Oleh ; Subur Diaul Haq
Ada sekeluarga ingin di ruqyah datang ke rumah, keluhannya adalah sendawa tidak berhenti henti sehingga tidak bisa tidur selama 3 hari 3 malam.
Saya tanya awal kejadian itu bagaimana ?
dia bilang ada gangguan jin di dalam tubuhnya,
Saya
lo ibu koq tahu klo ada gangguan jin dari mana asalnya,
Ibu
Iya ini bukan dari dukun tapi dari anak saya dia itu indigo,
sementara anaknya masih di dalam mobil,
Saya
Apa udah di bawah ke dokter ?
Ibu
Udah , saya udah minum obat untuk sakit saya ini serta minum obat penenang namun belum sembuh juga,
Saya
Apa udah di bawah ke dokter lainya ?
Ibu
Maaf bapak saya sendiri dokter suami saya dokter special
Saya
senyum senyum sediri dalam hati,
baik ibu mari kita memahami tentang tauhid dulu , setelah itu saya doakan /ruqyah.
proses Tazkiyah Nafs (pensucian jiwa )
pun saya mulai dari dosa serta taubat azdab / siksa di alam kubur / di neraka serta yang lainya ,
Baru saya ruqyah beberapa surat dia sedawa terus menerus sampai dia muntah muntah , setelah muntah muntah subkhanallah sendawanya hilang tapi masi ada yang aneh tengorokannya,
sesi selanjut bukan saya ruqyah tapi saya beri minum teh ruqyah qhi Alhamdulillah beberapa menit kemudian rasa yang menganjal di tenggorokan dgn izin
Allah di beri kesembuhan Alhamdulillah.
Semoga menjadi ibroh bagi kita semua untuk cerita lanjutan tentang indigo anaknya tadi harus sabar menunggu insya Allah.
Lanjut cerita di atas, setelah meruqyah ibunya baru anaknya sedari tadi yang berada dalam mobil saya suruh masuk, dalam hati saya mengatakan kenapa dak di ajak masuk ? ternyata dia di bawah masuk subkhanallah dia buta tidak bisa jalan klo diaajak bicara sulit nyambung, bahkan di kepalanya ada garis garis bekas operasi tumor sampai tiga kali.
Kata si ibu ini dia sakit karena kena ganguan jin , dan dia tahu bukan dari dukun pada umumnya namun dia tahu dari anaknya sendiri, sebab anaknya ini bisa merasakan bisikan dari makhluk ghaib itu katanya sih,
Namun saya meragukan setelah melihat kondisinya yang retardasi mental.
Kenapa anaknya sampai di operasi di kepalanya ? waktu kecil umur 4 tahun dia baermain main seperti anak biasa periang dan lucu , suatu hari anak ini klo bermain koq sering nabrak nabrak, ternyata anak ini pandangannya kabur, di bawahlah anak ini kedokter ternyata kata dokternya seniornya ada tumor di otaknya sehingga harus di operasi.
subkhanallah orang / dokter hanya bisa kira kira saja belum tentu ada benarnya, ternyata setelah di operasi anak ini belum sembuh juga, lagi lagi ada yang tidak beres di otaknya, karena ibu dan ayah nya seorang dokter di operasi lagi si anak ini namun Allah berkehendak lain di beri belum sembuh juga si anak ini malah bertambah parah kaki dan tangannya mengecil, bicaranya gagap, tidak bisa berjalan, dan lagi lagi sianak di operasi sampai tiga kali, terjadilah anak ini koma selama 3 bulan orang tuanya panik anak udah di operasi belum sembuh juga,
Setelah tiga bulan dia sadar dari sakitnya semenjak itu sampai sekarang anak tadi banyak perubahan dratis dari badannya sehat sekarang tidak bisa berjalan, gagap,kakinya mengecil serta sering ngomong sendiri. dari sinilah di percaya ibunya bahwa anaknya punya kelebihan ada jin pendamping katanya.
Setelah saya teliti anak ini tidak ada yang aneh ataw punya kemampuan ghaib seperti yang di bilang ibunya, biasa anak yang seperti ini sangat aktif tingkah lakunya seperti anak pada umum yang seperti dia,
Sampailah sesi ruqyah yang kedua pada anak si ibu tadi dan tidak ada sesuatu reaksi ataw muntah seperti ibunyam , ada perubahan dari hiperaktif tingkah lakunya menjadi tenang dan maw membaca surat surat pendek biarpun dengan nada gagap Alhamdulillah.
Semoga si ibu dan keluarganya diberi kesabaran serta menjadi ladang amal dengan merawat anaknya Aamiin.
PELAJARAN YANG KITA PETIK DARI KISAH DI ATAS JANGAN MENDAHULUI TAKDIR KARENA PUNYA ILMU YANG TINGGI
Takdir itu natijah daripada qada’ dan qadar Allah. Qada’ itu ialah “ketetapan Allah” yang kita sebut sebagai “sunnatullah.” Ketetapan ini penting bagi memastikan keseimbangan alam dan seluruh isinya. Sementara “qadar” itu adalah ukuran Allah untuk dijadikan sebab kepada takdir. Takdir berjalan seiring dengan qada’ dan qadarnya. Iradat (keinginan) perlukan kudrat ( usaha), itu qada’ Allah. Namun sejauh mana kudrat diperlukan manusia bergantung kepada berat bebannya, itulah qadar Allah.
Benarlah firman Allah, setiap musibah yang menimpa diri manusia atau alam ini adalah disebabkan tangan manusia itu sendiri sebagamana firmannya:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy-Syuraa, 42: 30)
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (Al-Rum: 30, 41)
Semoga yang punya jabatan / ilmu yang tinggi jangan medahulukan akal saja sehingga melupakan sunnahtullah.