Musdar Bustamam Tambusai
Kita mengulang kaji kembali, saudara-saudara !!!
Karena kita adalah kumpulan orang-orang pelupa....
Teguran dan sapaan terhadap khilaf dan salah kita adalah cinta...
Bukan cemoohan dan nista yg harus disambut dengan merah muka...
Meskipun nasehat itu sebaiknya langsung berdua berempat mata...
Tapi tidak ada salahnya jika kesalahan kita dibuka tapi tidak sebut nama..
sebagai pelajaran bagi yang belum mengerti atau masih pemula....
Kita cinta agama tapi kadang langkah dan cara kita punya cela...
Bukakan sedikit jendela hati agar emosi di kepala sedikit mereda...
Kita para da'i, apa pun bidang dan keahlian kita tetaplah sebagai hamba..
tidak punya kekuatan dan daya kecuali atas izin Allah Yang Maha Kuasa..
Demikian pula dalam meruqyah pasien mestilah beretika pula..
Jangan perlihatkan otot dan tenaga hingga sampai membuat luka..
Luka kulit, luka hati dan luka jiwa sangatlah membuat orang kecewa...
Cedera fisik ada obatnya, jika cedera nama susah memulihkannya...
Oleh karenanya, jangan lagi berbuat cela atas nama ruqya...
Hari ini kesalahan setitik bisa membuat noda sebelanga...
Gara-gara seorang memakan nangka, yang lain kena getahnya...
Seorang peruqyah membuat gara-gara, yang lain bisa ikutan diperkara..
Jangan seperti apa yg sudah terjadi sebelumnya diberbagai media...
Seorang ustadz mengobati pasien tapi berbuat nista dan cela..
akhirnya semua orang mencela dan gemparlah se-nusantara...
Untungnya ustadz tersebut bukan peruqyah murini tapi dukun adanya..
Kini tersebar berita, ada diantara kita yg melakukan ruqyah tanpa cinta..
Keras, kasar, membentak dan sampai mencederai pasiennya...
Saya khawatir ini jadi berita besar untuk merusak apa kita bina...
Sebab para musuh sekutu setan selalu mencari kesalahan kita..
dan kita sudah paham bahwa merekalah yg menguasai media...
Satukan langkah, buang ego dan singgkirkan besarnya nama...
Kita bukan siapa-siapa tanpa orang lain dalam luasnya dunia..
Satukan persepsi dan pandangan dgn cinta bukan dgn nista...
Kutunggu dimana kita berjumpa dan berbicara dgn lapang dada..
Disini - di media ini - tidak cukup kata untuk menyatukan pikiran kita !!!
Salamku, saudaramu yg berharap agar engkau tetap dlm rahmat-Nya !!!