Sehebat apapun kejadian luar biasa yang di pertontonkan para penipu dan orang orang sesat dari kalangan dukun, tukang sihir dan paranormal tidak akan bisa di katakan karomah dan pelakunya tidak termasuk wali Allah, bahkan dajjal yang akan muncul pada akhir jaman yang keluar sebagai bentuk fitnah terbesar, kehebatannya tidak bisa di sebut karomah, sehingga siapa saja yang sepaham dengan dajjal kemudian mampu menghadirkan kejadian dan kehebatan luar biasa mereka bukan wali Allah bahkan termasuk dajjal laknatullah.
Dimana Rasulullah, pernah hidup seorang kahin [ paranormal ] bernama Abdullah bin shayyad yang memiliki kehebatan luar biasa, yang sempat dikira dajjal oleh para sahabat . Ia seorang yahudi Madinah dan dikenal sebagai peramal jitu . Sekali waktu Nabi mengecohkannya dan mengetahui cara cara setan yang di gunakan Ibnu Shayyad. Dan kehebatan yang dimiliki Ibnu Shayyad itu bisa saja terjadi pada wali setan yang lainnya , sebagaimana yang telah di tegaskan dalam sabda Nabi ;
Diriwayatkan dari Aisyah ra, istri Nabi Saw bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya malaikat turun di antara awan kemudian menuturkan hal-hal yang telah ditetapkan di langit, lalu setan-setan mencuri pendengaran untuk mendengarkan penuturan malaikat itu, kemudian setan-setan tersebut menginformasikannya kepada para peramal dengan mereka sertakan 100 kebohongan dari mereka (setan-setan) sendiri". [ bukhari no; 3210 ].
Terkadang perkara-perkara ghaib memang ditunjukkan oleh Allah kepada sebagian orang beriman untuk memuliakan mereka, seperti yang terjadi pada Umar Bin Khathab. Namun keistimewaan yang demikian itu tidak bersifat tetap ataw kontinyu . Seseorang mukmin yang jiwanya bisa menyentuh hatinya, Allah akan berikan sesuatu yang bersifat ghaib ke dalam hatinya. Hal itu pernah disinggung oleh Al-Ghazali dengan sebutan ilham.
Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah , bahwa ilham ataw khasyaf [ tersingkapnya tabir ] seringkali mereka pastikan kebenaran tanpa mencocokkannya terlebih dahulu kepada Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih . Tidak jarang mereka mengklaim bahwa bahwa kitab-kitab yang mereka anut sudah di restui Rasululullah lewat mimipinya syaikh fulan ataw lewat ilhamnya si fulan. Padahal maksud Allah menciptakan para wali adalah untuk menegakkan agama-Nya, bukan untuk melawan nya, aplagi membuat syariat baru. Oleh sebab itu Allah mengutus Rasul-Nya untuk menegaskan bahwa ;
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿آل عمران:٣١
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [ Al-Imran 31 ]
Mubarak bin Fudhalah dari Hasan berkata ; Umat manusia pada zaman Nabi berkata ; Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami sangat mencintai Rabb kami, Maka Allah hendak memberi tanda bukti kecintaan mereka kepada-Nya sehingga Allah menurunkan ayat di atas.