Ustad : Musdar Bustamam Tambusai
Seorang bapak membawa isterinya ruqyah dgn keluhan non medis.
Dikatakan non medis karena dokter ahli sudah mengatakan "tidak ada masalah"....
Sudah lebih dari dua dokter ahli yg menjelaskan bahwa penyakit isterinya bukan gangguan medis dan bukan gangguan kejiwaan (psikis)...
Biaya pun sudah banyak yg digelontorkan demi isteri tercinta. Namun, apa daya? Sang isteri masih dalam kondisi sakit-sakitan..
========
Sang bapak membawa isterinya untuk diterapi ruqyah atas saran seorang ustadz yg ngisi pengajian di komplek perumahannya...
Pertama kali datang, matanya jeli melihat ke semua arah tempat praktik sang ustadz. Sampai di dalam, belum mau duduk tapi terus berdiri lihat sana-sini..
Ketika bertemu sang ustadz, matanya kadang liar memperhatikan setiap sisi fisik sang ustadz. Sekilas, curi-curi pandang seperti seorang pemuda yg takut ketauan memperhatikan wajah gadis yg ada dihadapannya. Begitu mata berbentur pandangan, senyum pun terkesan dipaksakan...
Begitulah sang bapak....
Sang ustadz sudah mengerti jenis orang semacam ini. Pasti kaya dan ingin "membeli" segalanya, termasuk "membeli kesembuhan".
Sang ustadz bertanya "Sudah berapa lama ibu sakit ?".
Bukan menjawab pertanyaan ustadz, sang bapat malah bertanya "Bapak ustadz, sudah berapa lama praktik pengobatan"...
Barangkali maksud pertanyaan si bapak : Kok bertanya, masak nggak tahu sih ?
=========
Berbeda saat bertemu dokter, si bapak lebih banyak mendengar dan tersenyam-senyum serta bersikap penurut bak anak kecil yg takut dibentak bapaknya. Diam dan hanya manggut-manggut kalau dibilangin...
Tebus obat ke apotek pun, tidak ada keberatan dgn jumlah duit yg diperlukan. Konsultasi dgn sang dokter, 200 rb rupiah, biasa saja tanpa keberatan. Konsultasi hanya 5-10 menit saja dibandrol 200 ribu rupiah...
Apa yg terjadi ketika konsultasi kepada ustadz ?
Nol besar, tak ada salam dan tidak pula kalam. Sang ustadz memang hanya diam. Oh..siang mengapa engkau gelap seperti malam, katanya sang ustadz membatin ....
==========
Ternyata sang isteri bapak "sikepala batu" tadi memang punya gangguan non medis dan selesai ruqyah dirinya merasa nyaman, tenang, kepada enteng dan tidak ada lagi yg dikeluhkan...
Tahukah anda, seperti apa cara bapat itu berterima kasih....??
Memasukkan sesuatu ke dalam tabungan sumbangan yg di titip oleh salah satu lembaga zakat....
Selembar uang 20.000 ribu, mendarat dalam tabungan LAZ tersebut dengan kilauan warna hijaunya....
Untuk masa terapi lebih dari setengah jam, hanya 20.000 sahaja (kata orang Malaysia) ?
Uang itu pun bukan untuk sang ustadz....
Miris...