Tata Abu SyfaAssalamualaykum saudaraku, baru saja masuk panggilan telp dari kenalan saya bapak H, seorang petugas medis yang bertugas disatu daerah diujung pangandaran. Daerah dimana perkara klenik sangat kental mewarnai kehidupan penduduknya. Dengan hati-hati bapak H memberitahukan bahwa semalam dirumah yang sempat saya ruqyah 3 hari lalu berjatuhan 3 buah keris, dengan ukuran kecil dan sedang...eng..ing..eng...
#kleniklagiCeritanya... seminggu lalu, Bpk H melalui telepon meminta bantuan untuk meruqyah keponakannya yang baru pulang menjalani perawatan intensif selama 3 minggu tanpa mendapatkan progres pebaikan keadaan kesehatannya di sebuah RS di bandung. Keponakan beliau seorang ibu muda sebut saja NT divonis mengalami komplikasi penyakit, mulai dari Diabetes, bocor jantung ,Pneumonia hingga "efusi pleura" yaitu pengumpulan cairan di dalam rongga pleura sebuahrongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada dengan klinis batuk, sakit dada, demam, dan sukar bernafas.
Menempuh perjalanan selama 2 jam, diselingi istirahat maghrib , sampailah saya beserta keluarga yang menjemput menjelang isya di sebuah desa pesisir pantai. Masuk kerumah ( orang tua ibu NT) saya dapati seorang ibu dengan wajah pucat, badan kurus berselimut kain batik tergeletak tak berdaya di springbed yang terhampar di ruang keluarga. Matanya tertutup, nafasnya tersengal dan sesekali keluar teriakan tak jelas dari mulutnya...
Mendadak matanya terbuka dan melotot kearah saya.. huft.. meski agak kaget segera saya memperkenalkan diri serta menjelaskan tujuan kedatangan. dan.. matanya...tiba-tiba jadi meredup kembali.. dengan lirih dan nafas terengah-engah ibu NT mengeluhkan dadanya yang terasa penuh dan nyeri..
Setelah muqodimah ruqyah , segera saya lantunkan firman-firman ALLAH swt yang dahsyat ditelinga ibu NT dengan menggunakan bantuan kertas koran yang saya buat sebagai corong hingga terdengan jelas di telinga beliau. Hampir 2 jam saya lantunkan ayat suci alqur'an dan selama itu pula berkali-kali si ibu memperlihatkan mimik menyerigai dengan mata melotot dan erangan tertahan. Sesekali dia, meracau memanggil anggota keluarganya , termasuk menyebut mahluk ini dan itu telah kabur dari tubuhnya. Alhamdulillah tanpa reaksi ekstrim saya menyudahi ruqyah..
Mendadak ibu NT berucap "alhamdulillah ustadz... dada saya terasa longgar ..." dan beliau-pun mulai dapat bercakap dengan normal.....SUBHANALLAH..
Pasca meruqyah ibu NT saya diajak keluarga untuk meruqyah rumah pribai ibu NT dan toko beliau. dengan teknik jari tauhid yang diajarkan syaikh
Perdana Akhmad Lakoni saya mulai meruqyah seluruh sudut rumah disertai semprotan air ruqyah garam yang saya buat sebelumnya. dan Hasilnya sebagaimana tulisan saya diatas...dapat 3 keris...dan makan malam jam 10 malam... alhamdulillah