Dalam upayanya menyesatkan manusia, setan
selalu berusaha menghalangi manusia dari
ketaatan kepada Allah. Setan selalu berupaya
memalingkan manusia dengan tipu dayanya.
Dalam menjalankan aksinya, setan memiliki dua
senjata, yaitu syubhat dan syahwat.
Manusia yang ingin selamat, ia harus berjihad
melawan setan tersebut dengan bersenjatakan
ilmu dan mentazkiyah jiwanya. Ilmu nafi’ akan
menghasilkan keyakinan, yang akan menolak
syubhat.
Sedangkan tazkiyatun nafs, akan
melahirkan ketakwaan dan kesabaran, yang akan
mengendalikan syahwat.
Menurut Imam Ibnul Qayyim, jihad melawan
setan, ada dua tingkatan. Pertama, menolak
syubhat dan keraguan yang dilemparkan setan
kepada hamba. Kedua, menolak syahwat dan
kehendak-kehendak rusak yang dilemparkan
setan kepada hamba.
Jihad yang pertama akan
diakhiri dengan keyakinan, sedangkan jihad yang
kedua akan diakhiri dengan kesabaran. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺃَﺋِﻤَّﺔً ﻳَﻬْﺪُﻭﻥَ ﺑِﺄَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻟَﻤَّﺎ ﺻَﺒَﺮُﻭﺍ ﻭَﻛَﺎﻧُﻮﺍ
ﺑِﺌَﺎﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﻳُﻮﻗِﻨُﻮﻥَ
"Dan Kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk
dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan
adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami".[As
Sajdah : 24].
Allah memberitakan, bahwa kepemimpinan agama
hanyalah diraih dengan kesabaran (dan
keyakinaan). Yakni kesabaran menolak syahwat
dan kehendak-kehendak yang rusak, dan
keyakinan menolak keraguan dan syubhat. (Zadul
Ma’ad).
Oleh karena itu, senjata untuk melawan senjata
setan ialah ilmu dan kesabaran. Ilmu yang
bersumber dari kitab Allah dan Sunnah RasulNya.
Kemudian mengamalkan ilmu tersebut, sehingga
jiwa menjadi bersih dan suci, dan menumbuhkan
kesabaran.
Adapun menghadapi setan, secara rinci, di
antaranya dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Beriman Dan Bertauhid Kepada Allah Dengan
Sebenar-benarnya.
Sesungguhnya seluruh kekuatan, kekuasaan,
kesempurnaan hanyalah milik Allah Pencipta
alam. Oleh karena itu, seorang hamba yang
ditolong dan dilindungi Allah, maka tidak ada
seorangpun yang mampu mencelakakannya.
Sehingga senjata pertama dan terutama bagi
seorang mukmin untuk menghadapi setan, ialah
dengan beriman secara benar kepada Allah,
beribadah dengan ikhlas kepadaNya, bertawakkal
hanya kepadaNya, dan beramal shalih menurut
aturanNya, lewat Sunnah RasulNya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberitakan,
setan tidak memiliki kekuasaan terhadap hamba-
hambaNya yang beriman dan mentauhidkanNya.
Allah berfirman :
ﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻪُ ﺳُﻠْﻄَﺎﻥٌ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ
ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺳُﻠْﻄَﺎﻧُﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺘَﻮَﻟَّﻮْﻧَﻪُ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﺑِﻪِ
ﻣُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ
"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya
atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal
kepada Rabb-nya. Sesungguhnya kekuasaannya
(setan) hanyalah atas orang-orang yang
mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-
orang yang mempersekutukannya dengan Allah".
[An Nahl : 99, 100].
Ibnul Qayyim menjelaskan, ketika Iblis
mengetahui bahwa dia tidak memiliki jalan (untuk
menguasai) orang-orang yang ikhlas, maka dia
mengecualikan mereka dari sumpahnya yang
bersyarat untuk menyesatkan dan membinasakan
(manusia). Disebutkan dalam Al Qur`an, Iblis
mengatakan.
ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺒِﻌِﺰَّﺗِﻚَ ﻷُﻏْﻮِﻳَﻨَّﻬُﻢْ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦَ ﺇِﻻَّ ﻋِﺒَﺎﺩَﻙَ ﻣِﻨْﻬُﻢُ
ﺍﻟْﻤُﺨْﻠَﺼِﻴﻦَ
"Demi kekuasaanMu, aku akan menyesatkan
mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang
mukhlas di antara mereka". [Shad : 82, 83]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
ﺇِﻥَّ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻚَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺳُﻠْﻄَﺎﻥٌ ﺇِﻻَّ ﻣَﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻌَﻚَ ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻐَﺎﻭِﻳﻦَ
"Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada
kekuasaan bagimu (Iblis) terhadap mereka,
kecuali orang-orang yang mengikutimu, yaitu
orang-orang yang sesat" [Al Hijr : 42]
Maka ikhlas adalah jalan kebebasan, Islam adalah
kendaraan keselamatan, dan iman adalah penutup
keamanan [1].
2. Berpegang Teguh Kepada Al Kitab Dan As
Sunnah Sesuai Dengan Pemahaman Salafush
Shalih.
Ketika Allah menurunkan manusia di muka bumi,
sesungguhnya Dia menyertakan petunjuk untuk
mereka. Sehingga manusia hidup di dunia ini
tidak dibiarkan begitu saja tanpa bimbingan, atau
tanpa perintah dan tanpa larangan.
Bahkan Allah
menurunkan kitab suci dan mengutus para rasul
yang membawa peringatan, penjelasan dan bukti-
bukti. Barangsiapa berpaling dari peringatan
Allah, maka dia akan menjadi mangsa setan dan
dijerumuskan ke dalam kecelakaan abadi. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
ﻭَﻣَﻦ ﻳَﻌْﺶُ ﻋَﻦ ﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻧُﻘَﻴِّﺾْ ﻟَﻪُ ﺷَﻴْﻄَﺎﻧًﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﻟَﻪُ
ﻗَﺮِﻳﻦٌ
"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran
(Rabb) Yang Maha Pemurah (Al Qur`an), Kami
adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka
setan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya" [Az Zukhruf : 36].
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam
telah menjelaskan bahwa jalan Allah, jalan
kebenaran, hanya satu. Menyimpang darinya,
berarti mengikuti jalan-jalan setan.
ﻋَﻦْ ﺟَﺎﺑِﺮٍ ﻗَﺎﻝَ ﻛُﻨَّﺎ ﺟُﻠُﻮﺳًﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺨَﻂَّ ﺧَﻄًّﺎ ﻫَﻜَﺬَﺍ ﺃَﻣَﺎﻣَﻪُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻫَﺬَﺍ ﺳَﺒِﻴﻞُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﺰَّ
ﻭَﺟَﻞَّ ﻭَﺧَﻄَّﻴْﻦِ ﻋَﻦْ ﻳَﻤِﻴﻨِﻪِ ﻭَﺧَﻄَّﻴْﻦِ ﻋَﻦْ ﺷِﻤَﺎﻟِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻫَﺬِﻩِ
ﺳَﺒِﻴﻞُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺛُﻢَّ ﻭَﺿَﻊَ ﻳَﺪَﻩُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺨَﻂِّ ﺍﻟْﺄَﺳْﻮَﺩِ ﺛُﻢَّ ﺗَﻠَﺎ
ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺂﻳَﺔَ ( ﻭَﺃَﻥَّ ﻫَﺬَﺍ ﺻِﺮَﺍﻃِﻲ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻤًﺎ ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌُﻮﻩُ ﻭَﻟَﺎ
ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍ ﺍﻟﺴُّﺒُﻞَ ﻓَﺘَﻔَﺮَّﻕَ ﺑِﻜُﻢْ ﻋَﻦْ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ ﺫَﻟِﻜُﻢْ ﻭَﺻَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻪِ
ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺘَّﻘُﻮﻥَ )
"Dari Jabir, dia berkata,”Kami duduk di dekat Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau
membuat sebuah garis di depan beliau, lalu beliau
mengatakan: ‘Ini jalan Allah Azza wa Jalla.
(Kemudian) beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam
membuat dua buah garis di kanannya, dan dua
garis di kirinya. Beliau bersabda: ‘Ini jalan-jalan
setan’. Kemudian beliau meletakkan tangannya
pada garis yang hitam (tengah, Pen), lalu
membaca ayat ini." [2] (Dan bahwa (yang kami
perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia ; dan janganlah kamu mengikuti jalan-
jalan kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)
,karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu
dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kami bertakwa" [Al
An'aam : 153]
Menjadi jelaslah, bahwa jalan keselamatan agar
terhindar dari tipu daya setan hanyalah dengan
mengikuti jalan Allah, mengikuti Al Kitab dan As
Sunnah sebagaimana pemahaman Salafush
Shalih. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
ﻭَﻣَﻦ ﻳُﺸَﺎﻗِﻖِ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ ﻣِﻦ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎﺗَﺒَﻴَّﻦَ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﻳَﺘَّﺒِﻊْ
ﻏَﻴْﺮَ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻧُﻮَﻟِّﻪِ ﻣَﺎﺗَﻮَﻟَّﻰ ﻭَﻧُﺼْﻠِﻪِ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﻭَﺳَﺂﺀَﺕْ
ﻣَﺼِﻴﺮًﺍ
"Dan barangsiapa menentang Rasul sesudah jelas
kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang
bukan jalan orang-orang mukmin (yaitu jalan para
sahabat), Kami biarkan ia leluasa terhadap
kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami
masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam
itu seburuk-buruk tempat kembali". [An Nisa` :
115].
3. Berlindung Kepada Allah Dari Gangguan Setan.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Makna
‘aku berlindung kepada Allah dari setan yang
dilaknat’, yaitu aku meminta perlindungan kepada
Allah dari setan yang dilaknat dari gangguannya
atas agamaku, atau pada duniaku, atau
menghalangiku dari melakukan apa yang aku
diperintahkan dengannya, atau mendorongku
melakukan apa yang aku dilarang dengannya.
Karena tidak ada yang mencegah setan dari
manusia kecuali Allah.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala
memerintahkan untuk mengambil hati dan
bersikap lembut kepada setan manusia, dengan
melakukan kebaikan kepadanya, agar tabi’atnya
(yang baik) menolaknya dari gangguan (yang dia
lakukan).
Allah memerintahkan agar (manusia) berlindung
kepadaNya dari setan, jin, karena dia tidak
menerima suap.
Perbuatan baik tidak akan
mempengaruhinya, karena dia (setan) memiliki
tabi’at yang jahat.
Dan tidak akan mencegahnya
darimu, kecuali Yang telah menciptakannya.[3]
Inilah sebaik-baik jalan untuk menyelamatkan diri
dari setan dan tentaranya, dengan memohon
perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla, karena
Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui, dan
Maha Berkuasa.
Memohon perlindungan ini dilakukan secara
umum pada setiap waktu, setiap diganggu setan,
dan juga dilakukan pada waktu-waktu tertentu
yang dituntunkan Allah dan RasulNya. Allah
berfirman :
ﻭَﻗُﻞ ﺭَّﺏِّ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻫَﻤَﺰَﺍﺕِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦِ ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﺭَﺏِّ
ﺃَﻥ ﻳَﺤْﻀُﺮُﻭﻥِ
"Dan katakanlah : "Ya, Rabb-ku. Aku berlindung
kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan
aku berlindung (pula) kepada Engkau, ya Rabb-
ku, dari kedatangan mereka kepadaku". [Al
Mukminun : 97-98]
Allah juga berfirman,
ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﻳَﻨﺰَﻏَﻨَّﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻧَﺰْﻍٌ ﻓَﺎﺳْﺘَﻌِﺬْ ﺑﺎِﻟﻠﻪِ ﺇِﻧَّﻪُ ﺳَﻤِﻴﻊٌ
ﻋَﻠِﻴﻢٌ
"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan,
maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
[Al A’raf : 200].
Adapun waktu-waktu tertentu yang dituntunkan
untuk beristi’adzah, antara lain ialah : saat
diganggu setan, adanya bisikan jahat, gangguan
di dalam shalat, saat marah, mimpi buruk; saat
akan membaca Al Qur1an, hendak masuk masjid,
saat masuk ke tempat buang hajat, saat
mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai,
ketika akan berjima’, pada waktu pagi dan
petang, isti’adzah untuk anak-anak dan keluarga,
ketika singgah di suatu tempat, ketika akan tidur.
Perincian dalil-dalil ini semua terdapat di dalam
hadits-hadits yang shahih.
4. Membaca Al Qur`an.
Di antara hikmah Allah menurunkan kitab suci Al
Qur`an ialah sebagai obat dan penawar bagi
orang yang beriman. Allah berfirman,
ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺀَﺍﻥِ ﻣَﺎﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟِّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَﻳَﺰِﻳﺪُ
ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇِﻻَّﺧَﺴَﺎﺭًﺍ
"Dan Kami turunkan dari Al Qur`an suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman, dan Al Qur`an itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zhalim
selain kerugian". [Al Isra` : 82]
Dalam hal ini, membaca Al Qur`an juga termasuk
sebagai terapi mengusir atau menjaga dari
gangguan setan. Karena sesungguhnya, dengan
sebab bacaan Al Qur`an ini, setan akan lari
menjauh.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ
ﻟَﺎ ﺗَﺠْﻌَﻠُﻮﺍ ﺑُﻴُﻮﺗَﻜُﻢْ ﻣَﻘَﺎﺑِﺮَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻳَﻨْﻔِﺮُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺗُﻘْﺮَﺃُ ﻓِﻴﻪِ ﺳُﻮﺭَﺓُ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ
"Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda, janganlah kamu menjadikan
rumah-rumah kamu sebagai kuburan.
Sesungguhnya setan lari dari rumah yang
dibacakan surat Al Baqarah di dalamnya".[HR
Muslim, no. 780]
Kepada Abu Hurairah, setan telah membukakan
salah satu rahasianya. Hal ini dibenarkan oleh
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Setan
mengatakan.
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻭَﻳْﺖَ ﺇِﻟَﻰ ﻓِﺮَﺍﺷِﻚَ ﻓَﺎﻗْﺮَﺃْ ﺁﻳَﺔَ ﺍﻟْﻜُﺮْﺳِﻲِّ ( ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ
ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻲُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮﻡُ ) ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺨْﺘِﻢَ ﺍﻟْﺂﻳَﺔَ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻟَﻦْ ﻳَﺰَﺍﻝَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﺎﻓِﻆٌ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻘْﺮَﺑَﻨَّﻚَ ﺷَﻴْﻄَﺎﻥٌ ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﺼْﺒِﺢَ ﻓَﺨَﻠَّﻴْﺖُ
ﺳَﺒِﻴﻠَﻪُ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤْﺖُ
"Jika engkau menempati tempat tidurmu, maka
bacalah ayat kursi (Allahu la ilaha illa huwal
hayyul qayyum) sampai engkau menyelesaikan
ayat tersebut.
Maka sesungguhnya akan selalu
ada padamu seorang penjaga dari Allah, dan
setan tidak akan mendekatimu sampai engkau
masuk waktu pagi". [HR Bukhari]
5. Memperbanyak Dzikrullah.
Dzikrullah merupakan benteng yang sangat kokoh
untuk melindungi diri dari gangguan setan.
Sebagaimana hal ini diketahui dari pemberitaan
Allah melalui para rasulNya. Antara lain melalui
lisan Nabi Yahya Alaihissallam, sebagaimana
hadits di bawah ini.
ﻋَﻦْ ﺍﻟْﺤَﺎﺭِﺙِ ﺍﻟْﺄَﺷْﻌَﺮِﻱِّ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺃَﻣَﺮَ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦَ ﺯَﻛَﺮِﻳَّﺎ ﺑِﺨَﻤْﺲِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﻤَﻞَ
ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮَ ﺑَﻨِﻲ ﺇِﺳْﺮَﺍﺋِﻴﻞَ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ ... ﻭَﺁﻣُﺮُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ
ﺗَﺬْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓَﺈِﻥَّ ﻣَﺜَﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺭَﺟُﻞٍ ﺧَﺮَﺝَ ﺍﻟْﻌَﺪُﻭُّ ﻓِﻲ
ﺃَﺛَﺮِﻩِ ﺳِﺮَﺍﻋًﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺣِﺼْﻦٍ ﺣَﺼِﻴﻦٍ ﻓَﺄَﺣْﺮَﺯَ
ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻟَﺎ ﻳُﺤْﺮِﺯُ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺇِﻟَّﺎ
ﺑِﺬِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ
Dari Al Harits Al Asy’ari, bahwa Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah
memerintahkan Yahya bin Zakaria Alaihissallam
dengan lima kalimat, agar beliau
mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil
agar mereka mengamalkannya (di antaranya)…
Aku perintahkan kamu untuk dzikrullah
(mengingat, menyebut Allah).
Sesungguhnya
perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang
laki-laki yang dikejar oleh musuhnya dengan
cepat, sehingga apabila dia telah mendatangi
benteng yang kokoh, kemudian dia
menyelamatkan dirinya dari mereka (dengan
berlindung di dalam benteng tersebut).
Demikianlah seorang hamba tidak akan dapat
melindungi dirinya dari setan, kecuali dengan
dzikrullah". [HR Ahmad]
Sehingga, jika Anda ingin selamat dari tipu daya
dan gangguan setan, hendaklah selalu membasahi
lidah dengan dzikrullah disertai konsentrasi
dengan hati.
6. Menetapi Jama’ah Umat Islam.
Bergabung dengan jamaah umat Islam dalam
melaksanakan berbagai ibadah yang dituntunkan
dengan berjamaah, merupakan salah satu cara
menyelamatkan diri dari incaran setan.
Karena
sesungguhnya, setan merupakan serigala yang
akan menerkam manusia, sebagaimana serigala
akan menerkam domba yang menyendiri dari
rombongannya.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟﺪَّﺭْﺩَﺍﺀِ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٍ ﻓِﻲ ﻗَﺮْﻳَﺔٍ ﻭَﻟَﺎ ﺑَﺪْﻭٍ ﻟَﺎ ﺗُﻘَﺎﻡُ ﻓِﻴﻬِﻢُ
ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ ﺇِﻟَّﺎ ﻗَﺪِ ﺍﺳْﺘَﺤْﻮَﺫَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻚَ ﺑِﺎﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ
ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺄْﻛُﻞُ ﺍﻟﺬِّﺋْﺐُ ﺍﻟْﻘَﺎﺻِﻴَﺔَ ﻗَﺎﻝَ ﺯَﺍﺋِﺪَﺓُ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺴَّﺎﺋِﺐُ ﻳَﻌْﻨِﻲ
ﺑِﺎﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ
"Dari Abu Darda’, dia berkata: Aku telah
mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: “Tidak ada tiga orang di suatu
desa atau padang, tidak didirikan shalat jamaah
pada mereka, kecuali setan menguasai mereka.
Maka bergabunglah dengan jamaah, karena
sesungguhnya serigala itu akan memakan
kambing yang menyendiri" [HR Abu Dawud, no.
547]
7. Mengetahui Tipu-Daya Setan Sehingga
Mewaspadainya.
Sungguh setan sangat antusias menyesatkan
manusia. Dia menghabiskan umur dan nafasnya
untuk merusak keadaan manusia.
Maka
kewajiban orang yang berakal, ia harus
mewaspadai musuhnya ini, yang telah
menampakkan permusuhannya semenjak zaman
Nabi Adam Alaihissallam.
Allah memperingatkan
hamba-hambaNya dengan firmanNya :
ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﻻَﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍ ﺧُﻄُﻮَﺍﺕِ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻭَﻣَﻦ
ﻳَﺘَّﺒِﻊْ ﺧُﻄُﻮَﺍﺕِ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳَﺄْﻣُﺮُ ﺑِﺎﻟْﻔَﺤْﺸَﺂﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨﻜَﺮِ
ﻭَﻟَﻮْﻻَ ﻓَﻀْﻞُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺘُﻪُ ﻣَﺎﺯَﻛَﻰ ﻣِﻨﻜُﻢ ﻣِّﻦْ ﺃَﺣَﺪٍ
ﺃَﺑَﺪًﺍ ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳُﺰَﻛِّﻲ ﻣَﻦ ﻳَﺸَﺂﺀُ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﺳَﻤِﻴﻊٌ ﻋَﻠِﻴﻢُُ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa
yang mengikuti langkah-langkah setan, maka
sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan
perbuatan yang keji dan yang mungkar.
Sekiranya
tidaklah karena kurnia Allah dan rahmatNya
kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun
dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji
dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah
membersihkan siapa yang dikehendakiNya.
Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
[An Nur : 21]
Salah satu cara untuk mengetahui tipu daya
setan, yaitu dengan mengetahui dan membongkar
tipu-dayanya, sehingga seseorang dapat
menghindarinya. Karena barangsiapa tidak
mengetahui keburukan, tanpa disadarinya, dia
akan terjerumus ke dalamnya.
8. Menyelisihi Setan Dan Menjauhi Sarana-
Sarananya Untuk Menyesatkan manusia.
Setan adalah musuh manusia. Kita wajib
menjadikannya sebagai musuh. Karena tabiat
musuh selalu berusaha dengan berbagai cara
untuk mencelakakan musuhnya dan
menjauhkannya dari kebaikan-kebaikan. Allah
berfirman :
ﻳَﺂﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺇِﻥَّ ﻭَﻋْﺪَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣَﻖٌّ ﻓَﻼَ ﺗَﻐُﺮَّﻧَّﻜُﻢُ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
ﻭَﻻَﻳَﻐُﺮَّﻧَّﻜْﻢُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭُ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻋَﺪُﻭٌّ ﻓَﺎﺗَّﺨِﺬُﻭﻩُ
ﻋَﺪُﻭًّﺍ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺪْﻋُﻮﺍ ﺣِﺰْﺑَﻪُ ﻟِﻴَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﺴَّﻌِﻴﺮِ
"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah
benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan
dunia memperdayakan kamu, dan sekali-kali
janganlah setan yang pandai menipu
memperdayakan kamu tentang Allah.
Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang
nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu),
karena sesungguhnya setan-setan itu hanya
mengajak golongannya supaya mereka menjadi
penghuni neraka yang menyala-nyala". [Fathir : 5,
6].
Termasuk dalam hal ini, yaitu menyelisihi
perbuatan-perbuatan setan, seperti :
- Setan makan dan minum dengan tangan kiri,
maka kita menyelisihinya dengan makan dan
minum dengan tangan kanan.
- Setan tidak melakukan qailulah (istirahat di
tengah hari), maka kita menyelisihinya dengan
melakukan qailulah.
- Kita wajib meninggalkan tabdzir (pemborosan),
karena orang-orang yang melakukan tabdzir
adalah saudara-saudara setan.
- Kita wajib melakukan sesuatu dengan tenang
dan hati-hati, karena sikap tergesa-gesa adalah
dari setan.
- Hendaklah kita menolak dan menahan
sekuatnya saat menguap, karena hal itu dari
setan.
Dalil-dalil yang kami sebutkan ini, terdapat di
dalam hadits-hadits yang shahih. Demikian juga
kita jauhi sarana-sarana yang digunakan setan
untuk menyesatkan manusia, seperti musik,
nyanyian, minuman keras, dan lain-lain.
9. Meyakini Kelemahan Tipu-Daya Setan
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﻳُﻘَﺎﺗِﻠُﻮﻥَ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ
ﻳُﻘَﺎﺗِﻠُﻮﻥَ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻄَّﺎﻏُﻮﺕِ ﻓَﻘَﺎﺗِﻠُﻮﺍ ﺃَﻭْﻟِﻴَﺂﺀَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﺇِﻥَّ
ﻛَﻴْﺪَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻛَﺎﻥَ ﺿَﻌِﻴﻔًﺎ
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan
Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di
jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan
setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan
itu adalah lemah". [An Nisa` : 76].
Bagaimanapun lihainya setan menebarkan
perangkap-perangkapnya atas manusia, namun
kita tetap harus meyakini bahwa tipu daya setan
itu sesungguhnya lemah.
Asalkan kita selalu
mentaati Allah Yang Maha Perkasa.
Di antara kelemahan setan ialah: dia tidak dapat
membuka pintu yang dikunci dan disebut nama
Allah padanya. Demikian juga tidak dapat makan
bersama manusia yang mengucapkan bismillah
sebelumnya. Setab juga tidak dapat bermalam di
dalam rumah yang penghuninya masuk dengan
membaca bismillah.
10. Taubat Dan Istighfar.
Selama masih hidup, manusia membutuhkan
taubat dan istighfar dari dosa-dosanya kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Selama manusia
berbuat demikian, maka Allah Subhanahu wa
Ta'ala akan selalu mengampuninya.
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻱِّ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻥَّ ﺇِﺑْﻠِﻴﺲَ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﺮَﺑِّﻪِ ﺑِﻌِﺰَّﺗِﻚَ
ﻭَﺟَﻠَﺎﻟِﻚَ ﻟَﺎ ﺃَﺑْﺮَﺡُ ﺃُﻏْﻮِﻱ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﻣَﺎ ﺩَﺍﻣَﺖِ ﺍﻟْﺄَﺭْﻭَﺍﺡُ ﻓِﻴﻬِﻢْ
ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓَﺒِﻌِﺰَّﺗِﻲ ﻭَﺟَﻠَﺎﻟِﻲ ﻟَﺎ ﺃَﺑْﺮَﺡُ ﺃَﻏْﻔِﺮُ ﻟَﻬُﻢْ ﻣَﺎ
ﺍﺳْﺘَﻐْﻔَﺮُﻭﻧِﻲ
"Dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata, Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: “Iblis berkata kepada
Robbnya,’Demi kemuliaan dan keagunganMu, aku
senantiasa akan menyesatkan anak-anak Adam
selama ruh masih ada pada mereka’. Maka Allah
berfirman,’Demi kemuliaan dan keagunganMu,
Aku senantiasa akan mengampuni mereka selama
mereka mohon ampun kepadaKu". [HR Ahmad].
Inilah sedikit penjelasan tentang setan dan tipu
dayanya.
Semoga bermanfaat dan menjadi bekal
untuk membentengi diri kita dari gangguan dan
godaan setan yang terkutuk. Wallahul musta’an.
Kemarin pukul 21:31 · Disunting