Musdar Bustamam Tambusai
Namanya "Cahaya".....
Dia dilahirkan sbg laki-laki normal dan tampan meskipun tubuhnya tidak begitu atletis seperti bintang film...
Dia hidup dilingkungan yg memang kurang memahami agama dgn baik, mulai lingkungan tempat tinggal sampai lingkungan sekolah..
Akibat pergaulan, dia merasa perlu ada suatu "kelebihan" agar dapat diakui oleh lingkungan....
Dia pun mulai melanglang dunia kesaktian, mulai dari orang yg diyakininya sbg manusia sakti sampai buku-buku yg dijadikannya sbg bahan belajar secara otodidak....
Hingga akhirnya, bertemulah dia dgn seseorang yg dianggap "hebat" untuk dijadikan guru...
Ilmu demi ilmu pun dipelajari hingga suatu ketika sang guru meminta syarat sbg kelengkapan utk mendapatkan ilmu pamungkas....
Syaratnya adalah tali pengikat mayat yg baru dikuburkan.....
Dia terhenyak dan tidak menyangka sejauh itu syarat yg diminta...
Dia gelisah, berputar-putar dan hilir mudik di dalam rumahnya, mulai dr maghrib sampai menjelang tengah malam...
Sang ibu merasa ada sesuatu yg menjadi beban pikiran pada anaknya....
Sang Ibu bertanya dan terus bertanya, padahal si Cahaya sangat berat utk berterus terang krn ini menyangkut janjinya pada sang guru....
Tapi sang ibu memang pandai meluluhkan perasaan anaknya sehingga Cahaya pun mengakui....
Pada malam ini, dia harus menggali kuburan utk mengambil kain pengikat mayat sbg syarat mendapatkan ilmu kesaktian....
Untung saja, sang ibu bukan tipe ibu yg tertarik dgn ilmu-ilmu spt itu.
Dgn mukena yg masih menutupi tubuhnya setelah sholat, sang ibu marah besar kpd Cahaya...
"Jangan nak, itu syirik. Itu menyesatkan. Urungkan niatmu, nak. Ibu tidak izinkan kamu melakukan niatmu itu"....
Berurai air mata, sang ibu berusaha meyakinkan anaknya....
Akhirnya Cahaya pun mulai kendor semangatnya utk melaksanakan niatnya....
Pada saat itulah, terjadi hal aneh. Diatas atap rumahnya ada benda besar berjalan menginjak-injak rumah mereka...
Berpindah dari satu bagian atap rumah ke bagian yg lain. Itu terjadi sampai menjelang jam 4 shubuh....
Sejak itu, Cahaya mengalami penurunan daya nalar seperti orang yg tidak menentu pikirannya. Orang-orang mengatakan bahwa dirinya bukan gila tapi "bocor halus"....
Terlihat bodoh tapi seakan-akan punya kemampuan luar biasa spt dapat meramal, bahkan orang-orang pun banyak datang berobat.
Cahaya menjadi terkenal sbg dukun....
Semakin hari, semakin banyak tuntunan utk menambah wawasan dan keilmuan krn banyaknya org datang berkonsultasi...
Dia pun mulai berlangganan dgn Majalah Misteri, membeli buku-buku Mujarrobat bahkan belajar kpd praktisi-praktisi perdukunan di majalah tersebut melalui surat menyurat, pengiriman paket buku, jimat dan sebagainya....
Rumahnya penuh dengan benda-benda yg dianggap sakti sbg pendukung praktik perdukunan yg dia lakukan....
Sampai akhirnya, dia pun sakit dan tidak mampu mengobati dirinya sendiri....
Disinilah awal pertemuan saya dengan Cahaya...
Oleh keluarganya, beliau harus diruqyah dan diberi pencerahan...
Pertama, datang ke Rumah Sehat Al-Iman dan kemudian saya datang ke rumah, melihat secara langsung kondisi rumah Cahaya...
Saat mengunjungi beliau, sudah ada beberapa orang dtg ingin berobat. Kata keluarganya "Hari ini libur....". Mereka pun pulang.
Ruqyah rumah pun dilaksanakan. Semua benda-benda perdukunan saya sita dan dibawa ke Rumah Sehat....
Diantara dukun-dukun yg pernah saya sita, inilah yg paling banyak benda-benda anehnya...
Alhamdulillah, Cahaya mengalami perbaikan kondisi fisik dan kejiwaan. Dia mulai rutin melaksanakan ibadah sholat.
Setelah itu, saya pun tidak lagi berkomunikasi dgn beliau.
============
Beberapa bulan yg lalu, saya bertemu dgn salah seorang keluarganya. Darinya saya mendapat berita bahwa Cahaya sudah meninggal dunia setelah beberapa bulan melaksanakan pernikahan.
Ya Allah, ampunilah dosanya dan terimalah taubatnya !!!!
Berikan dia tempat terbaik disisi-Mu, ya Rabb....
================
Dia kembali pd Rabb-nya setelah bertaubat dan setelah melaksanakan sunnah Rasulullah saw, yaitu menikah....