Terapi memakai air hujan ini tergolong aneh bagi orang orang yang belum pernah memakai tehnik ini , dan kali ini saya akan menshare pengalaman serta dari pasen yang sakit biasa seperti melamun terus menerus ,depresi , sehabis jatuh sehingga sarafnya terganggu, maupun gangguan jin yang menahun dll.
Alhamdulillah sekarang musim hujan kita gunakan air hujan ini sebagai obat untuk sakit apapun insya Allah , karena di dalam air hujan mengandung keberkahan.
Diluar cara-cara medis, banyak orang berusaha menyembuhkan penyakit yang diderita dengan berbagai pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif diyakini bisa menjawab pertanyaan yang tak bisa dijawab secara medis. Dan tersebar cukup banyak jenis pengobatan alternatif , salah satunya adalah terapi air hujan ini.
Kita simak dalil berikut ini agar kita yakin sebelum memakainya
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Dalam al-Quran, Allah menyebut hujan sebagai sesuatu yang diberkahi,
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ
Kami turunkan dari langit air yang berkah (banyak manfaatnya) lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam. (QS. Qaf: 9)
Allah juga menyebut hujan sebagai rahmat,
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji (QS. as-Syura: 28)
Karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang soleh masa silam, sangat gembira dengan turunnya hujan. Sehingga mereka mengambil berkah dengan air hujan.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan,
“Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya, lalu beliau guyurkan badannya dengan hujan. Kamipun bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa anda melakukan demikian?” Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى
“Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan.” (HR. Ahmad 12700, Muslim 2120, dan yang lainnya)
Al-Qurthubi mengatakan,
وهذا منه صلى الله عليه وسلم تبرك بالمطر ، واستشفاء به ؛ لأن الله تعالى قد سماه رحمة ، ومباركا ، وطهورا ، وجعله سبب الحياة ، ومبعدا عن العقوبة ، ويستفاد منه احترام المطر ، وترك الاستهانة به
Praktek dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menunjukkan bentuk tabarruk (ngalap berkah) dengan hujan. Dan menjadikannya sebagai obat. Karena Allah menyebut hujan dengan rahmat, mubarok (berkah), dan thahur (alat bersuci). Allah jadikan hujan sebagai sebab kehidupan dan tanda terhindar dari hukuman, yang memberi kesimpulan agar kita menghormati hujan dan tidak menghina hujan. (al-Mufhim lima Asykala min Talkhis Shahih Muslim, 2/546).
Kemudian dalam hadis lain, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara sengaja menghujankan dirinya ketika khutbah di masjid. Anas bin Malik menceritakan,
ثُمَّ لَمْ يَنْزِلْ عَنْ مِنْبَرِهِ حَتَّى رَأَيْتُ الْمَطَرَ يَتَحَادَرُ عَلَى لِحْيَتِهِ
Kemudian beliau tidak turun dari mimbarnya hingga saya melihat air hujan menetes dari jenggot beliau. (HR. Bukhari 1033)
Ketika membawakan hadis ini, Imam Bukhari memberikan judul bab dalam kitab shahinya,
باب من تمطر في المطر حتى يتحادر على لحيته
Bab orang yang menghujankan diri hingga air menetes di jenggotnya.
Al-Hafidz Ibnu Hajar menilai bahwa tindakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallammenghujankan diri beliau adalah suatu kesengajaan, dan bukan kebetulan. Karena andai beliau tidak sengaja, tentu beliau akan menyelesaikan khutbahnya ketika mendung kemudian berteduh. Namun beliau terus melanjutkan khutbahnya, ketika hujan turun, sampai membasahi jenggot beliau. (Simak Fathul Bari, 2/520).
Demikian pula yang dilakukan oleh para sahabat. Mereka hujan-hujanan dalam rangka ngalap berkah.
Ibnu Abi Syaibah menyebutkan beberapa riwayat dari para sahabat, dan beliau memberikan judul bab,
مَنْ كَانَ يتمطّر فِي أوّلِ مطرةٍ
Orang yang hujan-hujanan ketika pertama kali turun hujan.
Selanjutnya Ibnu Abi Syaibah menyebutkan beberapa riwayat berikut,
عَن بُنَانَةَ ، أَنَّ عُثْمَانَ كَانَ يَتَمَطَّرُ فِي أَوَّلِ مَطْرَةٍ
Dari Bunanah, bahwa Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu hujan-hujanan di awal turunnya hujan.
عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ ، أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ كَانَ يَتَمَطَّرُ ، يُخْرِجُ ثِيَابَهُ حَتَّى يُخْرِجَ سَرْجَهُ فِي أَوَّلِ مَطْرَةٍ
Dari Ibnu Abi Mulaikah bahwa Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma hujan-hujanan, beliau mengeluarkan pakaiannya, hingga pelananya di awal turunnya hujan.
عَنْ عَلِيٍّ ، أَنَّهُ كَانَ إذَا رأى الْمَطَرَ خَلَعَ ثِيَابَهُ وَجَلَسَ ، وَيَقُولُ : حدِيثُ عَهْدٍ بِالْعَرْشِ
Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, bahwa apabila beliau melihat hujan, beliau melepas bajunya lalu duduk. Sambil mengatakan, “Baru saja datang dari Arsy.”
(Mushannaf Ibn Abi Syaibah, 8/554).
’Aisyah radhiyallahu ’anha
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻤَﻄَﺮَ ﻗَﺎﻝَ « ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻴِّﺒﺎً ﻧَﺎﻓِﻌﺎً »
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan,
” Allahumma shoyyiban nafi’an”
[Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ﺍُﻃْﻠُﺒُﻮﺍ ﺍﺳْﺘِﺠَﺎﺑَﺔَ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ ﻋِﻨْﺪَ ﺛَﻠَﺎﺙٍ : ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﺘِﻘَﺎﺀِ ﺍﻟْﺠُﻴُﻮﺵِ ، ﻭَﺇِﻗَﺎﻣَﺔِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ، ﻭَﻧُﺰُﻭﻝِ ﺍﻟْﻐَﻴْﺚِ
’Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan :
[1] Bertemunya dua pasukan,
[2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan
[3] Saat hujan turun.”
Setelah kita tahu manfaat air hujan mengandung berkah dan doa akan bermutajabah di kala turunnya hujan maka saya akan share terapi air hujan ini insya Allah.
Cara pertama
Cari hujan setelah satu minggu kenapa ? Karena ini ada hubungannya dengan kebersihan sebab yang kita pakai ini metode terapi air hujan melalui genteng / saluran air / talang dalam bhs jawa, sehingga dalam satu minggu di perkirakan genteng sudah bersih, ini hanya untuk mandi saja,
Berdoa Allahumma shoyyiban nafi’an
Cari air yang agak besar dari atas genting
Duduk di bawah nya air yang jatuh tadi tepat di atas kepala
Lakukan 1-3 jam tergantung turunya hujan
Memohon kepada Allah agar sakit nya disembuhkan
Sambil menepuk nepuk pelan di kepala ataw yang sakit
Bisa pakai usapan di mana ada yang sakit
Sambil baca ayat ruqyah di waktu terapi
Cara kedua
Menampung air bisa dari atas genting ataw langsung karena ini buat mandi bukan untuk di minum,
Berdoa Allahumma shoyyiban nafi’an
Duduk di kala hujan atau di dalam rumah
Guyurkan air hujan tepat di atas kepala
Dengan ketinggian 1 meter sehingga terasa di kepala
Sambil di tepuk tepuk di kepalanya ataw yang sakit
Boleh palkai usapan di mana ada yang sakit
Sambil membaca ayat ayat syifak
Cara ketiga
Kumpulkan air dari langit langsung agar di jamin kebersihannya
Karena air ini untuk di minum
Cari wadah yang terbuat dari tanah / wadah palstik
Jangan memakai besi Ataw almunium ,
begitu juga klo ada sisa air hujan tadi,
Boleh di simpan sampai 6 bulan dgn wadah plasti / tanah
Air tersebut di bacakan ayat ayat syifak, boleh 1 hari ataw lebih
Air tersebut bisa untuk minum yang sakit , bisa untuk mandi yang sakit, bisa buat ngepel rumah ,kantor ,toko, pabrik dll
Bisa dengan cara di semprotkan
Bisa di oleskan pada yang sakit,
Semoga mendapatkan air hujan yang penuh berkah dan Allah menolong kita dari kesakitan ini Aamiin.
__________________________
Orang yang hujan-hujanan atau mandi hujan atau meminumnya dalam rangka mencari berkah, hukumnya boleh dan tidak berdosa. Hanya saja, selayaknya tidak meyakini air ini sebaai obat, kecuali berdasarkan bukti. Meskipun keberkahan air hujan, bisa jadi bermanfaat untuk pengobatan. Akan tetapi, kita tidak menegaskan adanya unsur obat, selama tidak ada dalil yang secara khusus menyebutkan hal ini. Dan tidak selayaknya menegaskan hal itu kepada masyarakat. (Fatawa Islam, 164231)
14 NOV 2015 Herbal Ruqyah Mojokerto