KOREKSI HADITS 4 AYAT TERAKHIR SURAH AL-MU'MINUN
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤـــﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ، ﻭﺍﻟﻌﺎﻗﺒﺔ ﻟﻠﻤﺘﻘﻴﻦ،ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ،ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻦ ﺷﺮ ﻳﻚ ﻭﻣﻌﻴﻦ،ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﺃﺷﺮﻑ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﻣﻦ ﺗﺒﻌﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ . ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ :
Bagi para peruqyah tentu sudah meyakini fadhilah 4 ayat terakhir surah al-mu'minun dan hal itu sudah sangat masyhur karena ayat-ayat tersebut masuk pada daftar ayat-ayat ruqyah yang di rekomendasikan untuk dibaca.Berikut ayat-ayat yang saya maksud:
ﺃَﻓَﺤَﺴِﺒْﺘُﻢْ ﺃَﻧَّﻤَﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻋَﺒَﺜًﺎ ﻭَﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﻟَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥَ * ﻓَﺘَﻌَﺎﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟْﻤَﻠِﻚُ ﺍﻟْﺤَﻖُّ ۖ ﻟَﺎ ﺇِﻟَٰﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮَ ﺭَﺏُّ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳﻢِ * ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺪْﻉُ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻟَٰﻬًﺎ ﺁﺧَﺮَ ﻟَﺎ ﺑُﺮْﻫَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺑِﻪِ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺣِﺴَﺎﺑُﻪُ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺑِّﻪِ ۚ ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﺎ ﻳُﻔْﻠِﺢُ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥَ * ﻭَﻗُﻞْ ﺭَﺏِّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻭَﺍﺭْﺣَﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴﻦَ
(Al-Mu'minun 115 - 118)
Ayat-ayat diatas tentu diantara ayat-ayat ruqyah yang sudah dihafal oleh para peruqyah dan sudah sering di gunakan didalam meruqyah.Dalil yang mungkin dipakai adalah hadits yang berbunyi:
ﺭﻭﻯ ﺃﺑﻮ ﻳﻌﻠﻰ ﻓﻲ " ﻣﺴﻨﺪﻩ " ( 5045 ) ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : " ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺮَﺃَ ﻓِﻲ ﺃُﺫُﻥِ ﻣُﺒْﺘَﻠًﻰ ﻓَﺄَﻓَﺎﻕَ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ( ﻣَﺎ ﻗَﺮَﺃْﺕَ ﻓِﻲ ﺃُﺫُﻧِﻪِ ؟ ) ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺮَﺃْﺕُ ( ﺃَﻓَﺤَﺴِﺒْﺘُﻢْ ﺃَﻧَّﻤَﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻋَﺒَﺜًﺎ ) ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻮﻥ 115 / ، ﺣَﺘَّﻰ ﻓَﺮَﻍَ ﻣِﻦْ ﺁﺧِﺮِ ﺍﻟﺴُّﻮﺭَﺓِ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ( ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻣُﻮﻗِﻨًﺎ ﻗَﺮَﺃَ ﺑِﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺟَﺒَﻞٍ ﻟَﺰَﺍﻝَ ) " .
"Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam musnadnya no:5045 dari Abdulloh bn Mas'uud radiallohu 'anhu:"bahwasanya ia membacakan ayat Quran di telinga orang yang pingsan maka orang itu sadar.Maka Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Ibnu Mas’ud: “apa yang kamu bacakan di telinganya”? ia menjawab saya membaca ayat : afahasibtum annamaa khalaqnaakum ‘abatsan …..hingga selesainya ayat,”
Maka Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda : “ andai kata ada orang yang yakin yang membacakannya pada gunung, niscaya gunung itu akan bergoncang.”
Mari kita lihat komentar ulama-ulama kita rahimahumulloh mengenai hadits diatas yaitu:
١ . ﻗﺎﻝ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﺬﻫﺒﻲ ﻓﻲ " ﻣﻴﺰﺍﻥ ﺍﻻﻋﺘﺪﺍﻝ ٢/ ١٧٥ : ﺣﺪﻳﺚ ﺑﺎﻃﻞ .
"Imam al-zdahabi berkomentar hadits tersebut bathil". ( Mizan Ali'tidaal:2/175).
٢ . ﻭﺿﻌﻔﻪ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺑﻘﻮﻟﻪ : ﻏﺮﻳﺐ ، ﻛﻤﺎ ﻓﻲ " ﻧﺘﺎﺋﺞ ﺍﻷﻓﻜﺎﺭ : ( ٤ /٤٠٦
Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar melemahkan hadits tersebut dengan mengatakan:" haditsnya ghorib". (Nataaij Al-Afkaar:4/406).
٣ . ﻭﺿﻌﻔﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ " ﺳﻠﺴﻠﺔ ﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﻀﻌﻴﻔﺔ : ( ٤٢٧٤ )
Al-Albaani melemahkan hadits tersebut".(Silsilah hadits-hadits dho'if no 4274).
4 ayat diatas tentu sudah diyakini oleh para peruqyah memiliki fadhilah sebagaimana dalam hadits diatas dan menjadi daftar ayat yang harus dibaca bila berhadapan dengan pasien.Lalu bagaimana solusinya setelah kita mengetahui dalilnya lemah bahkan bathil? Jawabannya adalah: ayat-ayat diatas kita perlakukan seperti ayat-ayat lain didalam alquran yang memiliki fungsi menyembuhkan dan sebagai rahmat:
ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇِﻻَّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian". (Al-Israa':82).
Jadi 4 ayat-ayat diatas jangan kita yakini memiliki kelebihan dari ayat-ayat lain kecuali dalilnya sahih bukan lemah seperti diatas.Dengan demikian ketika anda membacanya karena fungsinya sama dengan ayat-ayat lain bukan membacanya dan meyakini memiliki kekhususan dari yang lain, in syaa Allah akan mendatangkan manfaat sesuai dengan niat anda membacanya.
Jelasnya silahkan 4 ayat diatas tetap masuk daftar diantara ayat yang dibaca didalam meruqyah dengan syarat tidak meyakini memiliki kekhususan dari ayat-ayat lainnya.Demikian semoga bermanfaat.Aamiiin
Ustad Salahudin Sunan Al-sasaki
ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ،ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ . ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻋﻠﻢ