Kalwati Dewi ll
Suatu ketika, beberapa hari yang lalu, untuk
pertama kalinya saya kedatangan konsumen Teh
QHI yang langsung datang ke rumah untuk
membeli tehnya.
Karena biasanya para konsumen
hanya memesan lewat online saja.
Tamu yang pertama kalinya ini saya harapkan
juga tamu terakhir yang datang membawa aura
gangguan sihir.
Ia seorang muslimah, usianya 38 tahun, belum
menikah. 2 Tokonya yang pernah laris sudah
bangkrut.
Ia datang mengucap salam, kami
bersalaman, dan kami duduk brhadapan.
Saat itu
suami saya tidak ada di rumah, maka saya
menemuinya sendirian.
Baru saja ia duduk di
depan saya... punggung saya merasakan berat,
perut saya mual-mual serasa mau muntah,
jantung deg-degan.
Saya merasa ada yang tidak
beres dengan wanita ini, dan saya berharap ia
segera membeli teh tanpa basa-basi dan cepat
pulang, karena saya benar2 merasa tidak nyaman
berada di dekatnya Ternyata benar saja.... ia
tidak segera membeli teh, tapi malah curhat
panjang. Ia bercerita bahwa ia terkena gangguan
sihir yang sangat berat.
Sudah pernah mencoba
beberapa kali ruqyah tapi belum berhasil, apalagi
biaya ruqyah yang tinggi membuatnya berhenti
terapy ruqyah.
Kadang2 saat selesai shalat, ada ular kecil di
bawah sajadahnya.
Ia terus saja bercerita, dan saya menjadi
pendengar yang baik.
Padahal dalam hati saya
terus beristighfar, dan dibalik senyum saya
mendengarkan curhatnya, saya "komat-kamit"
sendiri sibuk membaca ayat2 Qur'an khawatir
terkena dampak sihir yang dibawanya.
Karena
jinnya dan pengirim sihirnya mungkin tahu bahwa
ia datang pada saya untuk membeli Teh Ruqyah
untuk kesembuhannya Setelah kepergiannya,
saya masih merasa tidak nyaman dengan badan
saya.
Punggung saya masih terasa berat, lemas
dan sangat mengantuk. Karena khawatir, sekarang
saya konsumsi Teh QHI.
Tapi anehnya, setelah
minum teh, banyak anggota tubuh saya yang
merasa sakit, seperti habis dipukul atau terbentur
benda keras. Dan rasa sakitnya berpindah2.
Selain
itu napas saya terasa sesak. Dan badan saya
merasa sangat lemas, lelah dan berat,
menyebabkan banyak pekerjaan tertunda
(terutama pesanan konsumen). Padahal dulu saat
saya pertama kali jualan Teh QHI, sebelum
bertemu dg konsumen tsb, saya juga mencoba
mengkonsumsinya 2 kotak tapi terasa biasa2 saja,
tak ada reaksi.
Tehnya terasa beraroma segar.
Tapi sekarang saat saya minum tehnya terasa
pahit.
Saking gregetan merasa tubuh tidak
nyaman dan saya tidak mau berlama-lama
menderita, setelah tehnya saya seduh dan saya
minum, saya buka kemasan kantong celupnya,
saya masukkan daun2nya dalam gelas, saya
seduh lagi dengan sedikit air panas. Dan saya
minum sekaligus dengan daun2nya
Saya ingin cepat pulih seperti sedia kala......
Pengalaman ini membuat saya berpikir berkali2
untuk menerima kedatangan konsumen lagi ke
rumah, khusus yang terkena gangguan sihir.
Walaupun kata suami "mendengarkan curhatnya
saja sudah jadi ladang amal tersendiri.... apalagi
membantunya."
Tetap saja saya masih enggan kejadian itu
terulang lagi