KAIDAH KE 18
١٨. احرص أثنأ رقيتك للمريض أن لا تدع الشيطان يتكلم على لسانه
18.JAGA AGAR SETAN TIDAK BERBICARA KETIKA ANDA MERUQYAH PASIEN ANDA
بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Sebagian peruqyah,ketika meruqyah pasiennya,ingin sekali berbicara dengan setan yang sedang merasuki.Cara ini merupakan kesalahan besar.Yang dituntut adalah mengusir dan menjauhkannya dengan cara yang baik yaitu membacakan alquran dengan niat dakwah dan sembuh.Berbicara dengan setan yang sedang merasuki biasanya akan menghasilkan fitnah-fitnah yang hanya Allah saja yang mengetahuinya. Kebohongan,mengada-ada,dan menuduh orang melakukan sihir merupakan watak alami setan.
Sebagian peruqyah,semoga Allah memberikan mereka hidayah,sengaja bertanya pada jin yang sedang merasuki pasien mengenai sebagian keadaan pasien-pasien yang berada di tempatnya,dan mempercayai setannya bahkan membenarkannya.Semua ini bertentangan dengan kebenaran,karena tujuan setan adalah memisahkan dan menanamkan pertengkaran antara orang-orang terdekat.Jadi sekali-kali janganlah mempercayai perkataan setan sebagai usaha agar tidak terjadi benih-benih fitnah.
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.
KAIDAH KE 19
١٩.أيها الراقي لا تنتظر الشكر من أحد
19. WAHAI PERUQYAH JANGAN MENUNGGU UCAPAN TERIMA KASIH DARI SIAPAPUN
بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Kadang Allah menyembuhkan melalui tangan anda sekelompok pasien berkat kerja keras yang mulia anda didalam meruqyah mereka,dan berkat waktu berharga anda bersama mereka.Setelah Allah menyembuhkan pasien-pasien anda,mereka memandang anda kaku,atau mengucapkan kata-kata perpisahan yang dingin dan lemah.Mereka berpaling meninggalkan anda.
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ.
"Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur".(Saba' : 13).
Mungkin juga pasien-pesien anda iri dan mencari-cari kesalahan anda,dan Allah telah menyebutkan hal tersebut dalam firman-Nya:
إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
"Sungguh,manusia itu sangat ingkar,(tidak bersyukur) kepada Tuhannya".(Al-'Adiyat: 6).
Disini peruqyah dituntut agar menerima sikap tersebut sebagai kekurangan dan jangan mengeluhkan lupanya manusia,juga janganlah mewajibkan terima kasih,karena jika anda mengharapkan hal tersebut,maka anda menyeret diri sendiri kedalam masalah yang anda tidak butuhkan.Jadilah hamba-hamba Allah yang berbuat baik sebagaimana dalam firman-Nya:
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا * إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا.
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu".(Al-Insan: 8 - 9).
Untuk itu bersihkan amalan anda hanya kepada Allah dan mintalah ganjarannya hanya kepada-Nya,dan " JANGANLAH MENUNGGU TERIMA KASIH DARI SIAPAPUN",dan jangan anda sensitif terhadap apa yang dikatakan orang tentang anda,juga jangan tertipu dengan pujian atau celaan.Apabila seseorang mendo'akanmu,maka itu adalah kabar gembira yang cepat untuk orang mukmin.
Adapun menjadikan perkataan manusia sebagai takaran dalam pengobatan,maka ini tidak lain adalah angan-angan belaka.Ketahuilah wahai peruqyah bahwa perasaan manusia itu sifatnya sementara saja.Sebagian besar dari mereka sibuk dengan diri mereka sendiri.Segera setelah mereka merasa sembuh dari penyakit mereka melupakanmu,kecuali orang yang dirahmati Allah.Jadi janganlah dipedulikan.
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.