KAIDAH KE 15
١٥.الصلاة راحة للأبدان المتعبة والأنفس المجهدة
15.SHALAT ITU SEBAGAI BENTUK REHAT BAGI TUBUH YANG LELAH,DAN SEBAGAI BENTUK REHAT BAGI JIWA YANG PENAT BEKERJA KERAS (LELAH)
بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Tidak diragukan lagi shalat merupakan permulaan aktifitas sehari-hari,bagaimana tidak,karena shalat adalah hubungan sehari-hari yang dilakukan lima kali dalam sehari antara khalik dan makhluk-Nya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ.
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar".(Al-Baqarah :153).
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ.
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk".(Al-Baqarah :45).
- Shalat itu membuat kita tenang:
قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ
“Berdirilah wahai Bilal (lantunkanlah adzan). Tenangkan dan istirahatkanlah kami dengan shalat.”(H.R.Abu Dauddan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani).
- Shalat itu membuat kita kuat:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى
“Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dirundung masalah, beliau bergegas shalat.”(H.R. Abu Dawud,dan dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani),Lihat: Shahîh Sunan Abi Dawud).
- Shalat itu adalah benteng:
من صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ.
“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.”(HR. Muslim no. 163).
Itulah sebabnya kenapa shalat itu dinamakan pembentengan.
Saya banyak mengetahui betapa banyak orang yang sakit itu gagal dalam berobat dengan obat-obatan dari dokter,namun ketika mereka kembali pada shalat penyakit-penyakit mereka disembuhkan oleh Allah,terutama bila mereka mengerjakan shalat tahajjud.Bagaimana mereka tidak sembuh sedangkan Allah 'azzawajalla,ketika berlalu sepertiga akhir malam,turun kelangit dunia setiap malam dengan keagungannya lalu berfirman:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرِ، فَيَقُوْلُ: مَنْ يَدْعُوْنِي فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ، وَمَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ.
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun pada setiap malam ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam, seraya menyeru: ‘Siapa yang berdo’a kepada-Ku, maka Aku memperkenankan do’anya, siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku memberinya, dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku mengampuninya.”(HR.Bukhari&Muslim).
Terakhir dalamilah kaidah ini pada diri anda wahai para peruqyah juga pada diri pasien anda dengan tujuan melihat hasilnya yang praktis.
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.
KAIDAH KE 16
١٦.صلاح النية لا يدل على صلاح العمل
16 . NIAT YANG LURUS BUKAN PERTANDA BAIKNYA SEBUAH AMALAN
بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Sebagian pasien jatuh kedalam korban para tukang sihir.Tukang-tukang sihir ini menuliskan mereka jimat-jimat untuk melepaskan sihir.Ketika anda memberitahu pasien anda mengenai tidak bolehnya perbuatan pergi ke tukang sihir,mereka dengan cepat membenarkan perbuatannya dengan berdalih bahwa niatnya baik dan tidak bermaksud berbuat keburukan.Tujuannya yang utama adalah hanya untuk melepaskan sihir yang sedang menimpanya tidak lain dari itu saja.
Sebagian pasien juga melakukan shalat jenazah pada orang yang terkena 'ain dengan anggapan bahwa shalat seperti ini dapat menyembuhkan 'ain yang menimpanya.Orang yang patut dikasihani ini lupa bahwa shalat jenazah adalah harus didasarkan pada dalil/tauqifiyah,tidak ada ruang untuk melakukan ijtihad.Sudah tentu perbuatan tersebut bathil karena tidak ada sedikitpun dasarnya dari Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam.
Merupakan kewajiban seorang peruqyah untuk menjelaskan hal tersebut yang berhubungan dengan aqidah,dan lain-lainnya yang banyak di lakukan oleh manusia sebagai alasan untuk mencapai keinginan-keinginan mereka dengan mengatakan:" Maksud kami baik".
Demikian semoga bermanfaat.Aamiiin
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.
KAIDAH KE 17
١٧.العبرة بالكيف لابالكم
17. "IBRAH ITU BERDASARKAN KUALITAS BUKAN KUANTITAS"
بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Banyak dari peruqyah,semoga Allah memberikan mereka petunjuk,mengobati sekumpulan orang pada satu waktu walaupun cara ini tidak ada dasarnya baik dari Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam juga dari sahabat-sahabat beliau radiallohu 'anhum.Saya juga belum menemukannya di kitab-kitab para salaf,tetapi cara diatas adalah ijtihad yang 8keliru ditinjau dari beberapa sudut pandang:
1.Hampir semua orang yang diobati secara massal ini tidak sembuh kecuali satu atau dua orang.Itupun hanya sementara saja dan penyakitnya kembali lagi sebagaimana yang kita saksikan.
2.Banyaknya yang tertimpa sakit dari orang-orang yang menemani pasien-pasien ini.Sebab terjadinya hal ini adalah setan-setan menemukan kesempatan yang tepat untuk mempermainkan urat saraf orang-orang ini.Segera setelah peruqyah mulai membaca ayat-ayat ruqyah,maka para setan mulai membuat orang-orang yang sakit ini kesurupan.Setan-setan membuat gerakan-gerakan yang membuat takut.Orang-orangpun mulai takut dan kepanikanpun menyebar.Disinilah terjadi talbis pada sebagian yang hadir,dan bertambahlah orang-orang yang sakit.
3.Sebagian pasien saling bercerita tentang keluhannya.Mereka saling meniru,dan terjadilah ketidakjelasan pada peruqyah,khusunya dari orang-orang yang tertimpa penyakit jiwa.
4.Sebenarnya tidak ada kesempatan bagi peruqyah untuk mengetahui masalah pasien,dan riwayat sakitnya.Peruqyah tersebut tidak ubahnya seperti dokter khusus yang memalingkan obat tanpa mendengarkan pasien yang akhirnya berdampak buruk bagi pasiennya.
5.Sebagian pasien dikalahkan oleh perasaan malunya.Ia tidak suka masalahnya diketahui orang kecuali oleh peruqyah.Pada ruqyah massal hak pasien ini sia sia/hilang.Untuk itulah sebagian pasien tidak mau mendatangi cara diatas.
6.Seandainya peruqyah ini meluangkan waktunya untuk meruqyah 10 orang saja dalam sehari,mengobati mereka,mendengarkan keluhan mereka,disertai menyimpan rahasia mereka,dan Allah menyembuhkan mereka,maka cara ini tentu jauh lebih baik,dan pasien bisa di minimalisir,bukan bertambah jumlah mereka sebagaimana dalam ruqyah massal yang membuat anda merasa gagal.Pada banyak kesempatan cara diatas lebih bermanfaat bagi peruqyah bukan bagi pasien.
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.