Oleh: Ustad Ahyar honestboy
Bismillah, dengan menyebut nama Allah. Bahagia
rasanya hati ini dapat berbagi ilmu ruqyah
syar’iyyah. Dalam beberapa pekan terakhir ini,
saya juga berbahagia mengisi training ruqyah bagi
pelajar SMA, tepatnya di Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) Tanjung Redeb, Berau.
Mereka sangat bersemangat ingin belajar ruqyah.
kbetulan sy juga membina pramuka di sekolah dan
krap meruqyah anggota Pramuka yg sakit baik
medis maupun non medis, Alhamdulillah atas izin
Allah smbuh.
Saking semangatnya, mereka bahkan memutuskan
hubungan dengan pacar dan bertekad tdk pacaran
sblum menikah, agar terhindar dari maksiat.
mereka juga gemar membaca Alquran, dan
melakukan ibadah2 sunnah. Siapa sangka,
semakin hari peserta semakin bertambah, dan
semakin banyak yang berkonsultasi. Tidak bisa
dipungkiri, masa muda memang masa berapi-api,
sehingga tidak sedikit yang terjerumus dalam tipu
daya setan. Tidak salah jika dikatakan 7 golongan
yg dijamin masuk surga, salah satunya adlah
pemuda yg taat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam
naungan-Nya yaitu: Imam (pemimpin) yang adil;
pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah
pada Allah; orang yang hatinya selalu terikat pada
masjid; dua orang yang saling mencintai karena
Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena
Allah pula; seorang lelaki yang dirayu oleh
seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan
kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata
‘Aku takut kepada Allah’; orang yang bersedekah
sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang diperbuat oleh tangan kanannya; dan
seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu
menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim).
Semoga kita bagian dari 7 golongan itu, Aamiin.
Sebagian dari peserta adalah mereka yang harus
menanggung beban, kedzoliman jin keturunan
orangtua atau nenek moyangnya, dan sebagainya.
Alhamdulillah kasus ini dapat diselesaikan. setelah
dijelaskan tentang kesyirikan dan jimat.
Di
pelatihan berikutnya peserta datang dengan
membawa sekumpulan jimat yang didapat dari
para nonnormal, melalui tangan orantuanya, ada
pula sengaja mengambil jimat yang digantung
dirumahnya, bahkan penglaris di tokonya.
fungsinya pun bermacam-macam, untuk penjaga
laci, penjaga uang, penjaga rumah, pelindung diri,
dll. Bentuk dan jenis jimatnya pun bermacam-
macam, ada berupa tembaga ditulis huruf Arab,
entah apa maknanya tak bisa terjawab.
yang lebih menggelikan ada pula jimat yang yang
dibungkus rapi dengan kain putih, ternyata isinya
hanya sobekan anduk. Sungguh ditipu oleh para
nonnormal, yg justru membuat syirik bagi yg
mempercayainya.
Karena masih pelajar, saya tidak begitu
menekankan pada ruqyah, namun lebih pada
dakwah tauhid agar mereka bisa membentengi diri
atau setidaknya melakukan ruqyah mendiri. Saya
juga menganjurkan mereka rajin mmbaca Alquran,
bersedekah, dan menghindari perbuatan atau
amalan yg menjadi pintu masuk setan. Terkadang
beberapa orang juga ikut membantu saya
meruqyah.
Alhamdulillah menyaksikan mukjizat
Alquran, menambah kecintaannya pada Alquran
dan bertekad ingin menjadi praktisi. tidak jarang
dalam pelatihan, tiap peserta baru, berjatuhan dan
tiba2 kesurupan.
Alhamdulillah peserta yang
sudah memahami ruqyah sudah bisa
menganganinya. Hingga kami kedatangan peserta
indigo sejak SD, sebut saja Rs.
Terus terang memang agak kewalahan, karena jin
bandel dan jumlahnya ribuan.
Akhirnya saya
memutuskan meruqyah Rs di rumahnya dengan
metode direndam air ruqyah dicampur 7 lembar
daun bidara. Jin pun menyerah, masuk Islam dan
berjanji tidak masuk ke tubuh manusia mana pun
lagi.
Setelah itu, beberapa minggu pelatihan Rs
tidak kelihatan, dan salah seorang teman smpat
mengaku bertemu ibu Rs dan meminta agar
meruqyah adik Rs yg juga indigo, menurut ibunya
Rs saat ini lbih rajin ibadah. namun masih bisa
melihat jin.
Pada akhir pekan kemarin (6/4), Rs kembali hadir
di pelatihan dimulai sekitar pukul 9.00 Wita.
kali
ini peserta semakin banyak. Di tengah2 materi
ruqyah dasar, dua pasien tiba2 kesurupan,
Alhamulillah setelah diruqyah sekitar 8 menit,
sadar. kemudian 1 pasein tiba2 keluar ruangan,
dengan pandangan yg sangat tajam ia
memandang saya yg mencoba mengejar dan
menayakan mau ke mana. karena tak dijawab
saya coba membacakan ayat ruqyah dan ia pun
pinsan. peserta lain langsung mengangkatnya ke
musalla.
Alhamdulillah akhwatnya juga sudah bisa
meruqyah. tiba2 peserta lainnya berbaris dengan
menggunakan mukena dan minta diruqyah, saya
kaget, apalgai setelah tahu bahwa di situ ada 2
anak indigo Rs dan Mel.
saya menyarankan
mereka memperkuat ilmu tauhid dulu dan
melakukan ruqyah mandiri saja di rumah, kmudian
menyuguhkan video Khazanah Trans7 Episode
Ruqyah tema Indigo yg di download di You Tube.
Tak terasa, azan zuhur tiba. kami pun salat. Tiba2
peserta kembali kesurupan, Ul, di susul Mel,
kmudian Rs. kmudian Ml, dan si kembar sebat sja
Sri. Peserta yg sudah bisa meruqyah sy minta
menangani.
Sementara Sri diruqyah saudara
kembarnya, hingga muntah darah. Jin yg ada di
dlm tubuh Sri mengaku jin kiriman, namun ia mau
kluar dan bertaubat. Insya Allah itu karena jin tdk
betah di tubuh Sri yg mulai selalu ingat Allah dan
rajin ibadah.
Ul, dan yang lainnya dapat segera disadarkan dan
jin didakwahi masuk Islam. kecuali Ml, Rs, dan
Mel. Alhamdulillah berkali2 diruqyah jin yang
ditubuh Rs didakwahi dan masuk Islam, meski
awalnya perlawannya luar biasa. setelah
didakwahi dengan membacakan surah Al Jin ia
insaf dan ingin bertobat, setalah mengucapkan
syhadat jin saya beri nama baru Abdul Gafur.
berdasarkan informasi dari Abdul Gafur, masih ada
17 kelompok jin, dan satu kelompok ada yang
berjumlah 200 hingga 3.500 pasukan.
Saya pun
meminta ia mengajak kelompok lainnya bertaubat
dan kluar dengan mengucapkan syahadat, dan
meberikan nama baru bagi pimpinan klompok.
Alhamdulillah sisa 5 klompok.
Tak lama, Rs kambuh lagi dan kali ini Jin bernama
Ari yg masuk ke tubuh Rs bersama 8 temannya.
“Aku benci manusia, bangsat, kalian membunuh
temanku, aku benci juga dengan Rs dia sok alim”.
ujarnya mengatai peserta yg meruqyah, bahkan ia
menendengan2. “Dasar makhluk hina kamu, kamu
yg bangsat, dzolim kamu, laknatullah” bentak
saya, sedang yang tadinya menangani Mel. meski
berkali2 dihantam dengan ayat2 pembakar, jin itu
tetap saja bertahan bahkan saya melakukan teknik
penyembelihan berulang2.
tak terasa waktu asar tiba, kami pun bergantian
meruqyah, begitu pula pd salat maghrib dan isya.
takut mmbuat orangtua khawatir peserta wanita
sy suruh pulang, namun ada bberapa yg masih
bertahan. yg cukup mengharukan adlah Ml, meski
sudah tidak kesurupan ia mengaku sluruh
tubuhnya kesemutan dan tidak bisa digerakan, ia
terus berteiak kesakitan. hingga akhirnya ibu dan
ayahnya datang, si susul ayah tirinya.
“Rasakan
kamu, ketulahan sama saya, disuruh jangan ikut
ke sini lagi, biar saja dia” “Astagfirullah, Bu dia
butuh maaf dari ibu, tolong Bu iklaskan”. cukup
lama saya mmbujuk ibunya agar mau mmafkan.
“Ibu masih tdak iklas, sy tidak mau pulang, ibu itu
syirik, di rumah seperti neraka.” sy kaget ternyata
Ml ini sudah melakukan perjuangan yg cukup keras
untuk hadir dlm pelathan demi mmbebaskan
dirinya dari belenggu setan dan kesyirikan
orangtua, masih kental dengan budaya nenek
moyangnya. lebih kaget lagi ternyata ia datang ke
pelatihan dengan naik speda yg bannya bocor.
Alhamdulillah stelah mndapat maaf dari ibunya
dgn teknik penarikan jin, kesemutannya hilang.
“Setalah sadar, Ml menunjuk k luar musalla yg tdk
ada siapa2, “Banyak orang melihati kita” teriaknya.
sy pun menghalangi pandangannya dan
menyuruhnya istighfar.
kmudian saya kembli menangni Mel, sementara Rs
ditangani oleh Ustaz Faisal yg baru datang. tdk
terasa sudah pukul 23.00. Meski hp trus berdering,
panggilan dari kantor yang menanyakan berita sy
yg belum diketik dan distor, sementara koran
harus dicetak pada pukul 24.00 Wita, dan jarak
dari kantor sekitar 15 menit. (sy sebagai
wartawan).
Apa boleh buat, karena mnurut pengakuan Dajah,
jin yg berhasil saya dakwahi dan masuk Islam, di
dalam tubuh Mel ada 70 kelompok jin dgn
berbagai jenis. Dajah sendiri memiliki pasukan
3.500. setelah Dajah kluar dan Mel sy suruh sujud
syukur, tiba2 tantenya yg baru datang
memanggilnya, Mel langsung histeris dan
menangis smbil berteriak “Raja”. ternyata tantenya
juga indigo dan Raja dari klompok jin itu ada di
tubuh tantenya.
Tak ayal, sang tante sy minta pulang duluan, dan
Mel ditemani pamannya. Jin kmbli menuasai
pikirannya, kali ini mengaku bernama Sinta,
sesekali dia menunjukkan wajah sinisnya dan
tertawa. sy berusaha mendakwahi namun tak
berhasil. meski smpat diislamkan ia mengurungkan
niat kluar karena dianggap tidak adil oleh
pasukannya. dan dia juga mengaku jika dia kluar
maka Mel akan diambil oleh banyak jin yg
mnunggu di luar musalla. Wallahu’alam.
Ini juga terjadi pada Rs yg awalnya sy minta Jin
bernama Ari tdk mnguasai pikirannya dulu dan
mmbiarkan Rs pulang, smbil d dalam hati sy
berucap. “Tunggu sj u jin, bsok sy rendam dgn air
bidara u”. ternyata di parkiran ia terjautuh dan
kambuh lagi. lalu sy perintah Ari (jin) masuk ke
musalla. ia pun langsung masuk dgn wajah pnuh
kebencian dan dendam.
Karena terlalu larut, sy meminta kluarga Rs
membawa pulang yg sudah sadar, dan sementara
Mel pulang dgn mobil. kbetulan jin yg merasuk
adalah jin yg tinggal di sebelah rumah Mel.
Saya
pun menyudahi ruqyah itu dan berpamitan, sambil
memberikan nomor hp berharap kluarga berkenan
ruqyah dianjutkan di rumah Mel.
Saya pun memacu kendaraan Revo dengan
kecapatan tinggi, tanpa ada liputan padahal sy
memegang halaman kontrak yg instansi yg
biayanya jutaan setiap kali terbit.
“Allah akan
mudahkan” gumamku. Alhamdulillah sy berpikir
keras agar dapat menulis berita untuk mengisi
halamn, sementara telp di meja kerja terus
berdering, telp dari redaktur yg menanyakan berita.
Berita selesai sy pun tepar.
Keesokan hari, sekitar pukul 10.30 sy dikabari
kepala MAN ada ksurupan massal. sy pun menuju
lokasi, di sana sy temui 2 orang siswa ksurupan di
musalla, 3 terpencar di kelas, kantor, dan
lapangan. ternyata salah satunya Rs. lagi2 Ari
mengamuk. Alhamdulillah Ketua 2 jin di musalla
dengan pasukkannya setelah didakwahi mau
masuk islam dan kluar. slanjutnya sy meruqyah
Rs, dan mncoba mendakwahinya, karena keras
kpla sy bacakan ayat qursi ia pun berteriak
kepanasan.
langsung sy cengkram lehernya.
Alhamdulillah bisa disadarkan dgn disiram air
ruqyah atas izin Allah. Ayah Rs datang, dan sya
meyarankan agar Rs diruqyah di rumah. “Pak
nanti sy ke rumah y, biar kita tuntaskan”.
sementara Mel tdk turun sekolah.
singkat cerita Ba’da zuhur saya mengajak Ustaz
Jul Amri meruqyah Rs dgn direndam air ruqyah yg
dicampur 7 lembar duan bidara. hanya sekitar 30
menit Jin ditubuh Rs tak berdaya dan minta
ampun. akhirnya ia mau bertaubat, dan masuk
Islam. begitu pula dengan tman2nya, dan klompok
jin lainnya. masing2 sudah dinamai. salah satunya
saya beri nama Arman Maulana.
qhi qhi.. Ari
merasa tengang dendamnya hilang setelah
dibacakan surat Al Isra ayat 81. Alhamdulillah saat
sy bacakan ayat ruqyah ia tdk lagi merasa
kepanasan. ia pun bersyahadat, mengucapkan
salam dan kluar. setelah Rs benar2 sadar sy
melakukan teknik scaning. Alhamdulillah tdk ada
reaksi lgi atau tanda2 lagi.
setalah salat asar sy di sms teman Mel menyakan,
kpan meruqyah Mel?. “Skarang, kita ketmu di...”
sampai di rumah Mel, ternyata pihak kluarga
belum bersedia Mel diruqyah karena keadaannya
masih lemah. Mel memang dikatakan jarang
makan, dia suka melihat penampakan, begitu pula
dengan tantenya. bahkan melihat kerajaan jin.
“Ada kerajaan jin isinya kuning smua, tapi di sana
sama seprti kita, ada kndaraannya jug, kalau di
samping rumah sy hanya melihat hitam smua”
ujar tente Mel bercerita. “Kalau sy melihat di dpan
rumah dia mau masuk, ada juga makhluk serba
putih bisa mnembus dinding, dia lewat sambil
mengatakan ini jalan ku” kata Mel. tentu saja ini
mmbuat mereka tidak tenang. sementara tante
Mel yg lain juga mengalami gangguan, hingga
dibuat bnci dgn suami. Mel sendiri penrah dibawa
ke orang para nonnormal untuk mnutup mata
batinnya, tentu saja dukun memasukkan jin lagi ke
tubuhnya. tpi nyatanya masih bisa mlihat.
Demikian, smoga kisah ini bermanfaat dan dapat
diambil hikmahnya. Insya Allah, selanjutnya akan
dilanjutkan dengan cerita meruqyah Mel, rumah,
dan pamannya.