KAIDAH KE 20
٢٠.فكر بعقلك لا بعقول الاخرين وفرق بين الحقائق والنظريات
20.BERPIKIRLAH DENGAN AKAL ANDA BUKAN DENGAN AKAL ORANG LAIN DAN BEDAKAN ANTARA FAKTA-FAKTA DAN DUGAAN-DUGAAN
بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Ketika meruqyah,peruqyah itu tentu sudah memiliki pengalaman dalam bidang ruqyah yang Allah akan berikan manfaat pada manusia,terutama apabila ia menggunakan akalnya dan pengalamannya,dan telah ditunjukkannya pada para ulama syara' dan sudah di akui oleh mereka.Praktek lapangan,sebagaimana dikatakan, merupakan bukti paling besar hingga banyak pengetahuan dan hikmah yang ditelusuri oleh orang-orang besar dan ulama mereka dari sudut pandang pemikiran mereka,ternyata kebenaran itu tidak jelas kecuali ditinjau dari sudut pandang orang yang tidak dikenal.Orang ini bisa mengambil keputusan dengan cepat,sehingga Allah membukakan untuknya pintu-pintu ilmu.
Menghalangi orang yang memiliki pendapat dan kebebasan dalam berpikir pada sesuatu yang tidak ada alasanya,akan membuat pandangan itu sempit.Seperti Inilah yang diinginkan oleh Fir'aun,penguasa Mesir ketika berkata:
قَالَ فِرْعَوْنُ مَا أُرِيكُمْ إِلَّا مَا أَرَىٰ وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلَّا سَبِيلَ الرَّشَادِ
"Fir‘aun berkata, “Aku hanya mengemukakan kepadamu, apa yang aku pandang baik; dan aku hanya menunjukkan kepadamu jalan yang benar.”(Ghafir: 29).
Maka Fir'aun melumpuhkan ketangkasan dalam berpikir,dan menjadikannya tidak berguna disebabkan oleh pemahamannya yang tidak sehat,hingga Fir'aun sendiri beserta kaumnya hancur.Kebalikan dari itu adalah Balqis yang mengambil kebenaran ketika berkata:
قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُونِي فِي أَمْرِي مَا كُنْتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّىٰ تَشْهَدُونِ
Dia (Balqis) berkata, “Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku (ini). Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara sebelum kamu hadir dalam majelis(ku).”(An-Naml:32).Maka Balqis pun menyelamatkan dirinya sendiri juga rakyatnya.
Sungguh manusia itu memiliki kepribadian yang independen.Apabila ia memelihara kemerdekaan ini tanpa meniru orang lain,atau ikut-ikutan orang yang sudah terkenal dari ulama dan mengarahkan dirinya untuk meniru gerakan-gerakan mereka,suara-suara mereka,juga penampilan mereka,maka ia telah membengkokkan sunnatulloh.Isma'il bn Hammad berkata:
شككت في طلاق امرأتي فجئت شريكا القاضي ، فقال طلقها، و اشهد على رجعتها ثم جئت سفيان الثوري فقال : اذهب فراجعها، فان كنت طلقتها فقد راجعتها، ثم سالت أبا حنيفة ، فقال : هي امرأتك حتى تتيقن طلاقها، فأتيت زفر بن الهذيل، فقال : صواب ما قاله أبو حنيفة و مثل ذلك : أنت مررت بعثب يسيل ماء فأصاب ثوبك فقال ابو حنيفة : ثوبك طاهر حتى تستيقن أمر الماء و هذا عين الفقه، و أما سفيان فقال : اغسله فان يك نجسا فقد طهر و أن يك نظيفا فقد ازداد نظافة، و هذا من باب الورع و أما شريك فقال : بل على ثوبك ثم اغسله و هذا عين الجهل.
"Aku merasa ragu mengenai talaq istriku,maka aku mendatangi Syariik yang menjabat sebagai hakim.Beliau berkata:" ceraikan dia dan cari saksi untuk merujuknya.Kemudian aku mendatangi Sufyan Al-Tsaury lalu beliau berkata:" Pulang dan rujuki istrimu".Kalau kamu sudah mentalaqnya,maka artinya kamu sudah merujuknya".Kemudian aku bertanya kepada Abu Hanifah dan beliau menjawab:"Dia istrimu sampai kamu yakin apakah dia jatuh talaqnya atau belum".Lalu aku mendatangi Zafar bn Al-Hudzail dan beliau berkata:"Yang benar apa yang dikatakan Abu Hanifah".Hal itu mirip seperti; kamu melewati genangan air lalu mengenai pakainmu,maka Abu hanifah berpendapat:" pakainmu suci hingga kamu yakin mengenai air tersebut".Seperti itulah pandangan fiqih".Adapun Sufyan berpendapat:" Cucilah jika memang itu na'jis,maka bersihlah.Jika bersih,maka pakainmu akan bertambah bersih".Ini termasuk dalam pintu wara'.Adapun Syariik berkata:" Kencingi pakainmu lalu cucilah".Ini pandangan yang jahil".(Manaqib Abi Hanifah oleh Al-Dzahabi:37).
Ulama-ulama diatas telah menyelidiki kebenaran.Untuk itu selidikilah kebenaran itu wahai para peruqyah dengan mengikuti cara ulama-ulama diatas.Mari kita lihat contoh seperti; bagaimana Wahab bn Al-Munabbih mengobati sihir, dan cara ini hasil percobaannya sendiri yaitu; engkau tumbuklah 7 lembar daun bidara,dan mandikanlah orang yang tersihir dengan tumbukan daun bidara tersebut,dengan izin Allah akan sembuh.Banyak peruqyah beranggapan bahwa cara diatas ada dasarnya dari Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam,dan beranggapan cara diatas khusus hanya untuk pengobatan sihir.Yang benar adalah; daun bidara itu bermanfaat untuk semua gangguan jin.Daun bidara disebut dalam Alquran yang mulia yaitu:
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ
"(yaitu) di Sidratul Muntaha"(An-Najm :14).
فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ
"(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri".(Al-Waqi'ah:28).
Jin itu terpengaruh dengan bidara karena mereka memiliki perasaan yang sensitif bukan karena daun bidara itu memiliki kekhususan tertentu.Demikian juga dengan minyak zaitun yang dicontohkan Allah karena cahayanya.Minyak zaitun memiliki pengaruh besar bagi setan.Demikian juga apa yang ditafsirkan oleh Husen bn Mas'ud Al-Farra' untuk hadits Ummu Salamah radiallohu 'anha bahwa Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam melihat dirumah Ummu Salamah seorang budak perempuan diwajahnya ada suf'ah (warna yang menyelisihi kulit wajah),maka beliau bersabda:" ruqyahlah dia karena dia tertimpa pandangan buruk jin".
Husen bn Mas'ud Al-Farra berkata:" budak tersebut tertimpa pandangan buruk jin yang lebih buruk dari gigi panah".(syarah Al-sunnah:13/163).
Tafsir yang benar adalah; 'ain itu membuat sakit melalu pujian orang kemudian setan menangkap pujian itu dengan cepat,lalu menyebabkan orang yan dipuji kerasukan parsial dengan sebab tidak adanya zikir kepada Allah dari orang yang memuji.(Ini hasil dari praktek lapangan saya dan telah di ajukan kepada para ulama dan mereka telah memutuskannya.Alhamdulillah Allah telah memberikan manfaatnya dan segala puji dan syukur bagi Allah).
Hal ini juga didukung oleh hadits:
العين حق ويحضرها الشيطان وحسد ابن ادم
" 'ain itu benar adanya dan di hadiri oleh setan juga hasad anak manusia".(1).Dengan kata lain penggambaran itu benar dengan bukti bahwa orang yang buta saja bisa menyebabkan sakit karena 'ain walaupun ia buta.Hanya saja di uraikan dengan kata 'ain karena matalah sebagai pengurai dari gambaran/pujian tersebut.Orang-orag menghubungkannya dari salah seorang jin dengan mengatakan:
"Mereka mengobatinya dengan jimat-jimat dan mantra-mantra : Mereka guyurkan air karena rasa sakit yang datang dan pergi".
"Mereka berkata ia tertimpa pandangan jin : seandainya mereka tahu obatilah dia dengan gigi manusia".
BAGAIMANA MEMBEDAKAN ANTARA FAKTA DENGAN DUGAAN-DUGAAN
Apa yang dikatakan orang tentang sesuatu hal, itu tidak lain hanya pendapat mereka saja.Bisa jadi pendapat mereka jauh dari kebenaran.Kita ambil contoh seperti perkataan orang awan:" Apabila orang yang melemparkan 'ain telah menyebabkan seorang terkena 'ain,lalu orang yang terkena 'ain ini mengetahui orang yang melemparkan 'ain,maka tidak ada gunanya mengambil bekas dari si pelempar 'ain ini.Ini tentu bertentangan dengan hadits Abi Umamah ketika Nabi shallallohu 'alahi wa sallam memerintahkan 'aamir untuk mandi bagi Sahl bn Hunaif dan ketika itu Sahl mengetahui bahwa 'aamir lah yang telah melemparkannya 'ain.
Demikian juga perkataan orang bahwa: Bila ada orang yang kerasukan,maka kalau yang kerasukan seorang perempuan,maka pasti jin yang merasukinya jin laki-laki,dan sebaliknya pada orang lelaki yang kerasukan pasti jin yang merasukinya jin perempuan.Pendapat diatas bertentangan dengan hadits Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam ketika beliau berkata:"
اخرج عدو الله إني رسول الله
"Keluar musuh Allah! Aku ini utusan Allah".(HR.Al-Baihaqi:6/244).
Perintah diatas dikatakan oleh Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam bagi jin yang merasuki seorang yang gila dan orang ini laki-laki.Jelasnya beliau tidak menggunakan kalimat ' اخرجي ' perintah untuk perempuan,tapi beliau menggunakan kalimat'اخرج' perintah untuk laki-laki.
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.
1.Catatan:(Kalimat awal dari hadits diatas' العين حق ' sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab sahih beliau:10/203.Adapun kalimat setelahnya:
ويحضرها الشيطان وحسد ابن ادم
Kalimat ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad beliau no: 21439 dengan lafadz ' يحضر بها ' yang bermakna ' bersamanya '.Diriwayatkan juga dengan lafadz ' يحضرها '.Imam Al-Suyuti mengembalikan riwayat ini pada jami'us shagir karangan:Al-kajji dalam kitab sunannya dari Abu Hurairah sebagaimana yang dikatakan oleh:At-Turmudzi dan yang lainnya.Al-Haitsami mengatakan:5/107,diriwayatkan oleh Ahmad dan perawinya adalah perawi shahih).
Semoga bermanfaat.Aamiiin
Ustad Salahudin Sunan Al-sasaki
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.