Gambar ilusi
JIN UMMU SIBYAN DAN JIN AHMAR....?
Tak ada riwayat hadist yg shohih tentang Ummu Syibyan dan jin ahmar, bahkan cenderung palsu.
Asal-usul kejadian Angin Ahmar atau bahasa lainya disebut Stroke. Bahkan ada sebagian orang menyelewengkan cucu dari Rasulullah mengatakan Malaikat Jibril mengajarkan doa untuk penyakit stroke akibat Angin Ahmar.
Stroke/Angin Ahmar adalah sejenis penyakit fizikal diakibatkan saluran darah dibahagian otak samasa pecah atau tersumbat. Ia diakibatkan perbagai faktor. Penyakit kencing manis dan darah tinggi selalu dikaitkan dengan penyakit ini. Statistik menunjukkan pesakit Kencing Manis dan Darah Tinggi mempunyai resiko diserang Angin Ahmar ini sebanyak 4 kali . Mungkin dari tekanan darah tinggi yang mengakibatkan saluran darah ke bahagian otak pecah. Ianya mungkin akibat dari saluran darah tersumbat kesan dari kolesterol yang tinggi bagi pengidap penyakit kencing manis atau darah tinggi.
Berkaitan dengan asal riwayat kesahihan kisah Nabi Sulaiman dan Rihul Ahmar pula, pernah di bincangkan dalam AhkamOnline sebagaimana berikut:
1. Sepanjang pengetahuan dan pencarian , tidak ditemui asal usul doa angin ahmar yang menjadi pegangan sebagian masyarakat Indonesia dan Melayu .
2. Doa ini sangat populer dan di amalkan oleh masyarakat Indonesia dan melayu dengan tujuan supaya serangan angin ahmar dapat dielakkan lantaran penyakit tersebut yang cukup amat berbahaya.
3. Riwayat-rimayat doa angin ahmar dalam kitab-kitab perobatan Indonesia dan melayu yang setelah diteliti ternyata tidak sahih dan merupakan rekaan semata-mata.
4. Lebih baik jika kita memohon kepada Allah dengan doa-doa yang memang shabit dari Sunnah Rasulullah dalam menghindari serangan dari setan ,jin, manusia dan lainya . mengamalkan doa dari Al-Quran dan dari Rasulullah itu lebih baik dari pada mempercayai kitab kita perdukunan .
Ibnu ‘Aqil dalam kitab An Nihayah menafsirkan Ummu Shibyan adalah riih (ريح), yaitu kalau kita bahasakan adalah angin jahat yang biasanya bisa seseorang sampai pingsan kalau mengenainya. Di negeri kita biasanya dibahasakan angin jahat, dsb.
Versi kedua, ada yang menafsirkan Ummu Shibyan ini dengan jin yang mengikuti. Jin wanita yang mengikuti yang dikhawatirkan akan mengganggu dan memudharatkan.
Beberapa hadits populer mengenai mengadzankan bayi yang baru lahir dikarenakan khawatir diganggu oleh Ummu Shibyan adalah hadits maudhu (palsu), dijelaskan maudhu (palsu) oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam kitab Adh Dhaifah, yaitu:
مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ الصَّلَاةَ فِي أُذُنِهِ الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
Jika salah seorang dari kalian mendapat karunia anak (lahir anaknya), hendaknya adzani di telinga kanan, kemudian qomat di telinga kiri.
Sehingga amalan mengadzankan bayi yang baru lahir karena khawatir akan “gangguan” adalah tidak memiliki dasar dalil yang kuat.
Dari sekian banyak ulama mendhaifkan bahkan memaudhukan hadits ini, perkara adzan kepada bayi yang baru lahir dalam oleh Imam As-Syafii dibolehkan, sehingga patut kita mengambil catatan penting, kepentingan kita mengadzankan bayi perlu diluruskan niatnya seperti memperdengarkan asma’ Allah kepada bayi, bukan karena khawatir akan adanya gangguan.
-----------------------------------------------------------
# JANGAN DI PERCAYA KARENA PALSU #
-------------------------------------------------------------------------------
JIN UMMU SIBYAN
Ibnu ‘Aqil dalam kitab An Nihayah menafsirkan Ummu Shibyan adalah riih (ريح), yaitu kalau kita bahasakan adalah angin jahat yang biasanya bisa seseorang sampai pingsan kalau mengenainya. Di negeri kita biasanya dibahasakan angin jahat, dsb.
Versi kedua, ada yang menafsirkan Ummu Shibyan ini dengan jin yang mengikuti. Jin wanita yang mengikuti yang dikhawatirkan akan mengganggu dan memudharatkan.
Beberapa hadits populer mengenai mengadzankan bayi yang baru lahir dikarenakan khawatir diganggu oleh Ummu Shibyan adalah hadits maudhu (palsu), dijelaskan maudhu (palsu) oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam kitab Adh Dhaifah, yaitu:
مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ الصَّلَاةَ فِي أُذُنِهِ الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
Jika salah seorang dari kalian mendapat karunia anak (lahir anaknya), hendaknya adzani di telinga kanan, kemudian qomat di telinga kiri.
Sehingga amalan mengadzankan bayi yang baru lahir karena khawatir akan “gangguan” adalah tidak memiliki dasar dalil yang kuat.
Dari sekian banyak ulama mendhaifkan bahkan memaudhukan hadits ini, perkara adzan kepada bayi yang baru lahir dalam oleh Imam As-Syafii dibolehkan, sehingga patut kita mengambil catatan penting, kepentingan kita mengadzankan bayi perlu diluruskan niatnya seperti memperdengarkan asma’ Allah kepada bayi, bukan karena khawatir akan adanya gangguan.
JIN AHMAR
Diriwayatkan oleh Ashif bin Barakhiya, ia berkata: Suatu ketika Nabi Sulaiman bin dawud as melewati sebuah negeri dari salah satu negeri. Ia di kawal oleh golongan jin dari sisi kanannya dan dari manusia dari sisi kirinya dan burung memayungi diatas kepalanya dan para jin ifrit didepan dan belakangnya. Tiba-tiba Ia (Sulaiman) melihat sesosok makhluk yang sangat besar, dari kedua tangan dan kirinya keluar semburan api. Maka Nabi Sulaiman kaget melihat sosok makhluk tersebut......
---------------------------------------------------------------------------
# BEBERAPA SUNNAH NABI DI WAKTU MAGHRIP #
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Pertama: Termasuk sunnah, memasukkan anak-anak ke dalam rumah saat masuknya waktu maghrib
Kedua: Termasuk sunnah, menutup pintu-pintu di awal waktu maghrib sambil menyebut nama Allah ta’ala
Ketiga: Shalat dua rakaat sebelum shalat Maghrib
Keempat: Makruh tidur sebelum Isya’
kelima zdikir pagi dan Sore , Bacaannya lihat link di bawah ini