CARANYA,
1,SANTUNI ANAK YATIM DENGAN ISTIQOMAH
2,BERDOA YANG DI AMINKAN ANAK YATIM
3,CUKUPPI KEBUTUHAN ANAK YATIM
INI CERITA DARI DONATUR YATIM PIATU
Bagi saya, doanya anak yatim itu sangat luAr biasa dan tidak diragukan lagi sebagai hal yang paling dekat dengan MUJIZAT di dunia ini. Sudah berkali2 saya mengalami sendiri dan lihat dengan mata sendiri. Sebagai contoh, doa anak yatim bisa menghilangkan kanker yang sudah kritis, di mana pasien mesti wafat tetapi malah kembali sehat setelah didoakan anak yatim. Berapa nilainya doa anak yatim tersebut? Dokter yang paling ahli di Jakarta sudah angkat tangan dan mengatakan “tidak bisa” bantu lagi. Lalu ibu itu sembuh total, setelah didoakan oleh beberapa anak yatim. Itu bukan cerita rekayasa. Saya melihat ibu itu dengan mata sendiri saat dia berada di rumah sakit.
Coba berfikir: Apakah lebih baik menghabiskan 1 juta untuk keperluan sendiri? Atau dihabiskan untuk senangi hatinya seorang anak yatim yang sedih? Mana yang lebih bermanfaat? Bagi orang yang belum paham, mungkin akan disimpan untuk diri sendiri (karena dianggap lebih utama).
Menurut saya, 1 juta itu sudah dipakai dengan cara yang paling bermanfaat, karena untuk dapat semua bantuan yang muncul sekarang, harga 1 juta rupiah justru sangat murah sekali. Dan karena saya yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa dari seorang anak yatim yang ikhlas, dan akan membalas semua perbuatan baik kita kepada anak yatim, maka saya sudah membuat janji baru yang lebih besar lagi kepada anak itu.
Apa saya salah karena tidak abaikan anak itu dan bayar hutang? Mungkin saja. Tetapi saya tidak merasa bahwa uang yang ada di tangan saya pada saat itu merupakan jumlah yang maksimal yang bisa Allah berikan kepada saya pada bulan ini. Allah bisa kasih 1 MILYAR Rupiah kepada saya besok pagi kalau Dia menghendaki, dan tidak ada seorang manusia di bumi ini yang bisa melarang-Nya.
Masalah kita sekarang hanya satu: apa kita berani untuk berserah diri kepada Allah secara ikhlas? Atau apa kita lebih pandai menghitung uang kita daripada Allah? Saya yakin bahwa Allah tidak akan mengalami kesulitan untuk menggantikan uang 1 juta itu dengan jumlah yang lebih besar lagi, dan juga visa kerja, dan juga gaji tetap. Semua itu bisa diperoleh dengan harga 1 juta untuk menghasilkan senyum di muka seorang anak yatim. Sangat murah sekali bukan?
Saya tidak mau merasa takut bahwa Allah sangat miskin dan akan mengalami kesulitan membalas semua kebaikan dan amal kita. Allah Maha Kaya. Dan Dia Maha Kuat untuk turun tangan dan hilangkan semua masalah kita dalam sekejap. Tetapi kita sendiri tidak yakin, dan selalu takut uang kita akan habis. Kita hidup dalam keadaan takut memberikan uang kita kepada anak yatim dan fakir miskin seolah-olah uang itu tidak akan kembali. Tetapi selama kita merasa YAKIN kepada Allah, maka insya Allah kita tidak pernah akan dirugikan.
Ada orang yang merasa lebih baik kita utamakan kebutuhan diri sendiri. Saya merasa lebih baik kalau bisa menghasilkan senyumnya di muka seorang anak yatim yang mau sayangi saya dan mau mendoakan saya secara ikhlas setiap hari. Menurut saya, itu benar-benar tidak bisa dihitung harganya!!!
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang-orang yang mengasuh (menyantuni) anak yatim di surga seperti ini.” Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya.
(HR. Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orangtua yang muslim dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya, maka mereka (orangtua muslim) pasti masuk surga.
(HR. Thabrani dan Abu Ya’la).
Rasulullah SAW bersabda, “Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya…” (HR. Ath-Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak mungkin seorang yatim ikut memakan jamuan makanan, lalu setan mendekati makanan itu.”
(HR. Ath-Thabrani)
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan Muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukkannya ke surga, kecuali bila dia berbuat dosa besar yang tidak terampuni.
(HR. Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa meletakkan tangannya di atas kepala anak yatim dengan penuh kasih sayang, maka Allah akan menuliskan kebaikan pada setiap lembar rambut yang disentuh tangannya.
(HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Abi Aufa)
“Ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah SAW, dan mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya, ‘Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak DAN KEBUTUHANMU AKAN TERPENUHI.’” (HR. Ath-Thabrani).
Nabi Muhammad Saw perhatian dan kasih sayang kepada anak yatim.
“Aku dan pengasuh anak yatim [kelak] di surga seperti dua jari ini” [HR. Bukhari] –saat mengucapkan kalimat itu, Rasulullah menunjuk jari telunjuk dan jari tengah sembari merapatkan keduanya.
“Sebaik-baik rumah kaum Muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan [diasuh] dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum Muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk.”
[HR. Ibnu Majah].
Nabi Muhammad SAW memberi perhatian lebih kepada anak yatim. Beliau lahir ke dunia dalam keadaan yatim. Allah swt berfirman, “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya [dengan bersyukur]. “
http;//ruqyahmojokerto.blogspot.com/