Ada yang bertanya begini , apa bedanya meruqyah herbal dan tasbeh karena sama sama di ruqyah,,,?
Meruqyah herbal , minyak zaitun berlandaskan hadist Nabi yang sudah di tentukan, karena yang di ruqyah apabila di teliti secara ilmiah bisa mengobati suatu penyakit, maka meruqyah herbal dan sejenisnya itu di perbolehkan, Berbeda dalil meruqyah suatu zat yang ada untuk suatu penyakit itu di perbolehkan , sedangkan tasbeh ,tongkat tidak ada zat untuk penyembuhan suatu penyakit , jadi sangat berbeda.
Apalagi benda yang di ruqyah oleh Rasulullah itu berupa tanah dan garam , yang di pakai sarana penyembuhan secara langsung, tanah untuk sakit luka apabila di tempelkan ke suatu kulit yang berdarah ataw luka, dan garam untuk sengatan hewan berbisa setelah di sengat hewan berbisa, apabila di teliti secara ilmiah memang kedua benda tersebut bisa untuk obat sakit luka dan sengatan binatang berbisa,
Berbeda meruqyah / asmak , tasbeh dan tonkat apalagi batu, tongkat yang hanya di pakai dan buat jalan jalan , sedangkan tasbeh di bawah kemana mana, ke toilet, kamar mandi kadang di buat zdikir dll, tentu tasbeh dan tongkat tidak di pakai pengobatan seperti yang Rasulullah ajarkan di dalam suatu hadit, sedangkan yang di ajarkan Rasulullah adalah pengobatan dan di pakai lansung, seperti tanah liat di pakai luka, sedangkan garam di pakai sengatan binatang berbisa, sedangkan tongkat dan tasbeh apa di buat pengobatan secara lannsung,,,?
Kita lihat dalil dalil di bawah ini sehingga akan paham dan jelas , dari Aisyah berkata :
Bahwasanya Nabi itu apabila adaseorang yang mengeluh karena ada sesuatu yang dirasa sakit pada dirinya atauada luka, baik kecil ataupun besar, maka Nabi berdoa dengan menggunakan jari tangannyasedemikian. Sufyan bin ‘Uyainah yang meriwayatkan hadits ini menunjukkan caramenggunakan jari itu, yakni telunjuknya diletakkan di bumi lalu diangkat dan diwaktu meletakkan itu mengucapkan : “
" Bismillahiturbatu ardhina biriiqati ba'dhina liyusyfaa bihi saqiimuna bi idznirabbina."
"Dengan menyebut nama Allah,ini adalah tanah bumi kita, dicampur dengan ludah sebagian dari kita, dengannyadapat disembuhkan orang sakit diantara kita, dengan izin Tuhan kita"
[HR. Muslim no 4069, Bukhari no.5304,Ibnu Majah no 3512 ]
Dalil yang menunjukkan bolehnya hal tersebut adalah hadits Ali ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrany no. 5890 sanadnya shahih,
Seekor kalajengking menyengat Nabi ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ saat beliau shalat, ketika selesai shalat beliau bersabda,
ﻟَﻌَﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﻌَﻘْﺮَﺏَ ، ﻻَ ﺗَﺪَﻉُ ﻣُﺼَﻠِّﻴًﺎ ، ﻭَﻻَ ﻏَﻴْﺮَﻩُ
“Semoga Allah melaknat kalajengking, dia tidak meninggalkan orang yang shalat atau selainnya, kemudian beliau meminta garam dan air, lalu beliau mengusap di atasnya dan membacakan ruqyah…”
Maka penggunaan garam pada kondisi dan cara seperti ini dan yang semisal adalah boleh.
Simak zat dan kegunaan tanah liat dan garam di bawah ini ;
* TANAH LIAT *
Tanah liat mengandung kurang lebih 67 mineral, termasuk kalsium, zat besi, magnesium, potasium, mangan, silica dan elemen-elemen trace lain. Mineral-mineral ini sangat diperlukan dalam diet (diet : pola makan) kita untuk tetap sehat. Jaman sekarang, makanan kita sungguh-sungguh tidak menjamin baik untuk kesehatan kita.
Kasiat tanah liat diantar lain sebagai berikut:
1. Sebagai obat untuk sakit perut, karena tanah liat memiliki zat seperti sponge yang berfungsi menyerap racun di tubuh.
2. Sebagai pengurang rasa sakit di luka, hal ini dikarena oleh sifat tanah liat yang adem dan memiliki kandunga Zink dan Zat besi yang membantu penyembuhan luka.
3. Sebagai detox tubuh. Tanah liat yang bersifat seperti sponge ini dapat digunakan untuk menyerap racun-racun ditubuh kita seperti bekteri, zat logam berbahaya, dll.
4. Untuk kecantikan, tanah liat bermanfaat untuk mengencangkan kulit dan memuluskan kulit Anda jika digunakan sebagai masker atau lulur tubuh.
* Garam *
Kandungan apa yang terdapat pada garam? Garam mengandung beberapa zat kimia seperti: unsur sodium dan natrium bikarbonat . CaSO4, MgSO4, MgCl2, KCl, NaBr.
Gambar Natrium bikarbonat
Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama dan di gunakan oleh Rasulullah dalam terapi ruqyah melalui garam Subkhanallah.
JIka dikaji dari sisi ilmiah tanpa dibarengi dengan menggabungkan dari sisi syariat maka tentu yang menyembuhkan adalah garam sebab garam menurut penuturan Imam Ibnul Qayyim “Garam sangat diperlukan tubuh manusia dan merupakan unsur utama dalam makanan. Banyak benda yang kita pakai memerlukan garam dalam perawatannya. Seperti emas dan perak. Garam mengandung zat yang bisa menjadikan emas semakin nampak warna kuningnya, dan perak semakin kinclong warna putihnya. Bisa juga untuk memutihkan gigi, menguatkan gusi, menetralisir bahaya racun, mencegah menjalarnya luka atau borok, serta banyak manfaat lainnya.” (Lihat Kitab Thibbun Nabawi: 310).
Rasulullah Mengobati Sengatan Kalajengking - Jari Rasulullah Saw pernah tersengat oleh kalajengking. Saat itu Rasulullah Saw mengambil air dan garam lalu merendam jarinya di air garam itu sambil membaca surat Al Ikhlas dan Muawwidzatain. Setelah itu rasa sakitnya reda.
Di dalam buku Metode Pengobatan Nabi karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah disebutkan bahwa jari Rasulullah pernah disengat kalajengking. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Musnad-nya dari hadis Abdul bin Mas'ud, ia menceritakan, "Ketika Rasulullah shalat, pada saat beliau sujud, tiba - tiba seekor kalajengking menyengat jari tangannya. Maka, Rasulullah keluar dan berkata, 'Semoga Allah melankat kalajengking. Ia tidak membiarkan (tidak membeda - bedakan) antara seorang Nabi dan tidak pula yang lainnya.' Kemudian Rasulullah menyuruh diambilkan bejana yang berisi air dan garam, lalu bagian yang disengat kalajengking tersebut direndam dengan air dan garam itu sambil membaca, 'Qul huwallahu ahad dan Muaqqidzatain,' hingga rasa sakitnya reda."
Dalam hadis tersebut terkandung petunjuk terapi dengan menggunakan gabungan antara obat alami dengan obat ilahiyah. Dalam surat Al Ikhlas terdapat penjelasan tentang kesempurnaan tauhid, ilmu dan keyakinan ke-Mahaesaan Allah.
Garam memiliki energi penyedot dan pelarut sehingga bisa menyedot dan melarutkan racun. Karena sengatan kalajengking mengandung unsur api, maka ia perlu didinginkan, disedot, dan dikeluarkan. Komposisi antara air yang bersifat mendinginkan panas sengatan dan garam yang memiliki kemampuan menyedot dan mengeluarkan racun, menjadi cara terapi yang paling optimal, paling mudah dan sederhana. Hadis ini juga mengandung peringatan mengenai terapi terhadap penyakit ini, yaitu dengan cara pendinginan, penyedotan, dan pengeluaran racun yang ada.
Saudaraku yang di cintai Allah maka jelaslah sudah dengan pemaparan di atas sangat gamblang di lihat dari ilahiyah dan ilmiah maupun dari sisi medis , apa apa yang di sampaikan oleh Rasulullah itu benar dan nyata secara ilmiah dan ilahiyah, maka jangan ragu melakukan ruqyah syariyyah.
Kalau dalil ruqyah tasbeh , ruqyah tongkat di cari secara ilahiyah dan ilmiah tidak akan ketemua sebab itu buatan manusia bukan dari Rasulullah, itupun si tasbeh dan si tongkat tidak di minum , tidak di oleskan hanya di bawah saja kemana kemana, jadi tidak ada ruqyah tasbeh tidak ada ruqyah tongkat , justru mereka yang awan akan malah berbuat syirik di karenakan tasbeh ada kekuatannya, tongkat ada kekuatanya bukan karena Allah Ta'ala.
Semoga tulisan yang fakir ilmu ini bisa membuka hati saudara seiman, Barakallahufiikum
[ Herbal Ruqyah Indonesia ]