Bismillahirrahmanirrahim.
Tiga hari yg lalu aku ditelepon seseorang. Ia
memohonku guna menolong kakaknya yg sudah
lumpuh selama 11 tahun. Lalu iapun
mengatakan curiga dg penyakit kakaknya, krn ia
tahu betul bhw kakaknya banyak sekali
mempelajari ilmu2 kesaktian.
Esok harinya akupun menemuinya. Setelah tiba
dirumahnya, akupun lngsng dibawa kekamar
kakaknya.
Kulihat kakaknya tergeletak tanpa daya; lumpuh
total. Dari pinggul sampai kakinya, kulihat
mengecil. Tapi anehnya, sekalipun ia tlh lama
lumpuh, wajahnya msh tetap terlihat gagah dan
seger.
Ia bercerita, bhw dulu punya ambisi utk menjadi
jawara(pendekar). Utk itu, iapun berupaya
mendalami ilmu asror, braja musti, hizib Musa,
Hizib Nasri dan ilmu Pancasona serta ilmu2
berat lainnya. Dan utk mendalami ilmu2 tsb, ia
tak segan utk melakukan puasa mati geni
selama seminggu tanpa makan dan minum, tp
hanya cukup dg menjilat2 jempolnya.
Lalu aku tanyakan pd nya, apakah ada peristiwa
sebelumnya yg mencurigakan? Lalu iapun
menuturkan, bhw penyakitnya itu mulai terjadi
saat ia menjatuhkan salah seorang preman
jawara Banten hingga roboh. Dan yg aneh
mnrtnya, si preman tsb malah yg ngotot minta
maap sambil bersujud. Namun tiba2, ia
menepuk nepuk pundak kirinya 3 kali. Setelah
itu, 6 karyawannya pd sakit yg aneh2, dan
terahir iapun tumbang terserang lumpuh.
Ia menceritakan, bhw sdh ratusan kali di obati.
Baik dg cara medis, maupun cara obat
kampung. Tp hasilnya nihil.
Ada seorang mantri yg kebingungan dg
penyakitnya. Lalu, entah apa yg menjadi
perhitungannya, si mantri tsb menyarankan spy
dirinya mencoba meminum air kencing kuda,
dan mengambil tahinya yg kering utk dijadikan
kopi.
Saking ingin sembuhnya, iapun memenuhi
saran tsb; MINUM AIR KENCING KUDA dan
KOPI TAHI KUDA. Namun, penyakitnya tetap tak
sembuh sembuh. Na'udzubillahi mindzalik
Setelah itu, iapun mencoba diobati oleh seorang
"Ustad" dari Banten. Ustad inilah yg
menyarankan dirinya utk puasa mati geni
selama seminggu, dg cara berbuka hanya cukup
dg menghisap hisap jempolnya.
Dan selama
menjalani puasa, iapun hrs menbaca aurad dg
hitungan ribuan. Tapi, krn dorongan ingin
sembuh yg kuat sekali, iapun mampu menjalani
semuanya itu dg tabah. Dan alhamdulillah,
setelah itu, iapun katanya bisa berdiri. Setelah
itu, si ustad pamit.
Lantas, si pasien titip pesan
buat ngabarin istrinya yg msh di Banten.
Esok harinya, si ustad nelpon. Ia ngasih kabar,
bhw ia sdng di rumah istrinya. Tapi yg
mengherankan, bhw istrinya tsb tlh dikawin
sama anak buah si preman yg tlh ia
tumbangkan.
Dan mnrt si Ustad, bhw si istri
tsb bertanya; " Apakah klw suaminya sdh
sembuh, ia akan dendam padaku?". Terkait dg
pertanyaan itu, si ustad dan si pasien jadi
heran dan curiga. Dan kecurigaan pun semakin
kuat, krn setelah itu, penyakitnya kembali
kambuh.
Si pasien ahirnya sadar, bahwa ilmu saktinya
ternyata tak bisa berbuat apa2. Dan ia
memohon, spy aku memusnahkan ilmu2
kesaktiannya krn ia ingin tobat dan ingin
sembuh.
Setelah aku memberi nasihat spy ia ikhlash dlm
bertobat, akupun meruqyahnya. Dan selama
proses ruqyah, kulihat hentakan2 dikakinya.
Namun, stelah aku membacakan ruqyah selama
sejam lebih, tak ada reaksi lain selain
hentakan2 kakinya semata. Akupun kecapaian.
Lalu, aku suruh rekanku yg membacakan
ruqyah, dan aku yg memijit.
Ketika tangan dan kakinya yg lumpuh ku pijit,
ternyata tak ada reaksi yg aneh2. Namun, pd
saat aku memijit pelan pundaknya, tiba2 ia
berteriak, lalu dari mulutnyapun tersemburlah
muntah.
Setelah ia tak hentinya muntah2, kulihat
tangannya mulai bisa bergerak. Alhamdulillah.
Nmn, krn terbatasnya waktu, proses ruqyahpun
dihentikan, utk dilanjutkan diwaktu lainnya. Dan
aku yakin, juga meyakinkan dirinya, bhw
penyakitnya insya Allah bisa sembuh dg
pertolongan Ilahi, dg sarat penuhi tuntutan
syari'at, jangan berobat dg cara yg tak syar'i,
krn ruqyah syar'iyah itu adalah methoda
penyembuhan dg kekuatan tauhid dan syari'ah.
Jika tidak, aku tak mau utk melanjutkan
pengobatan ala ruqyah syar'iyah.
Wallahu'alam bish shawab.