulang lagi, hingga ahkirnya dia di sarankan pergi ke orang pintar [ahli hikma ] cinta di tolak dukun bergerak, sIdukun bilang syaratnya berat yaitu haru melakukan ritual tolak balak, puasa mutih tiga hari memakai zimat dan minyak za,faron, ritualpun di lakukan namun apa daya jodohpun belum datang di tambah lagi dia bisa melihat / merasakan datangnya mahkluk halus, setiap berjalan ada pohon bear di pinggir jalan dia melihat dan merasakan seakan-akan dia itu jin nya teredot masuk ke dalam tubuhnya, dan setiap berjalan pasti merasakan seperti itu sehingga di dalam tubuhnya dia merasakan ada banyak sekali jin di dalam tubuhnya hingga ratuan, diputus untuk mencari dukun lagi hingga puluhan dukun yang dia datangi ada ahli hikmah, ahli metafisika, paranormal , hingga ke kyai dan ustad semua yang di ajarkan masih berbau keyirikan seperti di beri, zimat, rajah , batu akik, minyak, dan semua itu tidak gratis [uud] ujung-ujungnya duit, hingga habis puluhan juta namun tidak bia memberi kesembuhan malah member masalah baru. Dalil Hadits :[1]
Dari Aisyah ra berkata : Ada beberapa orang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang dukun, kemudian beliau menjawab : Bukan apa-apa, mereka berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhnya kadang-kadang mereka menceritakan sesuatu dan sesuatu itu benar-benar terjadi.Kemudian Rasulullah SAW bersabda : Kalimah itu memang termasuk hak (kebenaran) yang dicuri oleh mahluk sebangsa Jin kemudian dibacakan (disampaikan) pada telinga dukun, kemudian dukun itu mencampuradukkannya dengan seratus kebohongan, (HR.Bukhari dan Muslim)
Riwayat lain :
Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari." (HR. Muslim, no. 2230, kitab as-Salam; dan Ahmad, no. 22711).
Dari Aisyah ra dikatakan bahwasanya Aisyah pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya malaikat turun di 'anan yaitu awan kemudian
menceritakan hal-hal yang telah diputuskan di langit (oleh Allah) dan syetan sempat mencuri ikut mendengarkannya, lantas syetan itu memberitahu kepada para dukun kemudian mereka membumbuinya
dengan seratus kedustaan dari diri mereka sendiri.
Dari Shafiyyah binti Abu Ubaid dari salah seorang istri Nabi SAW dari Nabi SAW beliau bersabda : Barang siapa yang datang kepada tukang ramal kemudian
menanyakan sesuatu dan ia mempercayainya maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari, (HR.Bukhari dan Muslim)
Dari Qabisha bin Al Mukhtariq ra berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Corat-coret, menebak nasib dan meramal dengan melepaskan burung itu termasuk jibt (kepercayaan yang tidak bersumber kepada Allah), (HR Abu Daud)
Dari Mu'awiyah bin Al Hakam ra berkata : Saya bertanya : Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya baru saja melewati masa jahiliyah dan Allah Ta'ala telah
mendatangkan agama islam.Sebagian diantara kami ada yang masih suka mendatangi dukun-dukun / tukang ramal.
Beliau bersabda :Janganlah kamu mendatangi mereka. Saya berkata : Diantara kami ada orang-orang yang mempercayai pada burung yang terbang, Beliau bersabda : Itu adalah kepercayaan yang berada di di dalam dada mereka, maka biarkan mereka,
Saya berkata lagi : Diantara kami ada orang-orang yang suka corat -coret (menghitung-hitung)
Beliau bersabda : Ada sebagian dari para Nabi yang suka corat-coret, barangsiapa yang coretannya cocok maka itu hanyalah kebetulan, (HR Abu Daud)
Dia saya nasehati tentang akidah yang benar seperti amalan-amalan yang tidak sesui syariat ,tentang zimat, rajah, batu akik, keris, dll hingga dia mengerti , sadar
Ahkirnya dia bertaubat dari kesalahan-kesalahan masa lalunya, sebelum sesi ruqyah saya berdoa kepada allah agar di beri kesembuhan yang sempurna,
Ya allah Engkaulah yang berkuasa dilangit dan di bumi,
dan Engkaulah yang berkuasa terhadap semua makhluk yg ada di langit dan di bumi ,
dan Engkaulah yang berkuasa terhadap makhluk yang tampak seperti kami dan makhluk yang tidak tampak di mata kami,
Ya Allah......... hanya kepadaMu-lah kami menyembah, hanya kepadaMu-lah kami meminta pertolongan,
Ya Allah jauhkan kami dari godaan setan yang Kau kutuk
Ya Allah jauhkan kami dari amarah dan kejengkelan yang senantiasa ada pada hati kami….dekatkanlah kami dengan kesabaranMu,
dan jika ada makhluk yang masuk yang berbuat dholim kepada kami, yang di kirimkan oleh orang lain karena iri kepada kami, karena marah kepada kami,
kami mohon kepadaMu Ya Allah….…ampuni saudara kami yang berbuat dholim kepada kami melalui sihir, melalui teluh, dan melalui santet Ya Allah..
apabila ada mahklukmu ya allah di dalam tubuh ini, maka mulai hari ini saya haramkan dia berada di dalam tubuh ini demi namamu ya allah,
dan kami mohon kepadaMu Ya Aziz…… agar Engkau keluarkan makhluk-makhluk yang berbuat dholim pada diri kami,
keluarkan makhluk yang berbuat dholim di dalam tubuh kami,
Ya Allah............jika di dalam tubuh kami banyak sekali makhluk-makhlukMu yang tidak tampak oleh kami, yang menguasai hati kami, yang menguasai jantung
dan darah kami, yang menguasai pikiran dan bicara kami, dan jika makhluk-makhluk tersebut masuk ke dalam tubuh kami karena ilmu-ilmu kami,
karena berobatnya kami, karena sesuatu yang tidak baik yang tidak ada di dalam tuntutan syariat islam dan juga tidak ada tuntutan di dalam sunnah rasulMu Ya Allah, kami mohon kepadaMu ya allah,
agar Engkau keluarkan makhluk-makhluk yang menguasai diri kami, yang ada dalam diri kami, yang ada dalam hati kami, yang ada dalam pikiran dan jantung
kami Ya Allah, agar Engkau keluarkan dari tubuh kami Ya Aziz.
Dalam tengah-tengah berdoa yang di aminkan kedua ibu tadi dia bilang amin, amin, aminnya berubah mengerang-erang bicaranya tidak jelas kakinya mengejang-ngejang menerjang kemana-mana, melihat fenonomena seperti itu saya tenang dan sudah biasa,
proses berdoa saya teruskan agar proses ruqyah nanti dia melemah dan keluar tanpa di minta doa pun selesai, saya Tanya dia namanya, agama, dari mana asalnya, kenapa dia masuk dan mengganggu, dia menjawab namanya ieyem, islam agamanya, dari kampong asal perempuan ini, dia mauk karena di suruh mantan pacarnya yang ada di bondowoso, namun itu tidak saya percayai begetu saja.
Namun dia tidak mau keluar juga dan proses ruqyahpun di mulai, dengan ruqyah standar kira-kira satu jam baru selesai,
namun di tengah-tengah proses ruqyah dengan izin allah hujanpun turun, lalu saya ingat yang ada di dalam al qur’an;
lah ta’ala berfirman :
وَنَزَّلْنَا مِنَالسَّمَاءِمَاءًمُبَارَكًا
“Dan Kami turunkan dari langit air yang diberkahi (mubaarak)…” [QS. Qaaf : 9].
Yaitu : Banyaknya kebaikan dan barakah.[1]
Allah jalla wa ‘alaa juga berfirman :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَالْقُرَىآمَنُواوَاتَّقَوْالَفَتَحْنَاعَلَيْهِمْبَرَكَاتٍمِنَالسَّمَاءِوَالأرْضِ
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” [QS. Al-A’raf : 96].
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
أي قطر السماءونباتالأرض
“Yaitu hujan dari langit dan tumbuh-tumbuhan di bumi”.[2]
Al-Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
((ماأنزلاللهمنالسماءمنبركةإلاأصبحفريقمنالناسبهاكافرين. ينزلاللهالغيثفيقولون: الكوكبكذاوكذا)) وفيرواية: ((بكوكبكذاوكذا)).
“Tidaklah Alah menurunkan berkah dari langit melainkan ada sekelompok manusia yang menjadi kafir. Allah menurunkan hujan, lalu mereka berkata : ‘Bintang ini dan itu’ – dan dalam riwayat lain : - dengan sebab bintang ini dan itu”.[3]
وَجَعَلْنَا مِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلايُؤْمِنُونَ
“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [QS. Al-Anbiyaa’ : 30].
Al-Imam Ibnu Jariir rahimahullah berkata dalam Tafsir-nya mengenai ayat ini :
وأحيينا بالماءالذيننزلهمنالسماءكلشيء
“Dan Kami (Allah) menghidupkan segala sesuatu dengan air yang Kami turunkan dari langit”.[4]
Maka, hujan bermanfaat bagi manusia dalam banyak kebutuhan hidup mereka.
Allah tabaaraka wa ta’ala telah mensifatkan manfaat dan keberkahan turunnya hujan kepada makhluknya sebagai satu nikmat pada banyak ayat dalam Al-Qur’an Al-Kariim. Di antaranya adalah firman Allah ta’ala :
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَمِنَالسَّمَاءِمَاءًلَكُمْمِنْهُشَرَابٌوَمِنْهُشَجَرٌفِيهِتُسِيمُونَ* يُنْبِتُلَكُمْبِهِالزَّرْعَوَالزَّيْتُونَوَالنَّخِيلَوَالأعْنَابَوَمِنْكُلِّالثَّمَرَاتِإِنَّفِيذَلِكَلآيَةًلِقَوْمٍيَتَفَكَّرُونَ
“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.[5] Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan” [QS. An-Nahl : 10-11].
Juga firman-Nya :
وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَالرِّيَاحَبُشْرًابَيْنَيَدَيْرَحْمَتِهِوَأَنْزَلْنَامِنَالسَّمَاءِمَاءًطَهُورًا* لِنُحْيِيَبِهِبَلْدَةًمَيْتًاوَنُسْقِيَهُمِمَّاخَلَقْنَاأَنْعَامًاوَأَنَاسِيَّكَثِيرًا* وَلَقَدْصَرَّفْنَاهُبَيْنَهُمْلِيَذَّكَّرُوافَأَبَىأَكْثَرُالنَّاسِإِلاكُفُورًا
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat)” [QS. Al-Furqaan : 48-50].
وَنَزَّلْنَا مِنَالسَّمَاءِمَاءًمُبَارَكًافَأَنْبَتْنَابِهِجَنَّاتٍوَحَبَّالْحَصِيدِ* وَالنَّخْلَبَاسِقَاتٍلَهَاطَلْعٌنَضِيدٌ* رِزْقًالِلْعِبَادِوَأَحْيَيْنَابِهِبَلْدَةًمَيْتًاكَذَلِكَالْخُرُوجُ
“Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam[6], dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun. untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.” [QS. Qaaf : 9-11].
Allah ta’ala menyebutkan hujan sebagai kebersihan dan rahmat, sebagaimana telah lalu penjelasannya. Allah juga menamainya dengan rizki, berdasarkan firman-Nya :
وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُمِنَالسَّمَاءِمِنْرِزْقٍفَأَحْيَابِهِالأرْضَبَعْدَمَوْتِهَا
“Dan rizki yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya” [QS. Al-Jaatsiyyah : 5].
Al-Imam Al-Baghawiy rahimahullah berkata :
يعني الغيث الذيهوسببأرزاقالعباد.
“Yaitu hujan yang merupakan sebab diberikannya rizki seorang hamba”.[7]
Berdasarkan penjelasan mengenai manfaat hujan dan kebaikan yang banyak darinya, maka hujan adalah sesuatu yang diberkahi (mubaarak).
Disyari’atkannya shalat istisqaa’ ketika terjadi kekeringan dan lama tidak turun hujan, sebagaimana hal itu telah diketahui.
Hal yang Disyari’atkan Ketika Hujan Turun
Disyari’atkan ketika hujan turun untuk mengucapkan :
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُصَيِّباًنَافِعاً.
“Ya Allah, jadikanlah hujan yang bermanfaat”.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy.[8]
Juga hendaknya ia mengucapkan :
مُطِرْنَا بِفَضْلِاللهِوَرَحْمَتِهِ
“Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah”.
Doa ini berdasarkan hadits yang terdapat dalam Shahiihain, bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para shahabatnya pada suatu hari yang malam harinya diguyur hujan :
(هلتدرونماذاقالربكم). قالوا: اللهورسولهأعلم،قال: (أصبحمنعباديمؤمنبيوكافر،فأمامنقال: مطرنابفضلاللهورحمته،فذلكمؤمنبيكافربالكواكب،وأمامنقال: بنوءكذاوكذا،فذلككافربيمؤمنبالكواكب).
“Apakah kalian tahu apa yang telah difirmankan oleh Rabb kalian ?”. Para shahabat menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Allah telah berfirman : ‘Pagi hari ini ada di antara hambaku yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir. Adapun yang berkata : ‘Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah’ ; maka ia telah beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang-bintang. Adapun yang berkata : ‘Kita diberi hujan karena bintang ini dan itu’ ; maka ia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang”.[9]
Disunnahkan untuk berhujan-hujan saat turun hujan dan mengeluarkan kendaraan dan bajunya akan terkena hujan.
Perbuatan tersebut didasarkan oleh hadits yang terdapat pada Shahiihain, dari Anas bin Maalik radliyallaahu ‘anhu dalam istisqaa’-nya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam di hari Jum’at. Dalam hadits itu disebutkan :
ثم لم ينزلعنمنبرهحتىرأيتالمطريتحادرعلىلحيته.
“Kemudian, beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam belum lagi turun dari minbar, aku melihat hujan telah membasahi jenggot beliau”.[10]
Juga hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim dari Anas bin Malik radliyallaahu ‘anhu, ia berkata :
أصابنا ونحن معرسولاللهصلىاللهعليهوسلممطر. قال: حسررسولاللهصلىاللهعليهوسلمثوبهحتىأصابهالمطرفقلنايارسولاللهلمصنعتهذا؟قال: لأنهحديثعهدبربه
“Kami pernah diguyur hujan bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyingkap[11] pakaiannya hingga terkena hujan. Kami pun bertanya kepada beliau : ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau lakukan itu ?’. Beliau menjawab : ‘Karena hujan baru saja diturunkan oleh Rabb-nya”.[12]
Al-Imam Al-Bukhariy meriwayatkan dalam kitab Al-Adabul-Mufrad, bahwasannya Ibnu ‘Abbas radliyallaahu ‘anhuma apabila turun hujan dari langit, ia berkata :
يا جارية، أخرجيسرجي،أخرجيثيابي. ويقول: (وَنَزَّلْنَامِنَالسَّمَاءَِمَاءًمُبَارَكاً).
“Wahai pelayan, keluarkanlah pelanaku dan pakaianku”. Kemudian ia (Ibnu ‘Abbas) membaca ayat : “Dan Kami turunkan dari langit air yang dibekahi”.[13]
sAya ambil air hujan untuk di minumkan kepada sipasen Alhamdulillah allah meberi kesembuhan melalui ruqyah dan air hujan.
sEmoga allah member kesembuhan kepada yang sakit sehingga kita mendapat ridhonya amin ya robbal alamin