Pernahkah saudara mendoakan orang lain, baik yang sudah dikenal dekat maupun tidak dikenal sama sekali? Jika pernah, maka bersiaplah mendapatkan keberkahan dari doa yang Anda ucapkan.
Mendoakan yang sakit termasuk bagian dari adab menjenguk orang sakit yang disunnahkan. Karena pada saat seperti itu ia sangat membutuhkan doa orang-orang shalih agar Allah meringankan sakitnya dan menguatkan kesabarannya sehingga tumbuh semangat dan pengharapan dalam dirinya.
Mendoakan orang sakit saat menjenguknya juga termasuk tuntunan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Diriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu 'Anhu, ia mengabarkan bahwa saat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjenguknya, "Beliau meletakkan tangannya pada jidadnya kemudian meletakkan tangannya pada wajah dan perutku kemudian berdoa: Allahumma Isyfi Sa'dan dan sempurnakan hijrahnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga menganjurkan hal itu dengan mengajarkan satu doa yang diharapkan dengan membacanya akan dikabulkan oleh Allah dan ia diberi kesembuhan. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Siapa yang menjenguk orang sakit yang belum sampai ajalnya, lalu dia mendoakannya sebanyak tujuh kali:
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
"Saya memohon kepada Allah Yang Mahaagung, Rabb 'Arsy yang Agung, agar Dia menyembuhkannya." Pasti Allah akan menyembuhkannya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud)
Imam Nawawi rahimahullah berkata: "Disunnahkan bagi orang yang menjenguk apabila berharap kehidupan orang yang sakit agar mendoakanya, baik berharap kehidupannya atau ada kemungkinan. Terdapat hadits-hadits shahih yang cukup banyak menyebutkan tentang doa untuk orang sakit yang telah saya kumpulkan dalam kitab "Al-Adzkar" . . " (disebutkan secara ringkas dari Al-Majmu': 5/112)
وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُو
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Hasyr: 10).
Nabi Muhammad saw. sendiri pernah minta didoakan oleh Umar bin Khoththob ra. Diriwayatkan dalam hadits, suatu ketika Umar ra meminta izin kepada Rosulullah saw. untuk pergi mengerjakan umroh. Beliau mengizinkannya seraya bersabda, "Wahai saudaraku, janganlah engkau lupakan kami dalam doamu.’’ Menanggapi permintaan Nabi saw. tersebut, Umar berkomentar, “Itu adalah suatu ungkapan yang sangat menggembirakan saya. Dan ungkapan itu lebih berharga bagiku daripada dunia." (HR. Abu Dawud dan Tirmizi)
Rosul Shallahu'alahi wassalam Bersabda :
Empat doa yang tidak akan ditolak, yaitu: doa orang yang haji hingga kembali; doa orang yang berperang (berjihad) hingga berhenti; doa orang yang sakit hingga sembuh; dan doa seseorang terhadap saudaranya tanpa sepengetahuannya. Dan doa yang paling cepat diterima di antara doa-doa tersebut adalah doa seseorang terhadap saudaranya tanpa sepengetahuannya.” (HR. Ad-Dailami).
Teknik ini bisa di gunakan oleh keluarga, suami istri , orang lain dll
cara niatnya si meruqyah mendoakan yang sakit agar di beri kesembuhan oleh Allah, sedangkan si sakit meruqyah kita saling menepelkan di kepala ataw tempat sakit lainnya, si sakit kita suruh meruqyah kita, dan kita mendoakan mereka insya Allah.