Indigo membuat saya menjadi bingung sekaligus
menjadi yakin. Di satu sisi, ini tetap fenomena, di
sisi lain, banyak penyimpangan yang terjadi pada
khususnya anak indigo yang ada di Indonesia.
Kenapa saya katakan demikian? Karena
kebanyakan dari anak-anak Indigonya selalu
dihubungkan dengan hal-hal yang berbau mistis.
Pembahasan kali ini adalah anak Indigo yaitu
seorang gadis kecil bernama Virginia Florentina,
yang biasa di panggil “dede” dari desa Plered
kabupaten Cirebon.
Anak yang kelihatan biasa-biasa saja ini ternyata
adalah seorang Indigo menurut mereka yang
beranggapan bahwa “dede” bukanlah anak biasa
saja, karena memiliki kemampuan interdimensiona
l, atau berhubungan dengan makhluk tak kasat
mata, serta humanis karena bisa menyembuhan
orang dengan sentuhan mautnya….”dead Touch”.
Selain itu ,Dede juga bisa menyembuhkan orang
melalui media air, dan harus dengan air laut untuk
kebanyakannya. Dan bila penyakitnya telah parah
dan bukan penyakit wajar(katanya) maka dede
akan menyembuhkannya dengan beberapa kali
urutan pengobatan dengan langsung di bawa ke
pantai. Mungkin jika anda melihat sosok Dede tak
akan menyangka jika anak tersebut lagi lagi
dikatakan sudah berjiwa tua seperti anak indigo
lainnya.
Dia nampaknya erat sekali ikatan batin
nya dengan penguasa yang jelas bukan dari
Tuhan, melainkan penguasa dari dunia tak kasat
mata yang amat di gemari oleh masyarakat
Indonesia. Banyak yang sudah disembuhkannya,
menurut penuturan para pasien-pasiennya.
Percayakah anda begitu saja?
Jujur, kali ini saya semakin takut melihat
fenomena dari anak indigo, karena kebanyakan
dari mereka pada akhirnya menunjukkan ke aku an
mereka dan bukan mengandalkan Tuhan sebagai
Pencipta alam semesta. Bagi saya mereka
akhirnya menjadi tersesat karena orang orang
akhirnya menganggap bahwa si anak itu sakti dan
bukan Tuhan yang mungkin mengutusnya.
Selain
itu campurtangan orang tua juga turut mendukung
sang anak menjadi SANGAT SUPERIOR DAN
SANGAT AKU, seperti halnya dengan ibunda dede
(Iing indriati) yang sepertinya medewakan
anaknya.Anak indigo memang tersebar dari
berbagai suku ras, dan agama, dari mulai yang
beragama Kristen, Islam, Hindu, Budha, dan
mungkin agama lainnya di seluruh dunia. Jika
dilihat penyebarannya, mungkin bisa sedikit kita
berlogika memang Tuhan yang meyebar mereka
untuk membantu manusia menuju jaman
keemasan, sebuah jaman tanpa angkara murka,
dan sebuah jaman yang penuh kedamaian.
Tapi jika keberadaannya hanyalah untuk sebuah
penyesatan bagi seluruh umat karena melupakan
Tuhan dan tentunya menduakan Tuhan atau
menomorduakan Tuhan, maka niscaya, mereka
( anak Indigo) adalah penyesat yang memang
menyesatkan manusia dari kebenaran dan
ketaqwaannya kepada Tuhan, dengan kata lain
mereka bukanlah utusan Tuhan akan tetapi benar-
benar penyesat akhir jaman. Semua masih
fenomena, semua harus dengan sangat hati hati
dan bijak menyikapinya.
Mistik, tak bisa dilepaskan begitu saja dari
pemikiran bangsa Indonesia. Sebuah bangsa yang
besar dengan kekayaan aneka ragam budaya, dan
adat istiadat yang sudah ada turun temurun.Jika
kita mempercayai apa yang terjadi pada anak
Indigo, yaitu tentang kehebatan mereka terhadap
hal-hal gaib, maka kita bisa saja masuk dalam
perangkap kegelapan.
Jika anak Indigo memang konon katanya adalah
the falling angel, maka tentu saja semua penguasa
kegelapan tak akan berani melawannya, karena
‘beking’ dari anak Indigo yang merupakan
malaikat yang diutus ke bumi tentunya adalah
Tuhan sendiri.Tapi kenapa justru mereka (anak
Indigo) yang berseberangan dengan para
penguasa kegelapan, justru terasa lebih dekat
dengan para tokoh legenda penguasa kegelapan
seperti nyi roro kidul atau orang sakti lainnya,
tersebut?
Bahkan diceritakan kemaren ketika seorang dukun
dari medan mengirimkan santet kepada dede
(Virginia Florentina), dede dengan santai bisa
mengalahkannya karena dibantu oleh Nyi mas
Gandasari, seorang sakti yang sudah lama
almarhum, dan ujung-ujungnya sang dukun sakti
dari Medan tersebut menerima kembali ilmu
kirimannya dan menjadi gila, karena diampuni oleh
dede sehingga tidak mati hanya gila saja.
Bolehkah saya bertanya, apakah agama
mengajarkan orang yangb telah mati patut kita
sembah, dan patut kita percayai bahwa
keberadaannya masih ada bukannya tinggal dalam
dunia khusus diluar dari dunia kehidupan manusia
dan bukan juga dalam alam roh, dan bukannya
mereka menunggu di suatu tempat penantian
untuk menunggu akhir jaman tiba?
Kenapa orang dengan begitu mudah saja percaya?
Apakah ketika orang yang katanya ketika hidup
sakti mandraguna masih bisa terus sakti sampai
saat ini padahal dia bukan lagi manusia yang
hidup ? Dan apakah mereka tersebut (orang sakti
yang sudah meninggal) bisa berinteraksi dengan
manusia yang hidup dengan seijin Tuhan? Siapa
yang berani memastikan Tuhan mengutus mereka
untuk bersliweran di dunia manusia? Setan yang
gentayangan? Hantu penasaran?
OMONG
KOSONG!!!!
Memang sebuah dilematik ketika seorang
dihadapkan kepada suatu penyakit yang tak
kunjung juga sembuh.Mereka tentunya akan
mencoba sedaya upaya untuk bisa sembuh dan
biasanya siap melakukan apapun untuk bisa
sembuh dari penyakit yang dideritanya, sekalipun
pada akhirnya dengan meminta kesembuhan pada
manusia dan bukan pada Tuhan sang Maha
Pencipta dan Maha Kuasa!
Mungkin bagi yang disembuhkan oleh anak-anak
Indigo langsung menganggap tulisan saya
hanyalah tulisan orang bodoh yang tidak mengerti
apa apa tentang dunia gaib. Tapi jujur dalam hati
sanubari saya yang terdalam, saya hanya ingin
mengingatkan agar semua orang bisa berhati-hati
dengan segala sesuatu yang mengarah kepada
penduaan Tuhan, menjadi musyrik karena
syirik.Tuhan telah menentukkan takdir setiap
manusia dan manusia harus bisa menentukan
nasibnya sendiri. Jangan terfokus pada satu hal
saja, tapi berikhtiarlah dengan keagungan Tuhan,
maka mungkin anak-anak Indigo akan menjadi
anak-anak biasa yang tak perlu lagi
diistimewakan.
Albert einstein, BJ Habibi( Mantan Presiden dan
wapres RI), mengapa mereka tak disebut dengan
anak Indigo? Apakah perbedaan indigo dan
jenius? Indigo pandai namun belum tentu jenius,
tapi mereka bisa interdimensional, sedangkan
jenius mereka benar benar pandai, dan semuanya
itu nyata dan fakta, bukan sebuah fenomena
seperti yang terjadi pada anak-anak Indigo.
Akankah tetap percaya dan menganggap anak
Indigo istimewa, atau menganggap mereka
sebagai anak-anak biasa saja? Anda sendiri lah
yang berhak memutuskan.
Sebagai pemerhati, saya hanya coba
mengungkapkan apa yang ada dalam benak dan
pikiran saya, karena pada akhir jaman akan
banyak orang yang mengaku utusan Tuhan dan
akan banyak nabi-nabi palsu yang dapat melakuan
banyak Mukjizat sekalipun menyamar dengan
menggunakan nama Tuhan walaupun sebenarnya
mereka adalah serigala berbulu domba yang siap
menyeret kita ke dalam api neraka untuk menjadi
pengikut mereka….
Hati-hati saudaraku…..Bijaklah menyikapi,
berdoalah kepada Tuhan agar tidak jatuh dalam
pencobaan dan tipu muslihat dunia yang
membawa kita kedalam penderitaan kekal dari api
neraka yang menyala nyala.
Bertobatlah bagi mereka yng diberi talenta oleh
Tuhan bukan untuk menunjukkan ke AKU an
mereka, tapi menjadi umat yang bertaqwa
kepadaNya , dengan menunjukkan kebesaran
hanya ada pada Tuhan SANG MAHA PECIPTA, dan
MAHA KUASA