Team Ruqyah Center IKADI Berau
gini ustaz, pristiwa kesrupan masal itu berawal
dengan ditebangnya pohon beringin yang ad di
sekolah.
Setelah pristiwa penebangan ada seorang
siswi yang dimipikan agar pihak sekolah tidak
menebangnya. tapi karena sudah dilkakukan, jin
yang tinggal di pohon itu marah.
hingga esok harinya saat sekolah banyak siswa
yang kesurupan. itu terjadi setiap hari dalam 2
pekan terakhir.
ingga akhirnya, akhir pekan lalu,
Sabtu (7/3) ana dan Ustaz Jul Amri Putra yang
tergabung dalam tim IKADI Ruqyah Center Berau
diundang pihak sekolah untuk melakukan ruqyah
masal dan pelatihan ruqyah.
berangkat sekitar pukul 11.00 WIta tiba di masjid
Nurul Iman Kampung Biatan Lempake, Kecamatan
Biatan sekitar pukul 15.55. alhamdulillah kami
sempat menjamak salat saat di jalan. di masjid
sekitar 9 siswi dan 1 guru yang kesurupan sudah
berkumpul.
Ba'da asar kami mulai membuka
ruqyah massal dengan memberikan pemahaman
seputar ruqyah agar warga tidak panik ketika
terjadi reaksi.
Ditengah2 materi sudah ada 1 siswi
yang tiba2 membuka mukena dengan wajah jutek
dan menuju wc. didampingi ibunya. kalau ana lihat
warga memang selama ini jauh dari agama,
pertama datang aja ga ada yang berjilbab dan ga
bawa mukena, jadi kami minta kembali mengambil
mukena.
Sebelum ruqyah dimulai kami sudah
diancam agar tidak melakukan kekerasan saat
ruqyah
Setalah memberikan pemahaman tentang ruqyah,
baru baca muqadimah saja siswi pada berjatuhan
menjerit2 dan bergulung2, orangtua siswa juga ada
yang menangis2, termasuk 1 guru. ana mendekati
siswi untuk meruqyahnya 1/1.
Tapi tiba2 datang
orangtua, kepala kampung, dan dukun2 menyerang
Ustaz Jul Amri hingga bacaan terhenti, tiba2 siswi
yang kesurupan juga pada berdiri tak terkendali.
Memukuli kami dan kami pun dipukul hingga hancur.
sampai kaseknya keluar dari jabatannya,
Ana kaget dan sebisa mungkin meruqyah yg ada
dihdapan ana, hingga ia jatuh, tapi ana malah
diserang dari segala arah. ana juga sempoat lihat
ada yang mengeluarkan kain kuning seperti
kantung kemudian dimasukkan lagi ke kantong
celananya.
Ana bingung, berusaha cari mik dan
speaker cadangan ternyata diamankan di ruangan
dan dikunci. karena masjidnya agak luas, org yang
kesurupan menyebar ke sana kem mari.
mereka berusaha keluar dari masjid karena sambil brteriak
"panas". karena teringat perjanjian itu ana hanya
menangkis serang, ana dicekik, dipukul. ana hanya
menyerang dengan bacaan ruqyah, memang
berjatuhan, tapi tidak semuanya. satu ditangani,
satu bangun lagi. teknik penyembelihan pun
terpaksa ana lancarkan, terlihat extrem memang.
ini benar2 diluar dugaan. ternyata orangtua dan
masyarakat di sana memang tidak suka dengan
keputusan kepsek yang tidak mau menuruti
kemauan jin yang mminta disembelihkan sapi di
sekolah.
Jin juga meminta agar wc sekolah tidak
boleh dipakai lagi. saking kesalnya sama kepsek,
orangtua siswa juga sempat ngajak bicara anaknya
yang kesurupan agar masuk ke dalam tubuh si
kepsek.
Jin menjawab "Saya tidak mau, dengan
laki2". kmudian disuruh merasuk ke tubuh istri
kepsek jin menjawab "Saya tidak tahu rumahnya".
ana geli juga jadinya. geli juga ketika melihat Ustaz
Jul Amri dipukul orang kesurupan, padahal
biasanya kita yang mengejar, malah kita yang
dikejar.
Tetapi alhamdulillah ada beberapa yg sempat ana
ruqyah dan sadar, tadinya tidak bisa tidur sudah
bisa tidur. malamnya banyak warga datang ke
rumah memberi dukungan dan belajar ruqyah. esok
harinya Senin (9/3) di sekolah terjadi kesurupan
massal lagi.
Kita diminta ke sekolah, karena
perjalanan agak jauh, anak2 dipulangkan, yang ada
hanya pihak sekolah, orangtua siswa, kepala
kampung, dan pihak kepolisian. tidak ada 1 pun
dari mereka mendukung dilakukan ruqyah bahkan
guru agamanya
malah meminta kepsek menuruti
kemauan jin.
Dan membiarkan warga melakukan
ritual berdasarkan keyakinannya masing2. karena di
sana banyak orang dayak juga.
Sampai hari ini pun ana dengar anak2 itu masih
sering kesurupan.
ALhamdulillah ada yang datang
dan meminta agar anaknya diruqyah.
Tapi kita juga sempat mengkkader santri pondok
pesantren Al 'Itisham yang baru berdiri menjadi
peruqyah. katanya warga juga kurang suka dengan
adanya pondok pesantren Al 'Itisham itu.
Semoga menjadi ibroh bagi kita semua agar sekali kali jangan maw / menuruti perintah jin,