*"Ya Allah...sakit sekali...linu sekali...rasanya tidak ada rasa sakit seperti yg ku rasakan"*
Oleh : Ust. Abu Zaky Dwi Istanto
Seseorang menghubungi saya dan meminta saya utk meruqyah seorang santri penghafal Alqur'an di sebuah lembaga pendidikan Tahfidz Qur'an di Pondok Gede. Dg keluhan kanker tulang. Diagnosa di keluarkan oleh sebuah rumah sakit ternama
Segera saya datang ke pesantren tsb.
Saya mundurkan semua janji yg sudah di buat krn ada penghafal qur'an yg sedang sakit. Untuk saya penghafal Qur'an adalah prioritas utama, karena Saya paling tidak tega melihat ada orang yg terhambat dalam menghafal ayat2 suci Allah, karena penyakit atau kebutuhan hidup yg lainnya. In syaa Allah akan saya bela2in utk datang dan membantu santri tsb, dimana saja, sekemampuan saya.
Setelah saya bertemu, benar saja, anak itu terkapar di kamarnya tidak dapat bangun dan hanya menahan sakit linu yg tidak tertahankan pada tulangnya.
Dalam hati saya berkata, "Ya Allah berat sekali ujian keimanan anak ini...di saat anak seusiamu sedang memburu sekolah menengah atas yg paling bonafit, tapi engkau wakafkan jiwa dan ragamu utk menghafal Alqur'an. Dan sekarang engkau sedang terkapar karena Dzat Yg Maha Kuasa sedang menguji cintamu kpd Nya, agar benar2 niatanmu dalam menghafal Alqur'an Lillahita'alaa semata".
Tak terasa air mata ini menetes.
"Siapa nama kamu nak...berapa usiamu...darimana asal mu", tanya saya.
"Ahmad Ustadz...15 tahun...saya dari desa terpencil di propinsi sumatra *****", jawabnya.
"Apa yg kamu rasakan saat ini?". Tanya saya
"Ustadz, linu sekali tulang2 persendian...linu sekali...linu-linu semua tulang saya...tolong bantu saya ustadz." Ahmad menjawab sambil menahan rasa sakitnya.
"In syaa Allah nak, saya bimbing utk ruqyah dan kita berdoa bersama agar Allah angkat semua penyakitmu. Karena bagi Allah mengangkat penyakit apapun sangat mudahnya", kata saya.
"Ahmad, adakah kamu pernah teringat ucapan2 orang2 terdekat kamu atau siapapun yg suka memuji atau mengucapkan kata2 yg tidak baik yg di utarakan ke dirimu", tanya saya.
" Ada ustadz, yaitu ucapan kedua orang tua saya. Selama saya sekolah dan mendapatkan nilai rendah, mereka selalu mengucapkan 'kamu anak tidak berguna, mau jadi apa kau dewasa nanti'..". Kata ahmad
"Tapi ustadz saya menyadari, kalau perkataan mereka utk kebaikan saya", kata ahmad sambil sesekali meringis kesakitan.
"Ya Allah, sudah dekatkah datangnya kiamat...karena ternyata ada diantara hamba Mu yg tidak dapat mengontrol ucapannya, yg mereka tujukan kpd buah hati mereka, buah cinta pernikahan mereka, yang mereka anggap ucapannya sebagai motivasi.
Padahal itu adalah 'ain yg terlontar kepada anaknya...Ya Allah, sadarkan orang tua Ahmad, beri hidayah Mu." ucap saya dalam hati.
"Ahmad cita2nya apa?" tanya saya.
Diapun menjawab " Memberikan jubah utk orang tua saya di saat semua manusia tidak berpakain, di padang mahsyar nanti".
Allahu Akbar...Allahu Akbar
"Ya Allah mulia sekali cita2mu nak. di balik kekerasan orang tuamu, engkau memiliki hati yg bersih dan tulus, kau abaikan perlakuan orang tuamu dan kau pertahankan pendirianmu utk mengejar cita2 mu, menghafal Alqur'an meskipun harus jauh dari kampung halaman". Ucap saya dalam hati.
"Ahmad saya akan membimbing kamu utk Tazkiyah, bisa ya", tanya saya.
"In syaa Allah saya akan mengikuti ustadz", jawabnya.
Sayapun memulai tahapan2 tazkiyah utk membersihkan sampah2 dalam hati kita, karena bila sampah ada dalam diri kita maka lalat pasti datang utk mengerumuni sampah itu.
Tahapan itu adalah :
1. Niat ikhlash krn Allah
2. Bersyukur
3. Bertaubat
4. Menerima Taqdir Allah
5. Memaafkan manusia
"Ahmad saya sama orang tuanya?". Tanya saya.
"Sayang sekali ustadz, bagiku orang tuaku adalah pelita hatiku. Orang tuaku adalah kehormatanku", jawabnya
"Kalau gitu kita do'a sama2 ya" kata saya.
"Ya Allah kami bersyukur atas nikmat yg Engkau berikan kpd kami, berupa Orang tua kami yg baik...
orang tua yg telah berjuang dg susah payahnya saat mengandung kami....orangtua yg telah berjuang dg susah payahnya, saat melahirkan kami"
"Ya Allah ampunilah kedua orangtua kami...berikan kpd orang tua kami, khusnul khatimah....dan jangan engkau biarkan orang tua kami merasakan sakit ketika nyawanya terlepas dari tubuhnya."
"Ya Allah, kami ridhai orangtua kami. Kami maafkan, orangtua kami....seburuk apapun ucapan orangtua kami...seburuk apapun perlakuan mereka terhadap diri kami...
Ya Allah hari ini kami maafkan....tidak ada keberatan dalam hati kami sedikitpun, utk memaafkan mereka, utk meridhai mereka...kami ridhai ucapan dan perbuatan mereka...seberat apapun ucapan dan perbuatan mereka....kami maafkan.".
"Ya Allah, jika hari ini masih ada dalam hati kami kebencian terhadap mereka...Ya Allah hari ini kami hilangkan kebencian itu...Ya Allah berikan kpd mereka Khusnul Khatimah".
"Ya Allah dengan kebesaran Mu...dengan ke Agungan Mu, yg jiwa kami berada di tangan Mu... jika selama ini ada jin yg mengganggu kesehatan kami, menggangu kami dg sakit tulang ini...Ya Allah kami mohon keluarkan mereka dari tubuh kami....keluarkan mereka dari tulang kami".
"Wahai Jin yg ada di tulang kami. Silahkan keluar, dari tubuh kami...keluar dari raga kami...ukhruj ya 'aduwallah".
Ahmad pun muntah2 dahsyat.
Doa tadi kami ulang2...dan Ahmad mengikuti dg penuh penghayatan.
Setelah reaksi muntahnya selesai, ahmad merasakan ada sesuatu yg lepas dari dirinya. Dan Alhamdulillah dia sudah tidak merasakan linu2 lagi.
Dia pun mencoba utk bangkit dan bediri. Seraya mengucapkan " Alhamdulillah" berulang2. Dan diapun bediri serta berjalan kembali seperti sediakala.
Rasa haru dan bahagia terbersit di wajah ahmad dan kawan2nya. Yang ternyata mulai dari awal hingga akhir proses ruqyah ahmad di temani oleh kawan2nya sesama penghafal Qur'an, utk memberikannya dukungan.
Kanker adalah makhluq Allah yg dapat bekerja pada siapa saja. Jika kita meminta kpd Allah agar sel kanker lepas dari diri kita. Maka in syaa Allah dg mudahnya akan di hilangkan semua sakit kanker jenis apapun. Asalkan dalam meminta, kita sungguh2 dan tidak ada satupun yg dapat menahan do'a. Salah satu yg menahan doa adalah sampah di hati kita.
Terakhir saya meminta ahmad utk memeriksakan kembali penyakit kanker tulangnya, ke rumah sakit yg menyatakan dia sakit kanker utk pertama kalinya, agar dapat di ketahui hasil akhirnya.
Bagi ahmad dg dapat berdiri kembali dan dapat berjalan adalah karunia terbesar dari Allah karena dg nikmat itu dia dapat kembali ke masjid utk Sholat dan menghafal Alqur'an lagi. Sungguh sebuah pengharapan yg sangat sederhana sekali.
Semoga Allah memberikan kesembuhan utk ahmad dg kesembuhan yg sempurna...aamiin
Nasihat utk saya peribadi dan kpd saudaraku semua, mari kita melangkahkan kaki kita ke masjid selagi masih bisa. Jika saat kita masih mampu tapi tidak melangkahkan kaki ke masjid, pasti suatu saat kita akan di gotong ke masjid.
Wassalamu'alaikum
Ruqyah Tazkiyah Indonesia
Silahkan utk membagikan kisah ini, semoga ada pahala yg mengalir pada setiap kebaikan yg di sebarkan.