Saudaraku, Sesungguhnya yang Menciptakan Segala Sesuatu di alam jagad raya ini adalah Allah. Segala makhluknya meliputi manusia, malaikat, jin, virus, bakteri, dan segala sesuatu selain Allah, semuanya adalah makhluk Allah Azza Wa Jalla.
Ketika seseorang sakit dikarenakan adanya bangsa jin dan benda sihir didalam ditubuhnya, atau adanya makhluk kecil berupa virus yang bersemayam didalam tubuhnya atau karena bakteri yang bersarang di tubuhnya atau apapun penyebabnya, maka hendaknya ia memohon pertolongan kepada Allah Sang Pencipta Makhluk, yang semua makhluk didalam genggaman dan kekuasan-Nya. Semua makhluk Allah tidak dapat berbuat apapun melainkan dengan izin Allah.
Dialah Rabb yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang terhadap segala sesuatu. Dialah Allah yang menghilangkan segala penyakit dari segala sebab, menghilangkan segala bahaya dan penderitaan dengan curahan rahmat dan keagungan-Nya.
Untuk mendapatkan rahmat-Nya, maka mohonlah ampunan kepada Allah dengan taubat yang besar dari hati yang paling dalam, dan diwujudkan dengan amalan – amalan shalih diatas tauhid yang lurus dan ketaatan kepada-Nya.
Allah Azza Wa Jalla berfirman :
(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku, (79) dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu, (80). dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, (81). dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), (82). dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (asy-Syu’araa’: 78-82).
Alllah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman :
Jika Allah, menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Yunus : 107).
Demikian pula ketika nabi Ayub ‘alaihi salam mengalami penyakit yang sudah berkepanjangan dan sangat kritis, ia mengadu dan memohon kepada Allah.
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Dan “(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". (QS.Al-Anbiya: 83).
Kemudian dijawab doa nabi ayub oleh Allah,sebagaimana Allah berfirman :
فَاسۡتَجَبۡنَا لَهٗ فَكَشَفۡنَا مَا بِهٖ مِنۡ ضُرٍّ وَّاٰتَيۡنٰهُ اَهۡلَهٗ و مِثۡلَهُمۡ مَّعَهُمۡ رَحۡمَةً مِّنۡ عِنۡدِنَا وَذِكۡرٰى لِلۡعٰبِدِيۡنَ ﴿۸۴﴾
“Maka Kami perkenankan doa permohonannya, lalu Kami hilangkan penyakit yang menimpanya, serta Kami kembalikan keluarganya kepadanya dan kami lipat gandakan jumlah mereka sebagai satu rahmat dari Kami dan sebagai satu peringatan bagi orang-orang yang menyembah Allah.(Al-Anbiya: 84).
Mungkin Allah memberikan ujian penyakit ini sebagai penggugur dosa – dosa kita dan mengangkat derajat kita disisi-Nya. Walaupun berbagai ikhtiar pengobatan sudah dilakukan, maka berbaik sangkalah kepada Allah, mintalah ampunan kepada Allah dan perbanyaklah ruqyah mandiri dan berdo’a kepada Allah. Karena doa adalah senjata seorang mukmin. Ruqyah mandiri juga bagian dari pada do’a kita kepada Allah.
Allah berfirman : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah, 186)
Dan di Surat yang lain Allah berfirman : ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku Perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang -orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghafir, 60)
Demikian pula sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
((من لم يسأل الله يغضب عليه)) (رواه أحمد والترمذي وحسنه الألباني)
“ Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya” ( HR: Ahmad, Tirmizi, dihasankan Al-Albani).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((من فُتح له منكم باب الدعاء فتحت له أبواب الرحمة، وما سُئل الله شيئاً يُعطى أحب إليه من أن يُسأل العافية، إن الدعاء ينفع مما نزل وما لم ينزل، فعليكم عباد الله بالدعاء)) (رواه الترمذي وحسنه الألباني
Barang siapa diantara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah SWT diminta sesuatu yang Dia berikan lebih Dia senangi dari pada diminta kekuatan, sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang terjadi maupun belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (HR: tirmizi, dihasankan oleh Al-Albani).
Maka bagi saudaraku yang saat ini sakit, baik itu dikarenakan sakit medis atau non medis, perbaikilah hubungan kita kepada Allah, hendaklah perbanyak ruqyah mandiri dan berdo’a meminta kepada Allah dengan menyebut nama-nama Nya (Asmaul Husna) dengan hati yang tulus, dengan rasa penyesalan dari dosa - dosa kita, dengan rasa butuh /berharap kepada Allah, dengan rasa takut akan siksaan Allah, dengan rasa cemas kepada Allah dan dengan rasa pengagungan akan kebesaran Allah disertai rasa yakin akan dikabulkan do’a kita kepada Allah, maka in sya Allah tidak diragukan lagi bahwa rahmat Allah akan datang menghampiri kita, lalu Allah menyingkirkan kesengsaraan dan menyembuhkan penyakit kita. Maha besar Allah dan alangkah lemahnya manusia dan seluruh makhluk-Nya.
Wallahu a’lamu bishawab.