Gambar berikut ini diambil secara diam-diam oleh seorang (intelijen) peneliti dan pengamat ilmu metafisika disalah satu tempat di bumi ini (demi keamanan dan menutupi aib kami sensor !!! jangan pernah tanya juga bagaimana tekhnik tingkat tinggi seorang penyusup hingga mampu memotretnya).
Gambar diatas adalah contoh dukun berpenampilan kyai (wallahu a'lam) yang suka jual jimat, jual amalan hizib, suka memasang susuk, suka mengajarkan ilmu kesaktian dan kekebalan.
Bodohnya, ternyata masih ada saja pelanggan yang mendatanginya, seperti dalam gambar, seorang ibu muda yang percaya dan sanggup untuk menuruti kehendak dukun itu untuk membuka seluruh pakaian hingga telanjang bulat, katanya untuk diisi ilmu pengasihan.
Wanita tersebut menginginkan ilmu pengasihan agar suaminya sayang dan merindukan dirinya. Dukun itu minta wanita itu meminum sedikit air dan memintanya menanggalkan seluruh pakaiannya……..dan mulailah dukun cabul itu menjampi seluruh anggota badan wanita itu, menjamah-jamah seluruh tubuh plus organ wanita tersebut (itu pada pertemuan pertama, wallahu a'lam pada pertemuan berikutnya dan berikutnya) dengan alasan untuk memasukkan susuk (mahabbah) pengasihan. Astaghfirullahalazim
http://ponorogoweb.blogspot.com/2012/05/waspadai-dukun-bejat-berpenampilan-kyai.html
Metode ini nampaknya tidak penting. Namun sengaja kami kemukakan, karena sebagian kaum muslimin banyak yang tidak bisa membedakan antara penyembuhan secara Qurani dengan penyembuhan secara sihir.
Ada cukup banyak cara dan sangat bervariatif, yang semuanya mengandung kesyirikan atau kekufuran nyata. Dan Insya Allah, kami akan menyebutkan sebagian di antaranya, yakni delapan cara yang disertai dengan jenis kesyirikan atau kekufuran yang terkandung pada setiap cara tersebut secara ringkas. Hal ini sengaja kami kemukakan, karena sebagian kaum muslimin banyak yang tidak bisa membedakan antara penyembuhan secara Qurani dengan penyembuhan secara sihir.
Yang pertama adalah cara imani (keimanan) dan yang kedua cara syaithani (atas petunjuk syaitan). Dan masalahnya akan semakin kabur bagi orang-orang tidak berilmu, di mana tukang sihir itu membacakan mantra dengan pelan sementara dia akan membaca ayat Al Qur’an dengan kencang dan terdengar oleh pasien sehingga pasien itu mengira bahwa orang itu mengobatinya dengan menggunakan ayat-ayat Al Qur’an, padahal kenyataannya tidak demikian. Sehingga si pasien itu akan menerima perintah tukang sihir sepenuhnya.
Dan tujuan dari penyampaian dan penjelasan cara ini adalah untuk memperingatkan kaum muslimin agar mereka berhati-hati terhadap berbagai jalan kejahatan dan kesesatan, dan agar tampak jelas jalan orang-orang yang berbuat kejahatan.
Cara iqsam (bersumpah atas nama jin dan syaitan)
Cara adz-dzabh, yaitu dengan cara menyembelih binatang untuk dipersembahkan kepada jin dan syaitan.
Cara sufliyah, yaitu menempelkan ayat-ayat Al Qur’an atau hadits di bagian bawah kaki.
Cara najasah, yaitu menulis ayat-ayat Al Qur’an dengan benda yang najis.
Cara tankis, yaitu dengan cara berkomunikasi dengan bintang –bintang.
Cara al-kaff, yaitu melihat melalui telapak tangan.
Cara al-atsar, yaitu dengan menggunakan benda bekas dipakai.
Beberapa Tanda yang Dapat Dijadikan Barometer untuk Mengenali Tukang Sihir
Jika anda mendapatkan satu tanda dari tanda-tanda berikut ini pada orang-orang yang melakukan pengobatan, maka tidak diragukan lagi dia adalah seorang tukang sihir. Berikut ini tanda-tanda tersebut :
Menanyakan nama si pasien dan nama ibunya.
Meminta salah satu dari beberapa benda bekas dipakai si pasien ( baik itu baju, topi, sapu tangan, atau kaos ).
Terkadang meminta hewan dengan kriteria tertentu untuk disembelih dengan tidak menyebut nama Allah padanya, dan terkadang darah binatang sembelihan itu dioleskan pada beberapa tempat penyakit yang dirasakan oleh pasien atau melempar binatang itu ke tempat puing-puing bangunan.
Penulisan mantra-mantra tertentu.
Membaca jimat-jimat dan mantra-mantra yang tidak dapat dipahami.
Memberi suatu pembatas yang terdiri dari empat persegi kepada pasien, yang di dalamnya terdapat huruf-huruf atau angka-angka.
Dia menyuruh pasien untuk mengurung diri dari orang-orang untuk waktu tertentu di suatu ruangan yang tidak dimasuki sinar matahari, yang kaum awam menyebutnya dengan hijbah.
Terkadang si penyihir itu menyuruh pasien untuk tidak menyentuh air untuk waktu tertentu, yang paling sering selama empat puluh hari.
Dan tanda itu menunjukkan bahwa jin yang melayaninya adalah beragama Nasrani.
Memberi beberapa hal kepada pasien untuk ditimbun di dalam tanah.
Memberi pasien beberapa kertas untuk dibakar dan mengeluarkan asap.
Berkomat-kamit dengan kata-kata yang tidak dapat dipahami.
Terkadang si penyihir memberitahu pasien nama dan kampung halaman pasien tersebut serta permasalahan yang akan dikemukakannya.
Si penyihir juga menuliskan untuk pasien beberapa huruf terputus-putus di sebuah kertas ( jimat ) atau di lempengan tembikar putih, lalu menyuruh pasien melarutkan dan meminumnya.
Jika anda megetahui bahwa seseorang adalah tukang sihir, maka hindarilah dan janganlah anda mendatanginya, dan jika tidak, maka anda termasuk dalam sabda Nabi:
“Barangsiapa mendatangi seorang dukun, lalu dia membenarkan apa yang dikatakannya, berarti dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.’’
(diriwayatkan oleh Al Bazzar, dengan beberapa penguatnya, hadits ini hasan dan diriwayatkan juga oleh Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan oleh Al Albani : lihat Shahihul Jaami’ ( no. 5939 ))
Dukun memang sudah mempunyai stigma negaif di masyarakat. Praktik perdukunan memang diharamkan dalam Islam. Jika kita datang menemui dukun saja bisa-bisa 40 hari 40 malam ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah SWT.
Karenanya para dukun kini tidak mau lagi disebut dukun mereka lebih suka disebut usadz. Mereka tidak segan mengenakan pakaian atau baju seperti ulama sehingga sanga sulit dibedakan antara dukun dengan ulama. Tetapi yang hak dan yang bathil selalu terpisah meskipun terlihat sama. Adapun ciri-ciri dukun berbaju ulama menurut Ustadz Arifin Ilham:
1. Tidak memakai nama aslinya
Kebanyakan dukun tidak mau menggunakan nama aslinya. Mereka menamakan diri dengan nama samaran seperti Ki, Gus, Syeikh, atau Ustadz.
2. Sering memamerkan kesaktian
Para dukun ini memamerkan kesaktian mereka sendiri seperti kebal terhadap api dan senjata tajam. Kadang mereka mempraktekkan seperti cara menangkap hantu.
3. Lemah dalam ilmu Al-Qur’an
Tidak dipungkiri lagi mereka tidak mempelajari Al –Qur;an maka mereka tidak tahu mengenai dalil dan nash Al – Qur’an.
4. Memanfaatkan Ustadz lain
Kita sering melihat ustadz yang melakukan pengobatan mengundang tokoh agama agar terlihat ilmunya bisa terpercaya dan “syar’i.
5. Menjamah pasien
Kadang para pengobat atau dukun tersebut menjamah pasiennya padahal bukan mahram
6. Berani bayar media untuk
Mereka tidak tanggung-anggung dalam berusaha. Mereka mengiklankan untuk mendpatkan bayaran atau keunungan yang lebih besar lagi.
7. Meminta bayaran dalam bentuk mahar atau infak.
Jika tidak diberikan bisa tidak sembuh. Memang bayarannya jelas lebih murah daripada dioperasi namun tetap saja hal ini merugikan pasiennya.
8. Aksi tipu daya
Contoh mengeluarkan telur yang berdarah, mengatakan rumah ada penghuninya, dan lain-lain.
9. Memberi amalan dan azimat yang tidak berdasar.
Ampaknya sudah jelas bagi kita dukun iu berbeda meski mereka menggunakan atribu ulama sekalipun. Mungkin suatu saat mereka akan berrevolusi untuk memakai baju ulama yang lebih lengkap namun mereka pasti akan terlihat sebagai orang yang mempraktekkan perdukunan.
SETELAH MEMBACA ARTIKEL JANGAN LUPA KOMENTARNYA, SEMOGA ALLAH SELALU MEMBIMBING DAN MEMBERI KEKUATAN PADA KITA SEMUA, AAMIIN.........