Abu Adara[Lagi] Pengalaman Meruqyah Jin Nyi Rengganis
Sebuah rumah milik Bpk Fuad (bukan nama yang sebenarnya) menjadi tujuan terapi Ruqyah kali ini. Proses Ruqyah rumah Bpk Fuad, menurut yang saya pikirkan, harus dilaksanakan lebih intensif dan khusus. Apalagi rumah tersebut dibeli dari seseorang yang “gila” ilmu kebatinan, biasanya rumahnya menjadi sarang sihir dan penyakit, sehingga mesti dibersihkan.Demikian juga, Bpk Fuad adalah mantan seorang jawara dan praktisi ilmu tenaga dalam. Dan Alhamdulillah saat ini beliau sudah bertekad untuk bertaubat. Dan Ruqyah rumah ini, dilaksanakan mulai pada malam Jumat.
Sebelum proses Ruqyah dimulai, saya sampaikan bahwa rumah dan diri harus bersih dari segala sesuatu yang bisa membahayakan aqidah, diantaranya adalah Jimat dan Pusaka Kramat. Kalau masih ada benda2 seperti itu mohon di kumpulkan dan dimusnahkan. Maka langsung saja Bpk Fuad mengeluarkan benda-benda koleksinya, mulai dari sabuk anti senjata tajam (kekebalan), keris mini untuk pengasihan, batu cincin dan lain-lain, dan total jumlah keseluruhan sekitar 12 macam jimat/wafaq. Dan dengan meminta kerelaan hati Bpk Fuad, benda-benda tersebut saya bakar.
Ditengah-tengah saya membuat air Ruqyah, Linda (bukan nama asli, anak pertama Pak Fuad) mendadak muntah dan kehilangan sebagian kesadarannya (antara sadar dan tidak sadar). Wajahnya seperti orang yang stroke, gelisah dan menangis. Namun proses pembuatan air Ruqyah saya tetap lanjutkan. Sampai pada tahap membasahi semua ruangan di rumah tersebut.
Setelah tahap membersihkan rumah dengan air Ruqyah selesai, saya langsung melaksanakan Ruqyah masal seluruh keluarga Bapak Fuad, yang beranggotakan Istrinya (sakit sudah dua tahun), dan ketiga anaknya. Namun lagi-lagi, Linda mencari perhatian saya, dia seolah-olah ingin bicara kepada kami semua. Ketika saya Tanya siapakah yang berada didalam diri Linda, dia menjawab; Nyi Rengganis.
Jin Nyi Rengganis memang kerap hadir dan selalu mengikuti dimana Bpk Fuad berada. Pak Fuad sendiri belum pernah melihatnya, namun Jin tersebut selalu masuk (meiasi) melalui tubuh anaknya; Linda. Sebelum dilaksanakannya proses Ruqyah, saya usir Jin tersebut dan saya tegaskan jangan pernah kembali lagi. Saya sempat dakwahkan Islam dan mengajaknya untuk membaca Syahadat, namun dia meolak, dia bilang bahwa ia punya kerajaan, dan di kerajaannya tidak ada bacaan-bacaan seperti itu.
Jin Rengganis tersebut marah dan memukul-mukul Pak Fuad yang ada disamping Linda. Dia (Jin) marah, karena Jin tersebut merasa berjasa ketika Pak Fuad masih mayi, Jin Nyi Rengganis pernah merawat dan menimang Pak Fuad. Namun alas an tersebut tidak bisa kami terima, apapun alasannya ketika Jin sudah masuk ke tubuh manusia, maka Jin tersebut sudah berbuat Dzolim. Tidak mau keluar, Jin tersebut malah mengancam akan membawa Almarhum Fulanah (menurut penglihatan Linda) ke kerajaan Nyi Rengganis. Saya tegaskan bahwa apa yang Linda lihat adalah bagian dari tupu daya syetan, orang yang sudah meninggal, arwahnya sudah di tangan Allah, tidak mungkin bisa diambil oleh setan.
Untuk itu langsung saja saya ajak Pak Fuad untuk mengucapkan Ikrar pemutusan hubungan dengan jin tersebut dan Jin lainnya. Ikrar ini sebagaimana diajarkan oleh Ust
Perdana Akhmad Lakoni“IKRAR PEMUTUSAN PERJANJIAN
Bismillahirrahmanirrahim
Ya Allah sesungguhnya saya dan mewakili keluarga saya dengan penuh kesadaran dan pertaubatan dengan ini mengikrarkan;
1. Memutuskan semua perjanjian atau ikatan yang kami atau orang sebelum kami atau keluarga besar kami yang dengan perjanjian itu pernah lakukan secara sadar atau tidak sadar dengan segolongan Jin
2. Mengharamkan tubuh kami dari dimasuki atau dijadikan sebagai tempat tinggal apapun juga jenis Jin
3. Menegaskan bahwa kami hanya bergantung kepada perlindungan dan pertolongan Allah, bukan kepada jin!
Ya Allah, mulai dari saat ini;
Saya haramkan semua makanan saya, minuman saya, seluruh anggota tubuh saya dari semua Jin di dalam dan diluar tubuh saya atau yang mengganggu saya. Ya Allah, seandainya mereka makan, minum, jadikanlah semua pemberian dan milik-Mu itu sebagai Racun yang amat panas, racun yang amat berbisa, racun yang membakar dan membinasakan, Racun yang membunuh semua Jin-jin. Amin Ya Allah… Ya Rabbal Alamin..”
Sangat Dramatis pada saat saya mentalkinkan Pak Fuad membacakan ikrar ini, karena Jin tersebut menjerit dan menangis, tanda dia kecewa. Saat Ikrar selsai diucapkan, Linda kembali sadar, dan Ruqyah masal satu keluarga pun dimulai.
Saya bacakan ayat-ayat Ruqyah (dengan cara membacanya dari buku kumpulan2 ayat ruqyah yang saya tulis sendiri), pada saat pembacaan ayat ruqyah ini berlangsung, anak kedua Pak Fuad, Akmal, muntah-munyah hebat. Pembacaan Ayat Ruqyah terus saya lanjutkan sampai selesai. Tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami hal-hal aneh selain Linda dan Akmal yang muntah-muntah. Linda melihat di rumah ini dipenuhi mahluk aneh dari bangsa Jin yang bermacam-macam jenisnya. Ada yang hanya mengenakan celana kolor saja, ada yang berwarna hitam, ada anak kecil yang botak dan ada kereta kencana (milik Nyi Rengganis) yang ditarik oleh kuda-kuda berwarna putih. Jin-jin tersebut berlarian meninggalkan rumah Pak Fuad.
Sementara Akmal, pada saat mau ke kamar kecil di belakang rumah, melihat penampakan berupa wanita berambut panjang dan berwarna hitam. Akmal balik lagi dan menunaikan hajatnya tuk pipis di toilet luar. Akmal tidak menceritakan apa yang ia lihat, dan baru menceritakannya pada saat berita ini ditulis.
Alhmadulillah, rumah terasa lebih sejuk, nyaman dan tenang setelah dilakukan proses ruqyah. Atas saran guru saya, ruqyah rumah dilakukan minimal satu minggu. Maka di malam kedua saya melakukan ruqyah lagi. Alhamdulillah tidak ada hal-hal aneh yang saya temukan,semuanya lancer dan normal. Baik sangka saya, rumah ini sudah “sehat”. Di malam ketiga, saya tidak meruqyah rumah karena saya anggap sudah cukup.
Namun hal aneh justru terjadi di malam ketiga, malam dimana tidak dilaksanakannya ruqyah. Pak Fuad menjadi sangat gelisah, beliau tidak bisa tidur. Sampai pada jam 01.30, Pak Fuad diserang Sleep Paralysis (ketindihan), pada saat itulah datang jelmaan Jin yang sangat kasar (pada alam bawah sadarnya) dan mengobrak-abrik rumah Pak Fuad. Jin tersebut marah besar pada pak Fuad dank arena marahnya Jin tersebut (dengan pedang yang dibawanya) akan memenggal leher Pak Fuad.
Pak Fuad keburu bangun, dan Jin tersebut tidak sempat memberikan perlawanan lebih kepada Pak Fuad. Di siang harinya Pak Fuad menceritakan apa yang ia alami didalam mimpinya. Saya sampaikan bahwa Jin tersebut mungkin memanfaatkan kekurangan didalam rumah tersebut, maka mohon tingkatkan ibadah dan bacalah Al-Quran. Di saat itu pula saya sampaikan bahwa mulai saat itu saya siap melanjutkan Ruqyah sampai dua minggu, dan membuat program ruqyah pagar rumah, sehingga kalau ada sihir yang masuk akan berbalik kepada pembuatnya, sebagai balasan yang setimpal.
Ruqyah tahap kedua saya lakukan lebih sering yakni setiap bakda Maghrib dan Shubuh, selama dua minggu kedepan. Alhamdulillah, malam harinya Pak Fuad kembali merasa tenang dan dapat tidur dengan nyenyak, tanpa ada lagi gangguan-gangguan. Setelah Ruqyah rumah selesai, selanjutnya saya fokus untuk meruqyah Pak Fuad yang merupakan mantan praktisi tenaga dalam dan Istrinya yang sakit Stroke dan kehilangan kemampuan bicara sudah dua tahun, yang disinyalir sakitnya adalah karena korban sihir. Semoga Proses Ruqyah bisa dilakukan sampai tuntas dan Rumah, termasuk Pak Fuad sekeluarga bisa sehat wal afiyat. Amien..