Ada kemarin malam pasien minta di ruqyah Istrinya selalu panas di pundaknya di tengah malem,
Rasa Panas di pundak berawal di tempat kerja pabriknya pernah kesurupan masal, sebelum proses ruqyah ana memberikan pemahaman tauhid, beribadah lebih giat, jauhkan bentuk2 kesirikan,
Lalu ana tanya kepada suaminya Punya jimat, atau wafak,dan yang mengandung bentuk kesirikan,
Suminya menjawab tidak ada sama sekali,ada juga batu akik di kasih kake tapi polos,kata kake kenangan2 untuk aq tidak ada khodamnya ini mah,
Lalu ana bilang Bisa ikhlas aq minta untuk ku hancurkan, mau ada khodam atau pun tidak khodam , lebih baik tidak perlu memaki akik,dan lebih baik menutup pintu dari bentuk2 mengundang kesirikan ,pa lagi batu akik tersebut dari kakek 8 tahun yg lalu, yg notabenya kakeknya orang bisa, Lalu suaminya tetap tidak mau menyerahkan batu akik tersebut, kalo tidak mendengarkan saran dan dawah ana
Silakan bp,ibu keluar dari rumah qu,suaminya terdiam sejenak, Lalu suaminya tersebut bilang sampai mana kepastian cincin akik ini ada khodamnya pa??
Lalu ana jawab wallahualam,,,,
Sekarang yg jadi pertanyaan iklas tidak cincin tersebut ana hancurkan agar istri bp sembuh dari makar jin jolim, akhirnya suminya tersebut mengambil batu cincinnya, Sebelum ana hancurkan, batu akik ,ana rendam dengan air ruqyah dan suami istri tersebut melihat batu cincinnya direndam air ruqyah di hadapan mereka, selang beberapa detik suaminya batuk2 mukanya memerah dan istrinya pundaknya semakin panas, dan muntah, itu menunjukkan cincin tersebut ada khodamnya, Kalo cincin ini tidak ada khodamnya kenapa ibu, pundak semakin panas dan muntah2,???
ketika cincinnya ana rendam dengan air ruqyah, kalo memang cincin tidak ada khodamnya, kenapa ketika cincin akik di rendam air ruqyah bp muka memerah dan batuk2 ?? Gmn bp ibu iklas aq hancurkan cincin batu akik pemberian kakek??
Alhamdulillah
Lalu bp ibunya pun iklas di hancurkan, Dalam proses ruqyah ,jin sempat komunikasi,, kamu jangan sombong, biarkan aq di tmpt trsbt (cincin )kenapa kau hancurkan, Ya,,,,, masoril jini fihadil jasad,, kau yang sombong,, telah melangar batasan2 yg Allah tetapkan dari bangsa mu,ana sempat adu argumen, lalu ana bacakan suroh al jin,, jin pun mulai merintih mengeram,, Alhamdulillah jin tunduk di jalan Allah,seblmu jinnya sempat menyalahkan manusia bahwa dari golongan bangsa mu lah (manusia )yang telah mengundang kami,, Alhamdulillah biidnillah,, keluar dengan cara yg dia inginkan , dengan mengangkat kedua tangan ke kelangit ,lalu pasien pun sadar,,