Kadang fatwa ulama tidak selalu benar
Syekh
Shalah 'Abud di Masjid Nabawi, beliau
menjelaskan maksud hadits 70ribu umat ini
masuk surga tanpa hisab tanpa adzab. Sifat
mereka tidak selalu minta ruqyah, tidak tathayyur
(percaya khurafat), tidak berobat dengan kayy
(besi panas), dan mereka selalu tawakkal kepada
tuhan mereka.
Maksud laa yastarquun adalah:
mereka tidak bergantung kepada ruqyah orang
lain, karena hal itu akan mengurangi tawakkal dan
usaha.
Selanjutnya Rosulullah SAW mengatakan bahwa
pada umatnya terdapat tujuh puluh ribu orang
yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.
Lalu beliau bangkit dan masuk ke dalam
rumahnya. Sebagian sahabat berkata,
“Barangkali mereka adalah para sahabat
Rosulullah SAW”. Sedangkan sebagian yang lain
berkata,
“Barangkali mereka adalah orang-orang
yang dilahirkan pada masa Islam. Sehingga
mereka tak pernah berbuat syirik kepada Allah
sedikitpun.” Berikutnya mereka menyebutkan
beberapa kemungkinan yang lain.
Mereka memberitahukan perkaranya kepada
Rosulullah SAW tatkala beliau keluar. Maka
beliau bersabda,
ﻫُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﺮْﻗُﻮْﻥَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻜْﺘَﻮُﻭْﻥَ ﻭَﻟَﺎ
ﻳَﺘَﻄَﻴَّﺮُﻭْﻥَ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺘَﻮَﻛَّﻠُﻮْﻥَ
“Mereka itu adalah orang-orang yang tidak
meminta diruqyah, tidak meminta dikay, tidak
bertathayyur dan hanya bertawakal kepada Rabb
mereka"
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠّﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﺠﺎﺭﻳﺔ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﺃﻡّ
ﺳﻠﻤﺔ ﺯﻭﺝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠّﻢ ﺭﺃﻯ ﺑﻮﺟﻬﻬﺎ ﺳﻔﻌﺔ
ﻓﻘﺎﻝ ﺑﻬﺎ ﻧﻈﺮﺓ ﻓﺎﺳﺘﺮﻗﻮﺍ ﻟﻬﺎ ﻳﻌﻨﻲ ﺑﻮﺟﻬﻬﺎ ﺻﻔﺮﺓ
hadits pertama Rasulullah SAW bersabda kepada
seorang budak wanita di rumah Ummu Salamah
istri Nabi SAW, beliau melihat di wajahnya belang.
Beliau bersabda: "Pada wajahnya pengaruh
pandangan. Maka MINTAKAN-lah ruqyah untuk
dia." Yaitu di wajahnya belang kekuningan... (HR.
Muslim)
ﻋﻦ ﻋﻤﺮﺓ ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﻗﺎﻟﺖ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﻨّﺒﻲّ ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻓﺴﻤﻊ ﺻﻮﺕ ﺻﺒﻲٍّ ﻳﺒﻜﻲ ﻓﻘﺎﻝ ﻣﺎ ﻟﺼﺒﻴّﻜﻢﻫﺬﺍ
ﻳﺒﻜﻲ ﻓﻬﻼ ﺍﺳﺘﺮﻗﻴﺘﻢ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻴﻦ. ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ
hadits kedua : Dari 'Aisyah RA berkata: Rasulullah
SAW masuk, maka beliau mendengar suara anak
kecil menangis, beliau berkata: "Kenapa anak kecil
kalian ini menangis !? Kenapakah kalian tidak
MEMINTA ruqyah untuknya dari 'ain. (HR. Ahmad)
Apakah ada wujud kontradiksi dalam hadits2
shahih tsb ? tentu saja tidak.. karena pada hadits
yang di paparkan di atas adalah mengenai meminta
ruqyah yg "Syirkiyyah"... sbagaimana yg dijelaskan
dalam syarh kitab atsaru matsalil a'la...
Namun ruqyah yg syar'I justru dianjurkan... bahkan
ibnul qayyim berkata "man laa yasyfi bil qur'aan
falaa syafaahullah.." barangsiapa yg tdk bsa
disembuhkan dgn al-Qur'an maka Allah tdk akan
menyembuhkannya...
Banyak lafadz pada matan hadits
yg bersifat umum tp nnt ada rincian dgn
muqoronah (perbandingan) dgn Al Qur'an maka Allah tdk akan
menyembuhkannya...
Sebenarnya dibolehkan minta ruqyah berdasarkan
hadits-hadits Rasulullah SAW:
Rasulullah SAW memerintah istri beliau ‘Aisyah
RA untuk minta ruqyah karena pengaruh ‘ain
(pandangan mata orang yang hasad):
ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﺎ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺄْﻣُﺮُﻧِﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﺳْﺘَﺮْﻗِﻲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ .
Dari ‘Aisyah RA berkata: “Aku pernah
diperintahkan oleh Rasulullah SAW agar aku minta
ruqyah dari ‘ain. (HR. Muslim)
2- Rasulullah SAW memerintah istri beliau Ummu
Salamah RA:
ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻟِﺠَﺎﺭِﻳَﺔٍ ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺖِ
ﺃُﻡِّ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﺯَﻭْﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺭَﺃَﻯ ﺑِﻮَﺟْﻬِﻬَﺎ
ﺳَﻔْﻌَﺔً ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺑِﻬَﺎ ﻧَﻈْﺮَﺓٌ ﻓَﺎﺳْﺘَﺮْﻗُﻮﺍ ﻟَﻬَﺎ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﺑِﻮَﺟْﻬِﻬَﺎ ﺻُﻔْﺮَﺓً .
Rasulullah SAW bersabda kepada seorang budak
wanita di rumah Ummu Salamah istri Nabi SAW,
beliau melihat di wajahnya belang. Beliau
bersabda: “Pada wajahnya pengaruh pandangan.
Maka mintakanlah ruqyah untuk dia.” Yaitu di
wajahnya belang kekuningan. (HR. Muslim)
3- Rasulullah SAW memerintah shahabat beliau:
ﻋَﻦْ ﻋَﻤْﺮَﺓَ ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺴَﻤِﻊَ ﺻَﻮْﺕَ ﺻَﺒِﻲٍّ ﻳَﺒْﻜِﻲ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﻟِﺼَﺒِﻴِّﻜُﻢْ ﻫَﺬَﺍ
ﻳَﺒْﻜِﻲ ﻓَﻬَﻼ ﺍﺳْﺘَﺮْﻗَﻴْﺘُﻢْ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ. ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ
Dari ‘Aisyah RA berkata: Rasulullah SAW masuk,
maka beliau mendengar suara anak kecil
menangis, beliau berkata: “Kenapa anak kecil
kalian ini menangis? Kenapakah kalian tidak
memintakan ruqyah untuknya dari ‘ain. (HR.
Ahmad)
4- Rasulullah SAW memerintah shahabat beliau:
ﻋﻦ ﻋُﺮْﻭَﺓَ ﺑْﻦ ﺍﻟﺰُّﺑَﻴْﺮِ ﺣَﺪَّﺛَﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺩَﺧَﻞَ ﺑَﻴْﺖَ ﺃُﻡِّ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﺯَﻭْﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ ﺻَﺒِﻲٌّ ﻳَﺒْﻜِﻲ ﻓَﺬَﻛَﺮُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﺃَﻥَّ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦَ
ﻗَﺎﻝَ ﻋُﺮْﻭَﺓُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻻ
ﺗَﺴْﺘَﺮْﻗُﻮﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ .
Dari ‘Urwah bin Az-Zubair RA ayahnya
menyampaikan bahwa Rasulullah SAW masuk
rumah Ummu Salamah istri Nabi SAW, di rumah
ada seorang anak kecil menangis, maka mereka
menyebutkan bahwa ank itu terkena ‘ain. ‘urwah
berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kenapakah
kalian tidak memintakan ruqyah untuk dia dari
‘ain?” (HR. Imam Malik dalam Al-Muwaththa’)
Rasulullah SAW meruqyah kedua cucunya yang
bernama Al-Hasan dan Al-Husain:
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻳُﻌَﻮِّﺫُ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦَ ﻭَﺍﻟْﺤُﺴَﻴْﻦَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺃُﻋِﻴﺬُﻛُﻤَﺎ ﺑِﻜَﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺘَّﺎﻣَّﺔِ
ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺷَﻴْﻄَﺎﻥٍ ﻭَﻫَﺎﻣَّﺔٍ ﻭَﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﻋَﻴْﻦٍ ﻻﻣَّﺔٍ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﻫَﻜَﺬَﺍ
ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻳُﻌَﻮِّﺫُ ﺇِﺳْﺤَﻖَ ﻭَﺇِﺳْﻤَﻌِﻴﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺍﻟﺴَّﻼﻡ .
Dari Ibnu Abbas RA berkata: Nabi SAW
membacakan perlindungan untuk AL-Hasan dan
Al-Husain, beliau berkata: “Aku lindungi kalian
dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
syaithan dan binatang berbisa dan ‘ain yang
berbahaya.” Beliau berkata: “Demikianlah Ibrahim
dahulu melindungi Ismail dan Ishaq ‘alaihimus
salam.” (HR. Bukhari dan Turmudzi)
6- Malikat Jibril mengajarkan ruqyah kepada
Rasulullah SAW:
ﻋَﻦْ ﻋَﻠِﻲٍّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞَ ﺃَﺗَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻮَﺍﻓَﻘَﻪُ ﻣُﻐْﺘَﻤًّﺎ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﻣَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻐَﻢُّ
ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺃَﺭَﺍﻩُ ﻓِﻲ ﻭَﺟْﻬِﻚَ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﻭَﺍﻟْﺤُﺴَﻴْﻦُ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻬُﻤَﺎ
ﻋَﻴْﻦٌ . ﻗَﺎﻝَ ﺻَﺪﻕَ ﺑِﺎْﻟﻌَﻴْﻦِ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦَ ﺣَﻖٌّ ﺃَﻓَﻼَ ﻋَﻮَّﺫْﺗَﻬُﻤَﺎ
ﺑِﻬَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺍﻟْﻜَﻠِﻤَﺎﺕِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻭَﻣَﺎ ﻫُﻦَّ ﻳَﺎ ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞُ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻗُﻞْ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ
ﺫَﺍ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻦِّ ﺍْﻟﻘَﺪِﻳْﻢِ ﺫَﺍ ﺍﻟْﻮَﺟْﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢِ ﻭَﻟِﻲَّ
ﺍﻟْﻜَﻠِﻤَﺎﺕِ ﺍﻟﺘَّﺎﻣَّﺎﺕِ ﻭَﺍﻟَّﺪﻋَﻮَﺍﺕِ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﺠَﺎﺑَﺎﺕِ ﻋَﺎﻑِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦَ
ﻭَﺍﻟْﺤُﺴَﻴْﻦَ ﻣِﻦْ ﺃَﻧْﻔُﺲِ ﺍﻟْﺠِﻦِّ ﻭَﺃَﻋْﻴُﻦِ ﺍﻟْﺈِﻧْﺲِ. ﻓَﻘَﺎﻟَﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒْﻲُّ
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻣَﺎ ﻳَﻠْﻌَﺒَﺎﻥِ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪِﻩِ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : } ﻋَﻮِّﺫُﻭْﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀَﻛُﻢْ
ﻭَﺃَﻭْﻟَﺎﺩَﻛُﻢْ ﺑِﻬَﺬَﺍ ﺍﻟﺘَّﻌْﻮِﻳْﺬِ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻟَﻢْ ﻳَﺘَﻌَﻮَّﺫِ ﺍﻟْﻤُﺘَﻌَﻮِّﺫُﻭَﻥْ ﺑِﻤِﺜْﻠِﻪِ }.
Dari ‘Ali RA bahwa malaikat Jibril datang kepada
Nabi SAW ditemuinya tampak sedih, maka ia
berkata: “Wahai Muhammad kenapa kesedihan
aku lihat di wajahmu? Beliau menjawab: “Al-
Hasan dan Al-Husain terkena ‘ain.” Dia berkata:
“Benar terkena ‘ain, ‘ain adalah nyata. Kenapakah
tidak engkau lindungi mereka dengan kalimat-
kalimat itu?” Beliau bertanya: “Kalimat apa itu,
wahai Jibril?” Dia menjawab: “Katakanlah: “Ya
Allah Yang Memiliki segala kekuasaan yang agung
dan pemberian yang terdahulu, Yang Memiliki
Wajah yang mulia, Pemelihara kalimat-kalimat
yang sempurna, dan do’a-do’a yang terijabahi,
sehatkanlah Al-Hasan dan Al-Husain dari
pengaruh jiwa-jiwa jin dan pandangan mata
manusia.” Maka Nabi SAW memabacakannya.
Kemudian mereka bisa berdiri dan bermain
dihadapannya. Nabi bersabda: “Lindungilah diri
kalian, wanita-wanita kalian, dan anak-anak
kalian dengan perlindungan ini, karena
sesungguhnya tidak ada perlindungan yang dipakai
orang-orang yang berlindung yang seperti
ini.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tarikh Dimasyqa, dan
Kanzul ‘Ummal)
7- Perintah Rasulullah SAW kepada Asma’ binti
‘Umais untuk meruqyah banyak orang karena ia
seorang wanita yang ahli ruqyah:
ﻋﻦَ ﺟَﺎﺑِﺮ ﺑْﻦ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﻘُﻮﻝ ﺭَﺧَّﺺَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻵﻝِ ﺣَﺰْﻡٍ ﻓِﻲ ﺭُﻗْﻴَﺔِ ﺍﻟْﺤَﻴَّﺔِ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻷَﺳﻤَﺎﺀَ ﺑِﻨْﺖِ
ﻋُﻤَﻴْﺲٍ ﻣَﺎ ﻟِﻲ ﺃَﺭَﻯ ﺃَﺟْﺴَﺎﻡَ ﺑَﻨِﻲ ﺃَﺧِﻲ ﺿَﺎﺭِﻋَﺔً ﺗُﺼِﻴﺒُﻬُﻢُ
ﺍﻟْﺤَﺎﺟَﺔُ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻻ ﻭَﻟَﻜِﻦِ ﺍﻟْﻌَﻴْﻦُ ﺗُﺴْﺮِﻉُ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻢْ ﻗَﺎﻝَ ﺍﺭْﻗِﻴﻬِﻢْ
ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻓَﻌَﺮَﺿْﺖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﺭْﻗِﻴﻬِﻢْ .
Dari Jabir bin ‘Abdillah RA berkata: Rasulullah
SAW membolehkan untuk bagi keluarga Hazm
dalam ruqyah ular, dan beliau berkata kepada
Asma’ binti ‘Umais: “Kenapakah aku lihat tubuh-
tubuh keturunan saudaraku kurus-kurus karena
kefakiran? Ia jawab: “Tidak, akan tetapi ‘ain yang
cepat mengenai mereka.” Beliau bersabda:
“Ruqyahlah mereka!” Ia berkata: “Aku paparkan
ruqyah kepadanya.” Beliau bersabda: “Ruqyahlah
mereka!” (HR. Muslim)