"Aku udah sering khatamkan al-qur'an, bahkan stiap ramadhan aku bisa khatamkan al-qur'an hingga 3 x bahkan lebih, tp knp hatiku msh suka bergejolak gak karuan, msh suka pemarah,msh suka gundah tanpa sebab, knp ko seakan-akan ngga ada perubahan yg berarti dalam hidupku ?! Padahal aku kan banyak membaca alQur'an ??!!"
Mungkin pertanyaan dan ungkapan yg demikian banyak dialami oleh orang2 di sekitar kita, bahkan mungkin kita sendiri pernah mengalami yg demikian...
Apakah ada yg kurang tepat dgn khatam al-Qur'an???
Tidak,,,mengkhatamkan al-Qur'an adalah hal yg sangat baik.. sbagian pendahulu kita yg shaleh pun banyak yg mengkhatamkan alQur'an bahkan di stiap malam di waktu shalat tahajjud...
Namun bagi kita, khususnya bagi saya sendiri yg masih punya banyak penyakit hati, alangkah baiknya membaca al-Qur'an secara perlahan dan tidak perlu buru-buru hingga melalaikan hal yg paling penting saat membaca al-qur'an, slain tajwid yg harus benar, kita jg dianjurkan utk bertadabbur sambil meresapi ayat2 yg kita baca...
Krn dgn meresapi ayat2 Allah lah yg membuat hati kita hidup dan terang benderang. .. sbagaimana yg dipaparkan Ibnul Qayyim dlm kitab Miftaahu Daaris Sa'aadah :
قراءة آية بتفكر و تفهم خير من قراءة ختمة بغير تدبر و تفهم ، و أنفع للقلب و أدعي إلي حصول الإيمان و ذوق حلاوة القرآن
"Bacaan ayat (al-qur'an) yg disertai dgn perenungan serta pemahaman adalah lebih baik daripada khataman tanpa adanya peresapan dan pemahaman, lebih bermanfaat bagi hati, dan lebih membawa kita pada pencapaian iman serta dalam merasakan manisnya al-Qur'an..."
Selain itu disebutkan pula dlm kitab Waratsatul Anbiya ttg pentingnya memahami dan bertadabbur dari perkataan sebagian salaf yg mengatakan sbg berikut :
إذا سمعت المثل في القرآن فلم أفهمه بكيت علي نفسي لأن الله تعالي يقول : و تلك الأمثال نضربها للناس وما يعقلها إلا العالمون
"Apabila aku mendengar perumpamaan dalam al-Qur'an tp aku tdk memahaminya, aku menangisi diriku sendiri... karena Allah Ta'ala berfirman : "Dan perumpamaan2 ini Kami buat utk manusia, dan tiada orang yg memahaminya kecuali orang yg berilmu..."
Maka insya Allah kita sudah mengetahui jawabannya, bahwasannya al-qur'an tdk hanya utk dibaca saja, tdk juga utk dikebut agar banyak2kan khataman dgn temannya... tp yg terpenting dari itu adalah utk ditadabburi dan kemudian diamalkan di keseharian kita.. sbagaimana para shahabat dahulu yg tdk berpindah ke ayat lainnya sbelum mereka benar2 memahami dan memaknai ayat yg sedang mereka baca....
Subhanallaah....
Semoga Allah memberikan kita taufiq utk menapaki jalan yg diridhoi dan dicintai-Nya... aamiin....
Sokaraja, 9 Juli 2014