Kehidupan Jin dan pemerintahan jin
Kehidupan Jin
Pemerintah-Pemerintah Jin
Jin juga memiliki pemimpin dan kerajaannya yang tersendiri. Raja Jin alam bawah yang kafir adalah seperti Mazhab, Marrah, Ahmar, Burkhan, Syamhurash, Zubai’ah dan Maimon. Empat raja Jin Ifrit (Jin yang paling jahat) yang memiliki pemerintah besar yang menjadi menteri pada Nabi Allah Sulaiman as adalah Thamrith, Munaliq, Hadlabaajin dan Shughal.
Sedangkan Raja Jin alam atas yang Islam adalah Rukiyaail, Jibriyaail, Samsamaail, Mikiyaail, Sarifiyaail, ‘Ainyaail dan Kasfiyaail. Raja Jin yang menguasai Teman Jin tersebut bernama THOTHAMGHI YAM YA LI. Sedangkan Malaikat yang mengontrol seluruh Jin-Jin di atas bernama Maithotorun yang bergelar QUTBUL JALALAH.
Anak-anak Iblis juga memiliki pemerintah yang besar antaranya:
Thubar Merasuk manusia yang di timpa musibah dan bala Daasim Merasuk manusia untuk menceraikan ikatan silatulrahim, rumah tangga, keluarga, sahabat handai, jemaah dan sebagainya. Al-’Awar Merasuk manusia untuk meruntuhkan akhlak, berzina, minum arak, berjudi dan sebagainya. Zalanbuur Merasuk manusia dengan api permusuhan dan pembunuhan.
Agama Suku-suku Jin
Jin Juga seperti manusia, yaitu ada yang baik, ada yang jahat, ada yang saleh, ada yang tidak saleh, ada yang alim lagi mukmim, ada ada yang kufur, ada yang murtad, fasik dan zalim, ada yang masuk surga dan ada yang disiksa oleh Allah ke neraka di akhirat.
Mayoritas suku-suku Jin terdiri dari golongan Jin kafir. Golongan Jin yang memeluk Islam hanyalah sedikit dan terdiri dari kaum minoritas jika di bandingkan dengan keseluruhan jumlah Jin.
Seperti juga manusia biasa, Jin juga mempunyai tingkat-tingkat iman, ilmu dan praktik tertentu yang berdasarkan iman dan amal mereka kepada Allah. Walaupun Jin Islam yang paling tinggi imannya dan paling saleh amalannya serta paling luas serta banyak ilmunya, tetapi masih ada pada diri mereka sifat-sifat madzmumah seperti menyombongkan diri, ria dan sebagainya, tetapi mereka mudah menerima teguran dan pengajaran.
Golongan jin terbagi menjadi lebih dari 300 suku bangsa.Masing-masing suku/marga mempunyai keahlian tersendiri misalnya:
Marga Ifrit:
Ia merupakan marga jin yang mengusai tehnologi
Marga Suk-suk:
Ia merupakan marga jin yang pandai menimbulkan daya tarik Marga Kinzab:
Merupakan marga jin yang menggangu orang shalat Marga Jin Qorin:
Merupakan jin yang menjadi jasus bagi manusia Marga Taluh:
Merupakan marga jin yang mempunyai kemampuan masuk ke pembuluh darah dan menimbulkan berbagai macam penyakit Marga Kuntiltana:
Marga jin yang menyerupai manusia Marga Al-Ghilan:
Ahli sihir dari kalangan jin
Golongan Jin Islam yang umum dan Jin kafir suka merasuk manusia yang awam dengan berbagai cara, karena pada pandangan mereka manusia-manusia yang umum itu bukanlah manusia sebenarnya, sebaliknya adalah rupa seekor binatang. Manusia yang Khawas dan Khawasil-Khawas (orang yang sudah ahli dalam menanggulangi keadaan –keadaan dalam ibadah., baik ibadah yang berhubungan dengan manusia (Habblumminannas), maupun yang berhubungan dengan Allah SWT (Hablumminalloh))tidak dapat di rasuk oleh Jin, bahkan Jin pula akan datang kepada mereka untuk bersahabat.
Interaksi Antara Manusia dan Jin
Melihat Jin Pada prinsipnya Jin tidak dapat di lihat, di sentuh dan di dengar oleh manusia dalam bentuk yang asal sebagaimana saat diciptakan, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu, Jin dapat di lihat dalam bentuk rupa yang diingininya. Jin juga bisa di lihat oleh manusia dalam keadaan dibuka mata batinnya atau ketika meminum air yang sudah dido’akan atau kemauan Jin itu sendiri untuk memperlihatkan dirinya kepada manusia.
Di dunia semua Jin dapat melihat manusia ,sedangkan manusia yang Khawas dan Khawasil-Khawas saja yang dapat melihat Jin selain para Nabi dan Rasul. Sedangkan di akhirat semua manusia mukmin yang ahli surga dapat melihat Jin sedangkan Jin yang Khawas dan Khawasil-Khawas saja yang dapat melihat manusia.
Adapun kelebihan Jin yang telah diberikan oleh Allah adalah kemampuannya untuk mengubah dirinya dalam berbagai bentuk. Misalnya dalam perang Badar, Iblis telah menampakkan dirinya dalam bentuk seorang lelaki dari Bani Mudlij dan setan juga dalam rupa Suraqah bin Malik yang datang membantu tentara musrikin memerangi tentara Islam. (Iblis dan setan adalah juga merupakan bagian dari golongan Jin).
Dalam Sahih Bukhari juga ada meriwayatkan bahwa adanya Jin yang menampakkan dirinya dalam bentuk ular dan membunuh seorang pemuda yang mencoba membunuh ular tersebut. Selain itu Jin juga bisa menampakkan dirinya dalam bentuk rupa hewan lain seperti bentuk rupa kucing, anjing dan sebagainya.
Bersahabat dengan Jin
Banyak di kalangan orang-orang Indonesia yang bersahabat dan menjadikan Jin sebagai pembantu dan Khadam mereka untuk membantu mereka melaksanakan tugas-tugas tertentu. Misalnya seperti dukun, pesulap, pengobatan alternatif dan sebagainya. Namun tidak semua kaum di atas yang menggunakan Jin dalam kerja harian mereka. Ada juga golongan tersebut yang benar-benar memiliki keterampilan alami tanpa pertolongan dari Jin.
Singkatnya kita sebagai seorang Islam yang bersahabat dengan para Jin Islam maupun Jin kafir akan lebih banyak mendapatkan keburukannya dibanding kebaikan yang akan kita peroleh. Jin akan selalu merasuk dan mendorong manusia supaya melakukan kejahatan dan maksiat tanpa kita sadari, kecuali benar-benar memahami ilmu serta karakter dari Jin tersebut.
Hanya orang-orang tertentu yang dapat menguasai ilmu ini, maka berhati-hatilah dalam bergaul dengan Jin.