Bismillahirrahmanirrahim.
Tiga orang perempuan datang bertamu. Yg dua orang sudah kukenal dg akrab. Adapun yg satunya lagi, kurasa pernah melihatnya, tapi masih samar. Ketika aku sedang mengingat ngingat, tiba tiba ia berkata; " Aby, tak kusangkaya, aku bisa bertemu aby! " Sepintas ia kulihat ia merasa senang dan sekaligus sedih. Itu bisa kulihat dari wajahnyayg berkaca kaca. " Siapa ya ? ", tanyaku masih bingung dan penasaran. " Aby, ini nani( bkn namasebenarnya )yg aku kenalkan di BBM, " begitu amoy Desi menjelaskan.
Aku mengernyitkan dahi, utk mengingat. Dan masya Allah, ahirnya aku ingat, bahwa ia lah yg sering menangis ketika membaca tulisan tulisan ku di BBM. Dan menurut info sebelumnya dari Amoy Desi, bahwa ia telah masuk agama Nasrani. Namun ketika ia tahu bahwa Amoy Desi telah masuk Islam dan pakai cadar, guncanglah ia. Lalu aku tanya dia; " Bisa Neng Nani ceritakan, bagaimanaceritanya hingga keluar dari Islam?" Lama ia tak menjawab. Dan kulihat wajahnyaiba. Kesedihan dirinya, membuat lidahnya kelu danberat utk bercerita.
Tiba2, Amoy Desi yg cerita. " Aby, nani itu temen sekolah Desi. Ia pinter dan selalu rangking pertama. Dulu sewaktu Desi masih Nasrani, ia rajin 'ibadah. Ia juga menutup seluruh aoratnya!" " Oh ya, betulkah? Lalu bagaimanabisa terjadi perubahan?", tanyakugak mengerti. Lalu, nanipun menjelaskan;
" Benar Aby apa yg dikatakanDesi. Dulu akurajin shalat. Bhkn akutak bisa utk meninggalkannya.
Memang Ibuku yg Tionghoa bukanlah Muslim. Tapi akutinggal sama kakak iparku yg fanatikdg Islam. Dan akumerasa bersyukur, karena lewat kakakiparku aku bisa merasakan nikmatnya Islam!" " Lha kok bisa keluar dari Islam, kenapa?" tanyaku penasaran. " Aku tak merasa keluar dari Islam aby !", jawabnya. Mendengar jawabanitu, tentu saja akubingung. Rupanyaia tahu dg kebingunganku. Lalu iapun melanjutkan penjelasannya.
" Ceritanya begini aby, dulu, sewaktu aku kerja di Dept store, ada seorang pemuda Tionghoa yg menyukaiku. Dan akupun suka padanya. Lalu, aku ceritakan hal tsb kepada kakakipar ku. Kakak iparku tak keberatan, dengan satu sarat, ia hrs masuk Islam. Iapunsetuju, lalu kamipun menikah secara
Islam. Namun setelah nikah, ia mengajaku langsung pulang ke kampunghalamannya. Dan disitulah aku merasa terhenyak. Karena Menurut keluarganya, bahwa pernikahan kamiitu tidak syah, dan harus menikah ulang di gereja.
Dan aku aby.... aku tak berdaya! Aku hanyabisa istighfar dan mohon ampunankpd Allah!", begitu ia menjelaskan sambil terisak isak. " Selama hidup dg suami, apa andamelaksanakan kewajiban shalat?", pancingku penasaran. " Aku tak bisa aby. Dirumahkubanyakanjing. Mukenaku di buangsama suami. Dan aku tak boleh berhubungan dg siapapun. Dan dulu, aku dimarahin sama suami, krn ketahuan berteman dg aby. Ahirnya, namaaby di delcon!" Kadangaku berpikir aby. Aku ingin punya selingkuhan
Muslim yg shaleh, yg bisa membawakukabur dg tanggubg jawab!", lalu iapun menangis lg sesenggukan.
Suasana menjadi diliputi kesedihan. Semua yg hadir kelihatan terbawa arus; ter isak isak dan ikut menangis. Dan utk mencairkan kebekuan, aku tanya lagi ia; " Lalu bagaimanaandabisa berangkat ke Tasik?" " Aku ngumpulin uang sendiri aby. Aku ingin ketemu Desi dan Aby. Aku kaburrrr . Aku ingin ketenangan aby. Di rumah, aku merasa tak merdeka. Batinku selalu meronta!" Lalu aku katakanpadanya; " Nan, sdh aja kamu terus terang!" " Maksdunya?", tanya dia.
" Iya, bilang aja sama suami, bahwa kamu tak bisa dipaksa menjadi Nasrani. Dan katakan,bhw kamu milih cerai dari pada harus dipaksa.Atau, katakanpadanya, bahwa rumah tangga bisa dipertahankan jika ia mau masuk Islam sebagaimana ia dulu bersyahadat saat mau nikah!" Ia diamlama merenungi nasihatku. Lalu istriku menjelaskan; " Pernikahan itu tidak syah!"" Lalu aku katakan; " Ya udah, sharing ceritanya nanti dilanjutin.
Sekarangkalaw mau, ikut aja di ruqyah!", daniapun tak keberatan. selama di ruqyah, ia tak menampakanreaksi, selain kesedihan yg nampakdi wajahya.Yg muntah2, malah yg teman yg bersamanya. Setelah ruqyah selesai, ia berkata; " Aby, aku takut kalau mati tak dikubur dg cara Islami. Aku takut abyyyyyyy!!!", ia menangis lagi. Lalu yg lainpun sepontan kembali padanangis. Akhwat Fillah, berhati2 lah dalam mencari jodoh.
Prioritaskanlah agamanyadibandingkan dg hartanya. Jangan sampai terjadi korban penipuan lagi spt yg dialami Nani. Terahir, biasa aku minta do'a dari semuanya, semoga ia diberi kekuatan oleh Allah Ta'ala utk kembali kepada jalan Nya dg istiqomah, aamiin. Dan mari kita simak bagaimana Allah Ta'ala telah mengingatkan kita; " Makajanganlah harta dan anak anakmereka membuatmu kagum.
Sesungguhnya Allah hendak menyiksa mereka dalam kehidupan dunia, dan kelak akanmati dalam keadaan kafir."( QS.9;55). Demikian, semoga bisa menjadi pelajaran yg berharga bagi
kita semua, aamiin. barokallahufikum, wassalamu'alaikum