Al-Qur'an Sebagai Obat
===================
Al-Qur'an sebagai obat, memang disepakati oleh umat Islam karena nas-nas al-Qur'an dan as-Sunnah berbicara tentang itu.
Tapi, penyakit apa yg dapat disembuhkan oleh al-Qur'an, terjadi perbedaan persepsi karena memang tidak ada dilalah yg qath'i menjelaskan itu...
Sebagian berpendapat bahwa al-Qur'an hanya dapat menyembuhkan penyakit hati atau penyakit ruhiyah-ma'nawiyah, bukan penyakit fisik atau penyakit jasadiyah-maaddiyah.
Di Indonesia, ahli tafsir yg berpendapat seperti ini diantaranya adalah Dr. Quraish Shihab...
Sebagian berpendapat bahwa al-Qur'an dapat meyembuhkan penyakit fisik dan non fisik, ruhiyah dan maddiyah. Saya tidak tahu, kalau di Indonesia, ahli tafsir mana yg berpendapat seperti ini...
Sebab saya belum pernah dengar atau baca buku seorang doktor tafsir Indonesia yg berpendapat bahwa al-Qur'an adalah obat untuk penyakit medis...
===
Secara zhahir, kalau kita baca ayat-ayat atau hadits yg menjelaskan bahwa al-Qur'an adalah syifa' (kesembuhan) atau obat, semua menjelaskan secara mutlak dan umum, tanpa ada penjelasan secara rinci.
Jika kita biarkan kadungan ayat atau hadits itu dalam kemutlakannya, adakah yg salah atau melanggar kaidah syar'at ?
Jika kita katakan bahwa al-Qur'an dapat menjadi obat penyakit fisik seperti kanker, penyakit jantung da sebagainya, adakah yg salah ?
Tentu akan ada yg menjawab dgn logika dan juga barangkali berdasarkan kaidah tafsir yg intinya : Tidak bisa !
Al-Qur'an tidak dapat meyembuhkan penyakit fisik, begitu kesimpulan kelompok yg berpendapat seperti itu.
===
Siapakah yg menurutkan statemen bahwa al-Qur'an itu syifa' (kesembuhan atau obat) ?
Allah dan Rasul-Nya....
Siapakah yg memiliki otoritas untuk menyembuhkan penyakit apa pun namanya?
Jawabannya : Allah !
Lalu, atas dasar apakah kita mengatakan bahwa al-Qur'an hanya sebagai obat hati saja ?
====
Orang yang meyakini bahwa al-Qur'an itu hanya sebagai obat hati, tidak akan pernah menjadikan al-Qur'an sebagai obatnya. Itu logikanya. Dan ketika, dokter tidak mampu mengatasi gangguan penyakitnya, maka al-Qur'an tidak akan pernah menjadi penawar sakitnya. Al-Qur'an terpinggirkan diantara obat-obat medis dan obat-obat tradisional yg tersedia di dalam rumahnya.
Dimana al-Qur'an ketika sakit bersarang di dalam tubuhnya ?
Sungguh merugi orang yg menjauhi al-Qur'an disaat sakit menerpa dirinya.
====
Beruntunglah orang yg senantiasa berharap kesembuhan dari Allah disaat membaca al-Qur'an. Karena dia yakin bahwa al-Qur'an adalah obat untuk penyakit hati dan fisiknya. Andaikan pun dia tidak mendapat izin kesembuhan dari Allah melalui al-Qur'an yg dibacanya, dia yakin al-Qur'an telah menemani kesendirian dan penantiannya terhadap kesembuhan itu.
Tapi, Allah tidak akan menyia-nyiakan keyakinan dan keimanan hamba-Nya yg mencari kesembuhan melalui ayat-ayat al-Qur'an yg dibacanya. Renungkan kembali QS. Al-Isra' ayat 82.
Wallahu a'lam
=============
Medan, 13 April 2017
Musdar Bustamam Tambusai
(Hamba Faqir yg telah merasakan mukjizat al-Qur'an sebagai kesembuhan atau obat)