Ajib . Himbauan itu langsung ditelan oleh banyak warga, termasuk orang orang berpendidikan & juga yg dianggap baik keislamannya seperti ta'mir Masjid.
Padahal Logika Akal dan Dalil syar'i menolak adanya ubo rampe diatas dengan keselamatan Warga. Tidak ada hubungan sedikitpun antara JANUR dengan Ketangguhan Rumah dri goyangan Gempa / Longsor sekalipun. tidak ada bukti empiris dari hal tst selain hanya kebetulan.
Tidak syak lg apa yg mereka lakukan tst adalah "TAMIMAH" yg terhitung sebagai bentuk KESYIRIKAN.
Kesyirikan orang sekarang lebih fatal dibanding orang dahulu.
Orang dahulu menyekutukan Allah hanya diwaktu aman saja.tapi waktu Musibah di depan mata mereka hanya berdoa kepada Allah , Allah berfirman mengisahkan Mereka :
" Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. ( QS. 17 :67 )
Nalar Mereka masih Jalan, latta hanya berwujud Pohon dan batu tak mungkin bisa menyelamatkan mereka dari badai dan gelombang LAUTAN , hati nurani mereka hanya tau Bahwa hanya Allah lah yg bs menyelamatkan mereka.
Adapun orang sekarang , di waktu aman mereka bersyukur kpd Nyi Rorokidul yg diyakini penyedia Rizki di laut, Dewi SRI yg diyakini bs membuat panen berlimpah. Adapun disaat MUSIBAH akan menerpa di depan mata atau sudah menerpa. KESYIRIKAN KIAN MENJADIKAN NALAR SEHAT MENGUAP keangkasa.
Bagaimana mungkin Janur , UANG Rp. 100 Gambar GUNUNG dkk. nya bisa menolak bencana yg hendak terjadi pada mereka ?
Bagaimana Mungkin Air Bekas Cuci kaki Presiden Mampu Memberikan keberkahan setelah musibah menerpa.. ?
Mudah Mudahan Mereka berfikir..