Insya Allah Herbal Begagan Ruqyah QHI ini telah di Ruqyah memakai Ayat-ayat Syifak serta Ayat Al Baqarah, Al Kahfi, Wakiah, serta Ayat yang lain,
Sebagian penjualan dari produk ini akan kami salurkan ke Anak Yatim Piatu.
Bagi para pembeli Alhamdulilah dapat sehat dapat Amal.
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.(Al-Isrâ': 28).
Pegagan (latin: Centella Asiatica ) merupakan tanaman yang berkhasiat bagi otak. Tanaman ini biasa tumbuh dikebun, ladang, pematang sawah atau ditepi jalan. Tanaman ini bagus untuk dikonsumsi sehari-hari. Sebagai pengganti ginko biloba yang terdapat dalam suplemen sintetis.
Sudah sejak dahulu pegagan telah digunakan untuk obat, seperti obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia
Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan.
Kandungan Pegagan Pegagan memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, adecassoside,
brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, ydrocotylin, vellarine, tanin. garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi.
Glikosida triterpenoida diduga yang disebut asiaticoside yaitu antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.
INSYA ALLAH BISA MENYEMBUHKAN
1. Meningkatkan daya ingat
2. Meningkatkan syaraf memori
3. Meningkatkan mental dan stamina tubuh
4. Menghentikan pendarahan (haemostatika)
5. Membersihkan darah
6. Melancarkan peredaran darah
7. Peluruh kencing (diuretika)
8. Penurun panas (antipiretika)
9. Anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan
10. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid)
11. Meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki
12. Mencegah varises dan salah urat
13. Menurunkan gejala stres dan depresi
14.Seperti gangguan kulit, saraf, dan memperbaiki peredaran darah.
15.MengurangI tekanan darah tinggi,
16 Melambatkan proses penuaan dan menolong badan dari bahan toksid
17 Sebagai tonik saraf untuk merehatkan dan menambahkan ingatan
18 Pengeluaran air kemih lebih banyak
19 Melemahkan bakteri lepra
CARA PAKAI
Bismillahirrahmanirrakim
Minum 2 kali sehari
Alhamdulillahirrabilalamin
Efek samping
konsumsi berlebihan juga membahayakan,
karena bisa menyebabkan sakit kepala, vertigo, bahkan koma.
Meningkatkan IQ
Penelitian yang dilakukan oleh Prof Veena Kalra, Hilna Zamir, Pandey RM, dan Kala Suhas Kulkari, dari Research and Developent Center, The Himalaya Drug Company, Makali, Bangalore India itu bahakan sudah memasuki tahap uji klinis. Uji klinis pada 2002 dilakukan pada anak usia sekolah, umur 6-12 tahun, yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD adalah kelainan otak yang umum terjadi
pada anak-anak, yang dicirikan dengan ketidakmampuan melakukan tugas sederana, hiperaktif, dan implusif.
Peserta uji klnis memiliki kisaran Intelligent Quotient (IQ) 90-110. Seluruh peserta dibagi dalam dua kelompok, masing-masing terdiri dari 30 anak.
Kelompok pertama diberi plasebo dan digunakan sebagai kontrol. Kelompok kedua diberi ramuan herbal mentat yang sudah dibentuk tablet. Mentat terdiri dari 70 mg
Centella asiatica, 136 mg Bacopa monnieri, 52 mg Evovulus alsinodes, 52 mg Nardostachys jatamansi, 50 mg valeriana wallichi, 50 mg Embeia ribes, 50 mg Prunus amiygdalus, 36 mg Trinospora cordifolia, 36 mg Terminalia chebula, 36 mg Emblica offcinalis, 32 mg Oroxylum indicum, dan 32 mg Celastrus paniculatus.
Baik plasebo maupun mentat diberkan dengan dosis 2 tablet perhari. Penelitian dilakukan selama 6 bulan. Setap 2 bulan sekali kemajuan peserta klinis dipantau.
Pada 4 bulan pertama, kelompok 2 menunjukkan peningkatan konsentrasi dibandingkan dengan kelompok 1. gerak motorik kelompok 2 juga lebih terkontrol
dibandingkan kelompok 1. Hasil akhir setelah 6 bulan menunjukkan kelompok yang diberi mentat
mengalami kemajuan pesat. Penelitian serupa dilakukan oleh B. Sathya dan R. Uthaya Ganga, dari Govt. Siddha Medical College, Palayamkottai, India. Mereka menguji khasiat serbuk pegagan terhadap IQ anak.
Hasilnya, serbuk pegagan terbukti dapat meningkatkan intelegensia. Limabelas anak yang mengalami hambatan mental diberi 500 mg serbuk pegagan selama 1 bulan. Hasilnya, IQ meningkat sampai 4,6%. Semua anak yang mengikuti uji klinis juga lebih berkonsentraasi.
Selain itu, anak yang berperilaku pasif, pemalu, dan gelisah, berubah menjadi periang, komunikatif dan kooperatif. Itulah khasiat dari
zat asiaticosida yang terdapat dalam pegagan. Senyawa golongan triterpenoid itu mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan kewaspadaan. Cara kerjanya dengan melancarkan sirkulasi pasokan oksigen dan
nutrisi sel ke otak. Selain tu, daun pegagan juga mengandung senyawa alkaloid yang dapat memberikan energi bagi otak. Multikhasiat Pegagan pun ampuh menggempur penyakit lepra. Di India dan Madagaskar, gotu cola, nama pegagan di India, dijadikan ramuan tradisional untuk mengobati penyakit itu. Itu karena
asiaticosida, selain bermanfaat untuk mengencerkan otak, juga mampu melemahkan bakteri lepra Mycobacterium leprae dengan mengikis bagian berlilin dinding luarnya. Hasilnya, baksil tersebut dapat dengan mudah ditumpas oleh tubuh atau obat lain.
Menurut Dr. Anas Subarnas, Dekan Fakultas
Farmasi, Universitas Padjajaran, tanaman yang bersifat adaptif itu menghasilkan antibiotik yang aktif melawan baksil tuberkolosis. Hal itu dibuktikan dengan penelitian Boeteau P. dari Tuberculosis Research Center di India.
Senyawa aktif dalam pegagan mampu melawan Mycobacterium tuberculosis. Ia menginokulasi bakteri tuberkulosis pada marmut selama 15 hari. Setelah itu, 0,5 ml asiaticosida diinjeksikan
ke tubuh marmut. Hasilnya, jumlah lesi tuberkular di paru-paru , hati, dan limpa berkurang.
Senyawa asiatcosida juga tidak hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri tuberkulosis,
tapi juga berpotensi sebagai imunomodulator atau peningkat daya taha tubuh. Tanaman pegagan bersifat diuretik, sehingga menyebabkan sering berurine.
Hal ini dibuktikan oleh Malawati Salim, seperti yang dikutip oleh Pudjawati dkk, peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan dalam Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Ia meneliti pengeluaran air kemih anjing yang diberi rebusan daun pegagan konsentrasi 0,5%, 5%, dan 10% sebanyak 10 ml kg/bb. Air rebusan tersebut disuntikkan ke dalam
pembuluh vena paha anjing. Jumlah air kemih yang keluar diukur setiap 15 menit selama 90 menit kemudian dibandingkan dengan kontrol. Hasilnya makin besar dosis yang diberikan, semakin besar pengaruhnya terhadapMeningkatkan IQ
Penelitian yang dilakukan oleh Prof Veena Kalra, Hilna Zamir, Pandey RM, dan Kala Suhas Kulkari, dari Research and Developent Center, The Himalaya Drug Company, Makali, Bangalore India itu bahakan sudah memasuki tahap uji klinis. Uji klinis pada 2002 dilakukan pada anak usia sekolah, umur 6-12 tahun, yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD adalah kelainan otak yang umum terjadi
pada anak-anak, yang dicirikan dengan ketidakmampuan melakukan tugas sederana, hiperaktif, dan implusif.
Peserta uji klnis memiliki kisaran Intelligent Quotient (IQ) 90-110. Seluruh peserta dibagi dalam dua kelompok, masing-masing terdiri dari 30 anak. Kelompok pertama diberi plasebo dan digunakan sebagai kontrol. Kelompok kedua diberi ramuan herbal mentat yang sudah dibentuk tablet. Mentat terdiri dari 70 mg
Centella asiatica, 136 mg Bacopa monnieri, 52 mg Evovulus alsinodes, 52 mg Nardostachys jatamansi, 50 mg valeriana wallichi, 50 mg Embeia ribes, 50 mg Prunus amiygdalus, 36 mg Trinospora cordifolia, 36 mg Terminalia chebula, 36 mg Emblica offcinalis, 32 mg Oroxylum indicum, dan 32 mg Celastrus paniculatus.
Baik plasebo maupun mentat diberkan dengan dosis 2 tablet perhari. Penelitian dilakukan selama 6 bulan. Setap 2 bulan sekali kemajuan peserta klinis dipantau. Pada 4 bulan pertama, kelompok 2 menunjukkan peningkatan konsentrasi dibandingkan dengan kelompok 1. gerak motorik kelompok 2 juga lebih terkontrol
dibandingkan kelompok 1. Hasil akhir setelah 6 bulan menunjukkan kelompok yang diberi mentat
mengalami kemajuan pesat. Penelitian serupa dilakukan oleh B. Sathya dan R. Uthaya Ganga, dari Govt. Siddha Medical College, Palayamkottai, India. Mereka menguji khasiat serbuk pegagan terhadap IQ anak.
Hasilnya, serbuk pegagan terbukti dapat meningkatkan intelegensia. Limabelas anak yang mengalami hambatan mental diberi 500 mg serbuk pegagan selama 1 bulan. Hasilnya, IQ meningkat sampai 4,6%. Semua anak yang mengikuti uji klinis juga lebih berkonsentraasi. Selain itu, anak yang berperilaku pasif, pemalu, dan gelisah, berubah menjadi periang, komunikatif dan kooperatif. Itulah khasiat dari
zat asiaticosida yang terdapat dalam pegagan. Senyawa golongan triterpenoid itu mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan kewaspadaan.
Cara kerjanya dengan melancarkan sirkulasi pasokan oksigen dan
nutrisi sel ke otak. Selain tu, daun pegagan juga mengandung senyawa alkaloid yang dapat memberikan energi bagi otak. Multikhasiat Pegagan pun ampuh menggempur penyakit lepra. Di India dan Madagaskar, gotu cola, nama pegagan di India, dijadikan ramuan tradisional untuk mengobati penyakit itu. Itu karena
asiaticosida, selain bermanfaat untuk mengencerkan otak, juga mampu melemahkan bakteri lepra Mycobacterium leprae dengan mengikis bagian berlilin dinding luarnya. Hasilnya, baksil tersebut dapat dengan mudah ditumpas oleh tubuh atau obat lain. Menurut Dr. Anas Subarnas, Dekan Fakultas
Farmasi, Universitas Padjajaran, tanaman yang bersifat adaptif itu menghasilkan antibiotik yang aktif melawan baksil tuberkolosis.
Hal itu dibuktikan dengan penelitian Boeteau P. dari Tuberculosis Research Center di India. Senyawa aktif dalam pegagan mampu melawan Mycobacterium tuberculosis. Ia menginokulasi bakteri tuberkulosis pada marmut selama 15 hari. Setelah itu, 0,5 ml asiaticosida diinjeksikan
ke tubuh marmut. Hasilnya, jumlah lesi tuberkular di paru-paru , hati, dan limpa berkurang.
Senyawa asiatcosida juga tidak hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri tuberkulosis,
tapi juga berpotensi sebagai imunomodulator atau peningkat daya taha tubuh. Tanaman pegagan bersifat diuretik, sehingga menyebabkan sering berurine.
Hal ini dibuktikan oleh Malawati Salim, seperti yang dikutip oleh Pudjawati dkk, peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan dalam Warta Tumbuhan Obat Indonesia. Ia meneliti pengeluaran air kemih anjing yang diberi rebusan daun pegagan konsentrasi 0,5%, 5%, dan 10% sebanyak 10 ml kg/bb. Air rebusan tersebut disuntikkan ke dalam
pembuluh vena paha anjing. Jumlah air kemih yang keluar diukur setiap 15 menit selama 90 menit kemudian dibandingkan dengan kontrol. Hasilnya makin besar dosis yang diberikan, semakin besar pengaruhnya terhadap pengeluaran air kemih.
Karena itu pantaslah pegagan disebut sebagai herba multikhasiat.
Namun, meskipun khasiatnya banyak, konsumsi berlebihan juga membahayakan, karena bisa menyebabkan sakit kepala, vertigo, bahkan koma.